Advanced Search
Hits
12877
Tanggal Dimuat: 2010/04/08
Ringkasan Pertanyaan
Apa dalil keunggulan para imam Syiah atas seluruh nabi selain Nabi Saw?
Pertanyaan
Suatu ketika saya membaca bahwa orang-orang Syiah memandang dua belas imam (mereka) lebih utama dan unggul atas seluruh nabi dan rasul kecuali Rasulullah Saw. Dan salah dalil mereka untuk menetapkan masalah ini adalah bahwa Nabi Isa akan shalat di belakang Imam Mahdi Ajf. Akan tetapi, bukan sebagai seorang rasul atau seorang nabi, melainkan seorang anggota komunitas Nabi Muhammad Saw. Apakah hal ini ada benarnya bahwa dua belas lebih unggul dan utama dari seluruh rasul dan nabi selain Nabi Muhammad Saw. Demikian juga, apakah keyakinan ini tidak berseberangan dengan hal-hal yang pasti tentang kedudukan para nabi dan rasul; karena di sini (menurut orang-orang Syiah) setelah rasul dan nabi pamungkas, Muhammad Saw terdapat orang-orang yang lebih unggul dari para rasul dan nabi selain Rasulullah Saw?
Jawaban Global

Dalam ajaran agama disebutkan bahwa masing-masing para pendahulu; yaitu para nabi, washi dan wali tidak mendahului para imam dalam keutamaan apa pun. Kecuali keutamaan sebagai nabi. Akan tetapi dari sisi lain, imam adalah pewaris seluruh yang dimiliki para nabi. Demikian juga, sesuai dengan riwayat, nama teragung (ism al-‘azham) terdiri dari 73 huruf dimana sejumlah kecil dari huruf-huruf ini dimiliki oleh para nabi, bahkan Nabi Ibrahim, yang merupakan salah seorang nabi besar (ulum azmi) dan pemilik syariat hanya memiliki delapan huruf dari nama teragung ini. Tujuh puluh dua dari huruf nama teragung ini dimiliki oleh Rasulullah Saw dan para imam Syiah mewarisi ketujuh puluh dua ini dari Rasulullah Saw.

Jawaban Detil

Dalam ajaran-ajaran agama kita disebutkan bahwa para nabi, wali dan para imam Syiah memiliki derajat dan kedudukan tertentu dan keunggulan para imam maksum atas seluruh nabi selain Nabi Muhammad Saw dapat dibuktikan dan ditetapkan yang akan kami sebutkan beberapa di antaranya di sini:

1.     Kedudukan imâmah lebih unggul daripada kedudukan kenabian. Al-Qur’an menandaskan hal ini terkait dengan Nabi Ibrahim As: “Wa idzabtala Ibrahima Rabbuhu bikalimatin faatammahunna qala inni ja’iluka linnasi imama qala wa min dzurriyati qala laa yanalu ‘ahdi al-zhalimin. [1]

Allamah Thabathabai terkait dengan tafsir ayat ini bertutur, “Hadhrat Ibrahim As pada akhir-akhir usianya, setelah kejayaan dan kesuksesan atas pelbagai ujian dan cobaan berat, mencapai maqam imâmah, padahal sebelum itu, beliau memiliki maqam risâlah. Akan tetapi beliau (sebelumnya) tidak memiliki kapabilitas untuk menerima maqam imâmah. [2]

2.     Imam As adalah hâdi (pemberi petunjuk) dan pemandu dimana dengan perkara malakuti (hubungan dengan alam ghaib) yang dimilikinya, Imam As memberi petunjuk. Imâmah dari sudut pandang batin merupakan sejenis wilayah atas seluruh amal dan perbuatan manusia, dan petunjuknya seperti tidak seperti petunjuk para nabi, para rasul dan orang-orang beriman yang semata-mata memandu melalui jalan nasihat (mau’zihatun hasanah) dan wejanngan. Petunjuk imam maksum adalah mengambil tangan manusia dan menyampaikannya ke jalan yang benar. [3]

3.     Nabi Isa As yang merupakan nabi ulul azmi dan memiliki maqam kenabian, tatkala Imam Mahdi Ajf muncul maka ia akan menjadi pengikutnya. [4]

Dalam menjelaskan masalah ini harus dikatakan bahwa berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah, serta kaidah-kaidah filsafat hikmah dan prinsip-prinsip irfan yang sejatinya merupakan ulasan dan tafsiran batin, rahasia-rahasia al-Qur’an dan Sunnah.  Benar bahwa terdapat manusia yang tersifati dengan pelbagai hakikat nama-nama Allah, meski tidak memiliki maqam kenabian yang merupakan maqam pensyariatan dan pada selain kedudukan ini, dari sisi lain lebih unggul dari nabi; seperti seseorang yang memiliki kedudukan peradilan dan hukum yang dikeluarkannya harus dijalankan, akan tetapi kedudukannya bersifat aksidental dan dapat berganti. Boleh jadi ada orang lain di sampingnya yang tidak memiliki kedudukan peradilan namun lebih pandai dan lebih utama. Dengan demikian, meski Nabi Isa lebih utama dan unggul dari sudut pandang wilayah tasyri’i (memiliki syariat) akan tetapi Imam Mahdi As lebih utama dari sudut pandang wilâyah takwini. Dan dari sisi ini, beliau lebih unggul dari para nabi bahkan termasuk Nabi Isa yang merupakan salah seorang nabi ulul azmi. [5] Kisah Nabi Musa As yang menjadi pengikut Nabi Khidir yang dijelaskan pada beberapa ayat al-Qur’an dapat dijadikan contoh kasus untuk menetapkan masalah ini. Pada ayat-ayat ini disebutkan bahwa Nabi Musa yang memiliki maqam risâlah dan imâmah demikian juga kalimulLâh (orang yang bercengkerama dengan Tuhan) memohon kepada seorang hamba dari hamba-hamba Tuhan yang merupakan pengajar ilmu laduni dan tidak memiliki kitab dan syariat (Nabi Khidir) untuk disertakan bersamanya dan mengajarkan apa yang diketahuinya. Nabi Khidir berkata kepada Nabi Musa As bahwa sekali-kali engkau tidak akan bersabar menyertaiku, bahkan dengan ungkapan yang pedas, “Bukankah Aku telah sampaikan bahwa engkau tidak mampu menyertaiku.” Dan yang lebih pedas dari itu, Khidir berkata kepada Musa, “Engkau tidak akan mampu menyertaiku lebih dari ini.” [6]

4.     Nama agung Ilahi (ism al-‘azham) terdiri dari 73 huruf dimana tiga huruf dimiliki oleh Ashif bin Barkhiyya, dua huruf pada Nabi Isa As, empat huruf pada Nabi Musa As, delapan huruf pada Nabi Ibrahim As, lima belas huruf pada Nabi Nuh As, dua puluh lima huruf pada Nabi Adam As, dan tujuh puluh dua huruf pada Nabi Muhammad Saw. Dan demikian juga para imam setelah Rasulullah Saw sama yaitu tujuh puluh dua huruf. [7]

5.     Seluruh media yang dimiliki oleh para nabi; di antaranya tongkat Nabi Musa juga berada di tangan para imam Syiah dan sekarang ini di tangan Imam Zaman Ajf. [8]

6.     Apa saja yang dimiliki oleh Rasulullah Saw juga dimiliki oleh para imam maksum As kecuali bahwa imam bukan nabi. Nabi Muhammad Saw bersabda kepada Imam Ali As: “Engkau melihat apa yang aku lihat. Dan mendengar apa yang aku dengar hanya saja engkau bukan nabi.” [9] Imam Hasan As bersabda: “Tidak seorang pun para nabi, washi dan wali yang lebih unggul dan utama daripada imam kecuali keutamaan (dalam masalah) kenabian.” [10]

 

Dengan demikian, sebagaimana Rasulullah Saw lebih utama dan unggul daripada seluruh nabi, para imam maksum Syiah juga lebih utama dan unggul daripada nabi selain Nabi Muhammad Saw.

 

Untuk telaah lebih jauh terkait dengan maqam para imam maksum As silahkan Anda lihat beberapa indeks terkait berikut ini:

1.     Beberapa Tipologi Para Imam dalam Al-Qur’an, Pertanyaan    7754(Site: 7921).

2.     Perbedaan antara Imam dan Nabi, Pertanyaan 3094 (Site: 3360)

3.     Keunggulan Nabi Saw atas Para Imam, Pertanyaan 1384 (Site: 4213)



[1] . Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu ia menunaikannya (dengan baik). Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.” Ibrahim berkata, “Dan dari keturunanku (juga)?” Allah berfirman, “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Baqarah [2]:124)

[2] . Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, terjemahan Persia Tafsir Al-Mizan, jil. 1, hal. 405, Qum, Jamia Mudarrisin Hauzah Ilmiah, 1374 S.   

[3] . Ibid.   

[4] . Allamah Majlisi, Bihâr al-Anwâr, terjemahan Dawani, ha.l 167, Intisyarat-e Dar al-Kitab al-Islamiyah, cetakan 28, Teheran, 1378 S.   

[5] . Hasan Hasan Zadeh Amuli, Insân Kâmil az Didgâh Nahj al-Balâgha, hal. 84, cetakan kedua, Intisyarat-e Qiyam, Qum.   

[6] . Qs. Al-Kahf (18):60-82.   

[7] . Diadaptasi dari jawaban dari Pertanyaan 3218 (Site: 3665).   

[8] . Kulaini, Ushûl Kâfi, terjemahan Kumrei, jil. 2, hal. 215, cetakan keempat, Intisyarat-e Uswah, Qum, 1379.   

[9] . Sayid Radhi, Nahj al-Balâgha, Khutbah 192 (Qasia’). Hasan Hasan Zadeh Amuli, Insân Kâmil az Didgâh Nahj al-Balâgha, hal. 80, cetakan kedua, Intisyarat-e Qiyam, Qum.     

[10] . Mas’udi, Murûj al-Dzihâb, jil. 1, hal. 341.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259867 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245630 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229532 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214325 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175626 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171008 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167431 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157494 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140343 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133558 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...