Advanced Search
Hits
28403
Tanggal Dimuat: 2013/11/27
Ringkasan Pertanyaan
Siapa sajakah yang mengaku sebagai nabi di zaman Rasulullah Saw? Mengapa umat Islam membunuh mereka?
Pertanyaan
Mohon beri penjelasan tentang orang-orang yang mengaku nabi di zaman Rasulullah Saw, misalnya tentang Musailamah Kadzdzab dan Aswad ‘Unsi? Dan mengapa umat Islam membunuh mereka?
Jawaban Global
Di zaman Rasulullah saw ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi. Namun hanya segelintir dari mereka yang mendapatkan pengikut. Sebagai contoh, yang paling terkenal adalah Musailamah bin Tsamamah, yang mengaku sebagai nabi yang bekerja sama dengan Rasulullah Saw, begitu juga Aswad Unsi dan Thalihah bin Khuwailid, dan lain sebagainya yang notabene mereka berada di satu daerah.
Adapun tentang sebab mereka dibunuh oleh umat Islam, perlu dijelaskan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai nabi itu telah melakukan banyak kesalahan besar, yang mana tiap kesalahan itu bisa menjadi sebab terbunuhnya mereka. Mereka berkata bohong kepada nabi, secara bohong mengaku sebagai nabi, menyesatkan orang lain, membunuh sebagian Muslimin dan lain sebagainya. Namun sebab utama mereka dibunuh adalah karena telah murtad dan berusaha memurtadkan orang lain. Kebanyakan orang-orang yang megaku sebagai nabi itu mulanya memeluk Islam, namun lambat laun mereka meninggalkan rukun-rukun penting agama kemudian murtad. Karena itulah mereka diperangi dan dibinasakan.
 
Jawaban Detil
Di zaman Rasulullah Saw, terdapat beberapa orang yang mengaku sebagai nabi. Beberapa di antaranya akan disebutkan di sini:
Musailamah bin Tsamamah
Pada suatu hari Musailamah bin Tsamamah yang juga dikenal dengan Abu Tsamamah[1] bersama sekelompok orang lainnya pergi menemui nabi, lalu ia berkata kepada sang nabi:[2] “Jika engkau bersedia menyerahkan segala perkara dan urusanmu setelahmu kepadaku (jika engkau jadikan aku sebagai penggantimu) maka aku akan mengikutimu. Nabi menghadap kepadanya sedang di tangannya ada setangkai daun kurma lalu berkata: “Jika engkau meminta apa yang di tanganku dengan cara seperti ini aku tidak akan memberikannya. Janganlah bermusuhan dalam perkaramu dengan apa yang telah ditentukan Tuhan untukmu. Jika engkau berpaling Tuhan akan memutus apa yang di belakangmu. Dan Aku sungguh melihatmu saat ini seperti yang kulihat dalam mimpiku.”[3] Setelah kejadian itu saat ia kembali ke kaumnya ia mengaku sebagai nabi dan mengaku bahwa ia bekerja sama dengan nabi dalam kenabian.[4] Yakni ia tidak mengingkari nabi Muhammad Saw, namun ia mengaku nabi sama seperti halnya Rasulullah Saw.
Tak lama kemudian setelah ia berhasil mengumpulkan pengikutnya, ia menulis surat untuk Rasulullah Saw: “Dari Musailamah sang nabi untuk Muhammad sang nabi, salam bagimu. Amma ba’du. Sesungguhnya aku dan engkau sama-sama berandil dalam perkara kenabian ini. Separuh dari dunia adalah milikku dan separuh lainnya milik Quraisy. Namun Quraisy telah melampaui batas.” Rasulullah Saw dalam menjawab suratnya menulis: “Dari Muhammad Rasulullah Saw kepada Musailamah sang pembohong. Salam untuk orang yang mengikuti jalan yang benar. Amma ba’du. “Dunia ini milik Allah swt yang Ia berikan kepada siapapun dari hamba-Nya yang Ia kehendaki. Dan akhir yang baik adalah untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-A’raf [7]: 128)”[5]
Diriwayatkan pula Rasulullah Saw mengutus seseorang bernama Habib bin Zahra kepada Musailamah. Musailamah berkata kepadanya: “Apakah kau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?” Habib berkata: “Ya”. Lalu ia bertanya lagi: “Apakah kau bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?” Habib menjawab: “Aku tuli dan bisu.” Perkataan-perkataan itu diulang beberapa kali. Akhirnya Musailamah membunuhnya dan memotong-motong tubuhnya.[6]
Disebutkan juga bahwa Musailamah sang pembohong menawan dua orang dari sahabat nabi dan berkata kepada salah satunya: “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?” Ia menjawab: “Ya.” Kemudian ia bertanya lagi: “Apakah engkau juga bersaksi atas risalahku?” Ia menjawab: “Ya.” Lalu setelah itu ia membebaskannya. Tak lama kemudian ia menanyai sahabat nabi yang kedua: “Apakah kau bersaksi atas risalah yang diemban nabi Muhammad Saw?” Ia menjawab: “Ya.” Kemudian ia bertanya lagi: “Apakah kau juga bersaksi atas risalahku?” Ia menjawab: “Aku tuli dan bisu.” Akhirnya ia pun syahid. Peristiwa itu sampai terdengar Rasulullah Saw. Beliau berkata: “Adapun yang syahid itu, ia syahid dalam imannya dan mencapai derajatnya yang tertinggi. Selamat untuknya yang telah mencapai kedudukan tinggi itu serta pahala yang besar. Adapun yang dibebaskan, ia mendapatkan maaf dari Tuhannya karena bertaqiyah dan ia tak berdosa.”[7]
Sepeninggal Rasulullah Saw Musailamah menyatakan bahwa saat Rasulullah tidak ada maka satu-satunya nabi adalah dirinya dan semua orang harus mentaatinya dan mendukungnya.[8]
Akhirnya saat khalifah pertama melihat bahwa bahaya Musailamah semakin menjadi-jadi ia mengumpulkan pasukan untuk memeranginya, lalu dengan kepemimpinan Khalid bin Walid mereka memerangi pasukan Musailamah; kemudian kaum Muslimin meraih kemenangan dan Musailamah pun terbunuh di perang itu.[9]
Ada banyak cerita tentang mukjizat-mukjizat yang diakui Musailamah bisa ia lakukan. Seseorang mengadu kepada Rasulullah Saw akan asinnya air sumur miliknya. Nabi mendatanginya dan meludahi sumur tersebut, kemudian sumur itu  menjadi segar dan dingin airnya. Cerita itu sampai ke telinga penduduk Yamamah, mereka pun meminta Musailamah untuk melakukan hal yang sama. Ia pun meludah di sumur yang sedikit airnya lalu airnya berubah menjadi air asin dan panas.[10] Selain itu ia juga berusaha untuk membawakan ayat-ayat seperti Quran, yang mungkin dari segi wazn dan qafiyah mirip dengan Qur’an namun kandungannya sama sekali tidak bisa dibandingkan. Misalnya ia membawakan ayat: “Gajah, apakah engkau tahu apa itu gajah? Ia memiliki ekor yang pendek dan belalai yang panjang.”[11]
«الفیل و ما الفیل و ما ادراک ما الفیل له ذنب وثیل و خرطوم‏ طویل‏»
 
Aswad ‘Unsi
Ia adalah orang Yaman dan pernah mengaku sebagai nabi. Tentang hal ini silahkan baca Jawaban Nomor 33518.
 
Thalihah bin Khuwailid Asadi
Dia adalah orang Iran yang pernah mengaku sebagai nabi sepeninggal Rasulullah Saw. Ia mempunyai segelintir pengikut. Pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid memerangi mereka dan mereka terbunuh di peperangan tersebut.[12]
 
Sebab Memerangi Mereka
Adapun tentang sebab mereka dibunuh oleh umat Islam, perlu dijelaskan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai nabi itu telah melakukan banyak kesalahan besar, yang mana tiap kesalahan itu bisa menjadi sebab terbunuhnya mereka. Mereka berkata bohong kepada nabi, secara bohong mengaku sebagai nabi, menyesatkan orang lain, membunuh sebagian Muslimin dan lain sebagainya. Namun sebab utama mereka dibunuh adalah karena telah murtad dan berusaha memurtadkan orang lain. Kebanyakan orang-orang yang megaku sebagai nabi itu mulanya memeluk Islam, namun lambat laun mereka meninggalkan rukun-rukun penting agama kemudian murtad. Oleh karena itulah mereka diperangi dan dibinasakan. [iQuest]
 

[1]. Khairuddin Zirikli, Al-Â’lam (Qamus Tarajim Li Ashhuri al-Rijal wa al-Nisa’ min al-‘Arab wa al-Musta’rabin wa al-Mustashriqin), jil. 7, hal. 226, Dar al-‘Ilm lil Malayin, Beirut, Cetakan Kedelapan, 1989 M.
[2]. Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa ia tidak mendatangi nabi namun perkataannya disampaikan kepada nabi dan nabi pun menjawabnya. al-Â’lam, jil. 7, hal. 226.
[3]. Muhammad bin Isma’il Bukhari,, Shahih al-Bukhâri, Riset oleh al-Nashir, Muhammad Zuhair bin Nashir, jil. 4, hal. 203, Dar Thauq al-Najah, Cetakan Pertama, 1422 H.
[4]. Taqiyuddin Maqrizi, Amtâ’ al-Asmâ’ bima li al-Nabi min al-Ahwâl wa al-Amwâl wa al-Hifdah wa al-Matâ’, jil. 14, hal. 229, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Cetakan Pertama, 1420 H.
[5]. Muhammad bin Jarir Thabari, Târikh al-Umam wa al-Muluk, Riset oleh Muhammad Abul Fadhl Ibrahim, jil. 3, hal. 146, Darul Turats, Beirut, cetakan kedua, 1387 H; Ibnu Katsir Dimashqi, al-Bidâyah wa al-Nihâyah, jil. 6, hal. 341, Darul Fikr, Beirut.
[6]. Yusuf bin Abdullah Abdilbarr, al-Isti’âb fi Ma’rifah al-Ashhâb, Riset oleh Ali Muhammad Bajawi, jil. 1, hal. 320; Dar al-Jil, Beirut, Cetakan Pertama, 1412 H.; Izzuddin Abul Hasan Ibnu Atsir Jazri, Usd Al-Ghabah fi Ma’rifah al-Shahâbah, jil. 1, hal. 443, Darul Fikr, Beirut, 1409 H.Q.
[7]. Fadhl bin Hasan Thabrasi, Majma’ al-Bayân fi Tafsir al-Qur’ân, Kata Pengantar oleh Muhammad Jawad Balaghi, jil. 2, hal. 730, Intisyarat  Nasir Khusruw, Teheran, Cetakan Ketiga, 1372 H; Muhammad bin Zainuddin Ibnu Abi Jumhur, ‘Awâli al-La’ali al-‘Aziziyah fi al-Ahâdits al-Diniyah, Riset dan edit oleh  Mujtaba Araki, jil. 2, hal. 104-105, Dar Sayid al-Syuhada’ lil Nashr, Qum, Cetakan Pertama, 1405 H; Muhammad bin Umar Fakhruddin Razi, Mafâtih al-Ghaib, jil. 8, hal. 193, Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi, Beirut, Cetakan Ketiga, 1420 H.
[8]. Al-Bidâyah wa al-Nihâyah, jil. 6, hal. 341.
[9]. Abdurrahman bin Muhammad Ibnu Khaldun, Târikh Ibnu Khaldun (Diwân al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Târikh al-‘Arab wa al-Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawi al-Sya’n al-Akbar), Riset oleh Khalil Syahadah, jil. 2, hal. 502, Dar al-Fikr, Beirut, Cetakan Kedua, 1408 H.
[10]. Ibnu Syahr Asyub Mazandarani, Manâqib Âli Abi Thalib, jil. 1, hal. 117-118, Intesyarat  Allamah, Qum, Cetakan Pertama, 1379 H; Ali bin ‘Isa Arbali, Kasyf Al-Ghummah fi Ma’rifah Al-Aimmah, Riset dan edit oleh Hasyim Rasuli Mahalati, jil. 1, hal. 27, Nasyr Bani Hasyimi, Tabriz, Cetakan Pertama, 1381 H.
[11]. Shadruddin Syirazi, Syarh Ushul al-Kâfi, Riset dan edit oleh Muhammad Khajawi, jil. 2, hal. 398, Muasasah  Mothala’at wa Tahqiqat Farhanggi, Teheran, Cetakan Pertama, 1383 H.
[12]. Al-Isti’âb, jil. 2, hal. 773.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • 6218 Dirayah al-Hadits 2013/07/15
    Pengguna Site Islam Quest Yang Budiman! Pertama: Hingga kini seluruh hubungan material yang terdapat di alam semesta belum lagi terungkap bagi manusia; artinya tiada seorang pun yang dapat memahami hubungan apa yang terjalin antara hukum-hukum agama dan masalah-masalah materi! Kedua: Boleh jadi tambahan rezeki (atau penghasilan) adalah ...
  • Apakah benar bahwa Bunda Zahra Sa memiliki cucu terlaknat (Muhammad bin Abdullah bin Amru bin Usman) karena ia juga merupakan keturunan Bani Umayah?
    13955 Sejarah Para Pembesar 2012/10/11
    Dalam beberapa riwayat kami (Syiah) disebutkan bahwa Fatimah binti al-Husain adalah istri dari anak pamannya yaitu Hasan bin al-Hasan al-Mujtaba As yang terkenal sebagai Hasan al-Mutsanna (Hasan Kedua). Mungkin saja bahwa di antara anak-anak Fatimah Sa juga, karena tidak menjalankan rambu-rambu syariat dan batasan-batasan Ilahi ...
  • Mengapa tatkala hujan turun, doa-doa lebih cepat diijabah?
    9937 Filsafat Akhlak 2015/05/03
    Waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca doa salah satunya adalah ketika turun hujan; dalil umumnya, sesuai dengan apa yang disebutkan dalam beberapa ayat dan riwayat, dapat disimpulkan bahwa salah satu tanda rahmat Ilahi adalah hujan dan tatkala hujan turun pintu rahmat Ilahi terbuka, sehingga harapan untuk terkabulkannya doa ...
  • Dalam riwayat disebutkan bahwa Ramadhan adalah salah satu nama Allah Swt. Apakah makna Ramadhan tersebut?
    13845 Teologi Lama 2013/06/09
    Ramadhan derivasinya dari kata "ra-ma-dha" yang bermakna panas yang menyengat, panas batu, panas yang diakibatkan oleh sinar matahari.[1] Adapun ramadhan yang memiliki derivasi dari "ra-mi-dha" itu bermakna awan, hujan di akhir musim panas dan awal musim gugur yang menjauhkan teriknya musim panas. Atas dasar ...
  • Apakah dibolehkan menjual buah yang masih di atas pohon?
    18718 Jual dan Beli 2013/12/25
    Terdapat empat kondisi yang dapat digambarkan terkait dengan buah yang masih di atas pohon: Tidak ada satu pun buah yang terlihat di atas pohon. Buah telah tampak dan kelihatan namun masih belum laik untuk dimakan dan diperjual-belikan (badwi al-salāh).[1]
  • Tolong Anda sebutkan pada surah dan ayat mana wilâyah fakih dinyatakan dalam al-Qur’an?
    10598 Hukum dan Yurisprudensi 2011/06/02
    Dalam menetapkan wilâyah fakih, sebagian ulama bersandar pada beberapa ayat al-Qur’an dan menginferensi konsep wilâyah fakih dari keumuman ayat-ayat ini. Ayat-ayat tersebut menyatakan, “Maka putuskanlah perkara mereka menurut ketentuan yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap ...
  • Dalam niat salat yang mana harus diucapkan, qurbatan ilallâh atau qurbatan ‘indallah?
    11591 Hukum dan Yurisprudensi 2014/01/27
    Dalam mengerjakan salat niat tidak perlu dinyatakan dalam ucapan dan telah mencukupi apabila niat dinyatakan dalam hati untuk mencari keridhaan Allah Swt dan penghambaan di hadapan-Nya sedemikian sehingga apabila ada yang bertanya ia sedang melakukan apa maka ia dapat menjawab bahwa ia tengah mengerjakan salat untuk Allah ...
  • Apa perbedaan konsep keadilan dalam pandangan Syiah dan Muktazilah?
    17779 Teologi Lama 2012/04/11
    Kedua aliran pemkiran Syiah dan Muktazilah memproklamirkan keadilan sebagai salah satu prinsip mazhabnya dan masing-masing meyakini tentang kebaikan dan keburukan rasional yang bermakna bahwa terdapat banyak hal dimana akal manusia dengan sendirinya dapat mengidentifikasi kebaikan atau keburukan perbuatan tersebut sekiranya tidak terdapat hukum dari sisi Allah Swt. ...
  • Bagaimana kedudukan kejujuran dan kebenaran dalam Alquran dan riwayat?
    2087 Hadis 2021/06/23
  • Apakah shalat nafilah itu dan bagaimana pelaksanaannya?
    44116 Akhlak Praktis 2010/09/19
    Shalat nafilah adalah shalat mustahab (yang dianjurkan) dan yang dimaksud dengan shalat-shalat nafilah adalah shalat-shalat mustahab. Artinya shalat-shalat sunnah yang dikerjakan di samping shalat-shalat wajib (17 rakaat) yang  dikerjakan oleh seluruh kaum Muslimin siang dan malam. Dalam sebagian riwayat disebutkan dan dianjurkan mengerjakan shalat-shalat mustahab. Di ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259866 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245626 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229529 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214323 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175624 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171006 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167422 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157491 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140340 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133557 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...