Advanced Search
Hits
9889
Tanggal Dimuat: 2012/03/05
Ringkasan Pertanyaan
Apa makna sabda Imam Ali As “Thabibun Dawwarun Bithibbihi” yang berbicara ihwal Rasulullah Saw?
Pertanyaan
Apa makna sabda Imam Ali As “Thabibun Dawwarun Bithibbihi” yang berbicara ihwal Rasulullah Saw?
Jawaban Global

Imam Ali As menyerupakan Rasulullah Saw sebagai tabib dan dokter yang senantiasa berkelana mencari orang-orang yang memerlukan perawatan mental dan spiritual. Imam Ali menjelaskan bahwa risalah Nabi Saw adalah untuk mengobati ruh dan jiwa manusia. Katanya, “Thabib Dawwârun Bithibbihi” beliau adalah dokter spesialis penyakit kebodohan dan tabib akhlak keji dan tercela. Dawwârun bithibbihi (Nabi Saw dengan ilmu tabibnya senantiasa berkelana dan berkeliling) merupakan ungkapan kiasan bahwa beliau menyiapkan dirinya untuk mengobati orang-orang bodoh dan tersesat. Nabi Saw memandang dirinya telah diangkat dan ditugaskan untuk keperluan ini.

Masalah yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa Rasulullah Saw berbeda dengan kebiasaan para dokter dan tabib yang berhubungan dengan badan fisikal masyarakat. Para dokter umumnya duduk menantikan para pasien yang datang memeriksakan kesehatan mereka pada klinik-kliniknya, namun Rasulullah yang datang kepada mereka. Dengan kata lain, Rasulullah Saw memiliki risalah inklusif yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit ruh dan jiwa masyarakat. Risalah ini menuntut supaya beliau mendatangi masyarakat dan menyembuhkan mereka.

Jawaban Detil

Untuk menjelaskan makna “Thabibun Dawwârun” pertama-tama kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Imam Ali As yang menyinggung salah satu sifat dan karakter Nabi Saw kita telusuri kemudian membahas masalah yang menjadi obyek bahasan. Imam Ali As dalam salah satu khutbah Nahj al-Balagha menyatakan bahwa Nabi adalah ibarat tabib yang berkelana yang telah menyiapkan obat-obatannya dan memanaskan peralatannya. Beliau menggunakannya bilamana timbul keperluan untuk menyembuhkan hati yang buta, telinga yang tuli, dan lidah yang kelu. Beliau menelusuri dengan obatnya tempat-tempat kelalaian dan tempat-tempat kebingungan.”[1]

Imam Ali As dengan menyerupakan Rasulullah Saw sebagai tabib dan dokter yang senantiasa berkelana mencari orang-orang yang memerlukan perawatan mental dan spiritual. Imam Ali menjelaskan bahwa risalah Nabi Saw adalah untuk mengobati ruh dan jiwa manusia. Katanya, “Thabibun Dawwârun Bithibbihi” beliau adalah dokter spesialis penyakit kebodohan dan tabib akhlak keji dan tercela. Dawwârun bithibbihi (Nabi Saw dengan ilmu tabibnya senantiasa berkelana dan berkeliling) merupakan ungkapan kiasan bahwa beliau menyiapkan dirinya untuk mengobati orang-orang bodoh dan tersesat. Nabi Saw memandang dirinya telah diangkat dan ditugaskan untuk keperluan ini. Kata “marâhim” (jamak marham yang bermakna obat) merupakan ungkapan metapora untuk pengetahuan-pengetahuan dan sifat-sifat terpuji dan unggul yang dimiliki oleh Nabi Saw.  

Redaksi kata “mawâsim” juga merupakan kiasan bagi hukum-hukuman dan batasan-batasan syariat serta implementasinya yang terkait dengan orang yang tidak mengambil manfaat dari bimbingan dan pengajaran. Karena itu, beliau laksana dokter mahir dan terampil yang memiliki segala macam obat, memanaskan peralatan dan membakar luka-luka bagi seseorang yang tidak berguna obat baginya, sehingga kapan saja diperlukan untuk menyembuhkan hati yang buta, telinga yang tuli, dan lidah yang kelu sehingga mereka siap sedia menerima pelbagai cahaya ilmu dan petunjuk pada jalan kebenaran dan memberikan penglihatan pada mata hati mereka; dan untuk mengobati telinga yang tuli supaya dapat menerima nasihat dan wejangan. Redaksi kata “shamam” (tuli) digunakan dengan kata kiasan bagi seseorang yang tidak mendengarkan bimbingan dan wejangan dan disebut sebagai orang-orang tuli, hal ini karena penyebutan malzum atas lazim; karena tuli meniscayakan tiadanya pemanfaatan bimbingan dan nasihat.

Demikian juga obat bagi lidah yang bisu sehingga dapat terbuka untuk bertutur kata hikmah dan berdzikir kepada Allah Swt. Redaksi “bukm” (bisu) digunakan secara kiasan untuk lisan-lisan yang tidak dapat berkata-kata ideal dan layak. Hal ini menyebabkan ia seperti orang-orang bisu dan tuna wicara. Karena itu, kebutuhan manusia terhadap dokter spiritual adalah lebih tinggi ketimbang kebutuhannya terhadap dokter fisikal dan badan; karena untuk menghilangkan penyakit-penyakit jasmani untuk kelestarian hidup yang terbatas dan material, namun menyembuhkan penyakit-penyakit mental untuk mencerap kehidupan abadi.

Masalah yang perlu dibahas di sini adalah bahwa Rasulullah Saw berbeda dengan kebiasaan para dokter dan tabib yang berhubungan dengan badan fisikal masyarakat dan pada klinik-kliniknya menantikan para pasien yang memeriksakan kesehatan mereka, Rasulullah yang datang kepada mereka. Dengan kata lain, Rasulullah Saw memiliki risalah inklusif yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit ruh dan jiwa masyarakat.[2] Risalah ini menuntut supaya beliau mendatangi masyarakat dan menyembuhkan mereka.

Ibnu Abi al-Hadid (pensyarah Nahj al-Balaghah) berkata tentang tabib dawwar, “Rasulullah Saw adalah seorang dokter yang berkeliling dan berkelana; karena dokter yang berkeliling memiliki pengalaman yang lebih banyak dan yang dimaksud dengan “dawwar” adalah bahwa Rasulullah Saw mendatangi orang sakit; karena orang-orang saleh dan budiman mendatangi orang-orang yang memiliki penyakit hati dan jiwa untuk mengobatinya. Orang-orang berkata dan terkejut melihat Nabi Isa As di rumah salah seorang yang berperangai buruk dan jahat. Mereka bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah! Anda tidak cocok berada di tempat ini? Nabi Isa bersabda, “Tabib yang mendatangi orang sakit.”[3] [iQuest]

 


[1]. Nahj al-Balâghah, Khutbah 108. Silahkan lihat Ibnu Maitsam Bahrani, Syarh Nahj al-Balâghah, Para Penerjemah: Muhammadi Muqaddam, Qurban Ali, Nawai Yahya Zadeh, Ali Asghar, jil. 3, hal. 74-75, Bunyad Pazyuhesy Islami Astan Quds Radhawi; Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balâghah, jil. 7, hal. 184, Kitabkhane Ayatullah Mar’asyi Najafi, Qum, Cetakan Pertama, 1337 S.

وَ مِنْهَا طَبِيبٌ دَوَّارٌ بِطِبِّهِ قَدْ أَحْكَمَ مَرَاهِمَهُ وَ أَحْمَى مَوَاسِمَهُ يَضَعُ ذَلِكَ حَيْثُ الْحَاجَةُ إِلَيْهِ مِنْ قُلُوبٍ عُمْيٍ وَ آذَانٍ صُمٍّ وَ أَلْسِنَةٍ بُكْمٍ مُتَتَبِّعٌ بِدَوَائِهِ مَوَاضِعَ الْغَفْلَةِ وَ مَوَاطِنَ الْحَيْرَةِ ..

[2]. Seperti para dokter yang tidak mengenal tapal batas dalam menunaikan tugas medikalnya, tidak membedakan antara orang-orang sebangsa atau dari bangsa lain.

[3]. Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balâghah, jil. 7, hal. 184.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apa sisi umum pelbagai pemerintahan dan revolusi agama seperti Mesir dan Tunisia?
    6955 System 2011/05/18
    Sisi umum pelbagai pemerintahan religius adalah penegakan dan realisasi nilai-nilai agama yang merupakan masalah fitrah kemanusiaan. Karena rakyat negara-negara seperti Tunisia dan Mesir menyadari bahwa dengan Islam mereka dapat merealisir segala tuntutan ekonomi dan politik mereka, kemudian mereka bangkit melakukan demonstrasi dan revolusi. Pesan revolusi Islam ...
  • Apakah Syiah meyakini bahwa kekufuran Umar bin Khattab sebanding dengan kekufuran Iblis?
    11728 Kalam 2010/05/20
    Riwayat yang telah disebutkan, pertama dari sisi sanad dan kandungannya merupakan riwayat lemah (dhaif) dan tergolong sebagai riwayat mursal yang tidak dapat dijadikan hujjah; karena sanad dan perantaranya antara Ayyasyi hingga Abu Bashir tidak jelas. Dan apabila juga disebutkan bahwa sebagian mursalatnya itu dapat diterima, maka ...
  • Ayat-ayat Alquran manakah yang menjelaskan jalan keselamatan dan kebahagiaan?
    2886 Tafsir 2021/06/23
  • Apa arti akhlak falsafi itu?
    7985 Teoritis 2016/07/17
    Dalam pembahasan Akhlak Islam, terdapat beberapa pendekatan dan metode yang kemudian melahirkan banyak aliran dan pemikiran akhlak. Salah satu pendekatan dan metode itu adalah akhlak falsafi (moral filosofi [rasional]). Akhlak falsafi dipandang sebagai bagian dari aliran moral yang asas, tujuan, wacana dan pelbagai metodenya berjenis filsafat. Format ...
  • Apakah mikraj itu? Apakah nabi-nabi lain selain Rasul Saw juga melakukan mikraj?
    15520 Teologi Lama 2013/10/17
    Mikraj dalam bahasa Arab memiliki makna alat atau perantara yang dengan bantuannya bisa menaik ke atas, akan tetapi dalam riwayat-riwayat dan tafsir, kata ini berkaitan dengan perjalanan jasmani Rasulullah Saw dari Mekah ke Baitul Muqaddas, dan dari sana ke langit, setelah itu kembali lagi ke negerinya sendiri.
  • Apa hukumnya jika kita menikah dengan anak saudara perempuan seayah?
    15034 Hal-hal Yang Diharamkan Dalam Pernikahan 2013/11/23
    Apabila maksud Anda dengan anak saudara perempuan (anak saudari perempuan yang seayah) adalah seseorang yang sejatinya adalah pamannya sendiri maka pernikahan dengan kemenakan itu batal dan harus segera berpisah. Apabila mereka tidak mengetahui hukum persoalan ini,maka anak-anak yang lahir dari keduanya dihukumi sebagai walad al-syubha dan bukanlah ...
  • Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini?
    42463 Sejarah Para Pembesar 2012/06/19
    Dzulfaqar dengan fatha “fa” dan kasra-nya (Dzulfiqar) merupakan nama dari pedang Rasulullah Saw.[1] Sehubungan dengan alasan penamaan pedang ini disebutkan bahwa lapisannya berasal dari duri yang pendek dan tinggi seperti tulang-tulang spinal manusia.[2] Kisah Dzulfiqar berasal dari salah satu ...
  • Apa makna leksikal kata Allah itu?
    11695 Teologi Lama 2011/09/11
    Lafaz jalalah Allah yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Tuhan adalah nama khusus dan yang paling inklusif di antara nama-nama Tuhan. Sayidina Ali As dalam menjelaskan makna Allah, bersabda, “Allah artinya sesembahan yang membuat makhluk terheran dan terhenyak padanya dan mencintai-Nya. Allah adalah sosok yang tertutup dari ...
  • Apa warna sorban Nabi Saw dan para Imam Maksum As?
    27984 Para Maksum 2009/12/16
    Di masa kekinian, banyak dari umat dan kelompok manusia memiliki pelbagai tanda dan alamat yang dengan perantara tanda atau alamat tersebut mereka saling mengenal dan menjalin hubungan antara satu dengan yang lain. Begitu pula dengan para Sayid dengan mengikut pada datuknya yang mengenakan sorban ...
  • Apa saja yang menjadi kewajiban-kewajiban legal istri di hadapan suami?
    53187 Hukum dan Yurisprudensi 2011/07/19
    Kekukuhan, penguatan dan keberlanjutan kehidupan suami-istri terletak pada kecintaan, kesukaan, saling-memahami, saling menghormati, saling mengakui dan menunaikan hak kedua belah pihak. Supaya tatanan lingkungan dan miniatur masyarakat keluarga menjadi kukuh dan berkelanjutan Islam memberikan seperangkat aturan dan hak-hak masing-masing untuk suami dan istri. Sebagai bandingan ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259832 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245600 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229506 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214292 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175602 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170982 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167400 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157460 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140312 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133540 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...