Advanced Search
Hits
20188
Tanggal Dimuat: 2011/11/21
Ringkasan Pertanyaan
Apakah ilmu itu adalah pedang bermata dua? Apakah enyalahgunaan ilmu itu disebabkan oleh kebodohan?
Pertanyaan
Kebanyakan guru dan ulama besar menyebut ilmu sebagai pedang bermata dua yang terkadang membinasakan dan lain waktu membahagiakan. Argumentasi mereka adalah penyalahgunaan ilmu yang dilakukan oleh manusia. Padahal ilmu mutlak bersumber dari cahaya dan saya tidak pernah menyaksikan pada pemikiran moderat ilmu dipecundangi atau dipertanyakan. Apa yang mencelakakan dan membinasakan manusia hanyalah karena kejahilannya. Setiap bencana yang menimpa manusia adalah karena kebodohannya. Yang menyebabkan manusia membuat senjata-senjata destruktif dan pembunuh massal seperti bom atom adalah kebodohannya dalam mengetahui kaidah-kaidah ilmiah yang membuat anak-anak yang merupakan permata berharga kehidupan terbunuh secara zalim. Demikianlah mereka memanfaatkan so called ilmu. Karena itu kejahilanlah yang membuat bom atom dan perasaan takut tanpa dasar dari sesama jenisnya karena tidak tahu tentang kehidupan damai bersama manusia lainnya (yang hanya dapat dicapai dengan pengetahuan dan ketenangan) mereka menyalahgunakan ilmu (sains).
Jawaban Global

Ilmu memiliki ragam makna dan penggunaan. Nampaknya pada pertanyaan yang dikemukakan di atas makna ini digunakan saling silang sengkarut dan bercampur satu sama lain. Karena yang dimaksud dengan ilmu yang boleh jadi disalahgunakan adalah ilmu-ilmu yang berkembang dan popular di tengah masyarakat. Meski bahwa ilmu itu adalah cahaya namun cahaya juga boleh jadi disalahgunakan oleh orang.

Namun ilmu yang tidak mungkin orang salahgunakan bukanlah ilmu yang umumnya diketahui oleh orang melainkan sebuah hakikat yang diperoleh manusia dari Tuhan buah dari kekudusan jiwa dan kesuciannya dari pelbagai noda.

Ilmu yang diperoleh karena hubungan eksitensial dengan Tuhan ini adalah cahaya murni yang hanya mengandung kebaikan. Keburukan sama sekali tidak memiliki ruang di dalamnya.

Bagaimanapun harap dicermati bahwa ilmu yang umumnya diketahui oleh manusia bukanlah cahaya murni. Ilmu sedemikian memiliki potensi disalahgunakan. Adapun ilmu yang mengandung cahaya murni tidak terdapat kemungkinan untuk disalahgunakan.

Masalah penting lainnya adalah bahwa kebodohan memiliki dua pengertian. Pertama sebagai lawan kata ilmu. Kedua sebagai lawan makna akal. Apabila yang kita maksud adalah kebodohan dalam artian kedua maka kita dapat menyebut perbuatan orang-orang yang mengamalkan ilmunya adalah mengikuti syahwat dan dapat dikatakan bahwa orang-orang jahil ini menyalahgunakan ilmunya.

Jawaban Detil

Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memperhatikan beberapa poin berikut ini
A. Makna Ilmu

‘I-l-m (ilmu) secara leksikal bermakna, pengetahuan, mengetahui, mengungkapkan dan menjelaskan,[1] memahami sesuatu,[2] sebagai lawan dari kejahilan,[3] yakin dan makrifat.

Namun harus diketahui bahwa ilmu hudhuri (presentif) dan menguasai segala sesuatu dan penguasaan memiliki beberapa tingkatan, tatkala ilmu disertai dengan pencerapan pelbagai tipologi maka ia disebut sebagai makrifat dan apabila disertai dengan ketenangan bisa disebut sebagai yakin.[4]

 

B. Makna Leksikal Jahl

Ja-h-l (kebodohan) disebutkan memiliki dua makna. Pertama sebagai lawan ilmu[5] dan kedua sebagai lawan akal.

 

C. Ilmu dalam Riwayat

Dalam bab ilmu terdapat beberapa ungkapan pada riwayat. Sebagian dalam menjelaskan manfaat ilmu dan sebagian lainnya bahaya ilmu. Sebagian mengungkapkan tidak bermanfaatnya sebagian ilmu dan lain sebagainya. Sebagai contoh kami akan menyampaikan beberapa riwayat di sini sebagaimana berikut:

1.     Ilmu bukanlah dengan banyaknya belajar. Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan Tuhan dalam hati setiap orang yang ingin dikaruniai petunjuk.”[6]

2.     “Rasulullah Saw masuk ke dalam sebuah masjid dan melihat seseorang yang dikelilingi oleh sekelompok orang. Rasulullah Saw bersabda, “Siapa gerangan orang ini?” Orang-orang menjawab, “Allamah” (orang yang sangat berilmu). Rasulullah Saw bertanya lagi, “Allamah apa?” Orang-orang menjawab, “Orang paling alim tentang manusia dan sejarah bangsa Arab..” Rasulullah Saw bersabda, “Ilmu ini adalah ilmu yang tidak merugikan apabila tidak diketahui dan tidak menguntungkan bagi orang yang mengetahuinya.”[7]

 

Ilmu memiliki ragam makna dan penggunaan. Nampaknya pada pertanyaan yang dikemukakan di atas makna ini digunakan saling silang sengkarut dan bercampur satu sama lain. Karena yang dimaksud dengan ilmu yang boleh jadi disalahgunakan adalah ilmu-ilmu yang berkembang secara popular di tengah masyarakat. Ilmu-ilmu ini meski mengingat bahwa ilmu adalah cahaya namun cahaya juga boleh jadi disalahgunakan oleh orang. Namun ilmu yang tidak mungkin orang salahgunakan bukanlah ilmu yang umumnya diketahui oleh orang melainkan sebuah hakikat yang diperoleh manusia dari Tuhan buah dari kekudusan jiwa dan kesuciannya dari pelbagai noda.

Ilmu yang diperoleh karena hubungan eksitensial dengan Tuhan ini adalah cahaya murni yang hanya mengandung kebaikan. Keburukan sama sekali tidak memiliki ruang di dalamnya.

Ilmu yang merupakan cahaya adalah ilmu ladunni dan tidak diperoleh dengan proses belajar dan mengajar, melainkan cahaya petunjuk yang dipancarkan Allah Swt ke dalam hati orang beriman yang memiliki kelayakan untuk menerimanya. Meski hakikat ilmu dalam pandangan riwayat adalah cahaya Ilahi, yang terkadang dari sudut pandang aplikasinya disebut sebagai petunjuk karena ilmu yang tidak memberikan petunjuk bukanlah ilmu. Karena tipologi terpenting ilmu adalah membuka jalan dan memberikan petunjuk.

Akan tetapi terkadang dalam riwayat, redaksi ilmu digunakan untuk makna yang umum dipakai. Misalnya seperti yang disampaikan pada riwayat kedua. Atau pada kebanyakan riwayat disebutkan adanya larangan penyertaan ilmu dengan sifat-sifat tercela karena apabila ilmu disertai dengan sifat tercela maka ia dapat berpotensi merusak. Kesimpulan yang dapat diambil dari pandangan riwayat adalah bahwa ilmu disebut ilmu tatkala memberi petunjuk. Karena itu, ilmu yang keluar dari karakter dan tipologi keilmuannya, karena tidak memiliki karakter memberi petunjuk, bukan yang berkembang pada tradisi masyarakat. Karena ilmu seperti ini tidak dapat disebut ilmu. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap ilmu bukanlah cahaya murni. Ilmu dapat menjadi destruktif akibat penyalahgunaan pemiliknya. Sebaliknya, ilmu dapat menjadi bermanfaat dan konstruktif dengan penggunaan yang baik oleh pemiliknya.

 

Kesimpulan

Bahwa ilmu yang dalam artian umumnya (bukan bermakna petunjuk) adalah pedang bermata dua. Artinya ilmu pada dasarnya tidak baik juga tidak buruk. Ilmu layaknya sebagai sebuah media yang meski diciptakan untuk pemanfaatan yang baik namun bisa jadi berubah menjadi monster menakutkan dengan penyalahgunaan oleh pemiliknya. Ilmu dapat berfungsi berkhidmat kepada manusia, namun tetap saja ada kemungkinan disalahgunakan. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu bukanlah cahaya murni dan hal ini sama sekali tidak mendegradasi setitik pun kesempurnaan ilmu. Karena kalimat hak juga boleh jadi dimanfaatkan untuk keperluan batil.[8]

Oleh itu, penyalahgunaan media tidak akan menjatuhkan nilai media tersebut, melainkan yang sebenarnya jatuh adalah nilai orang yang menyalahgunakan media tersebut.

Argumentasi yang digunakan dalam pertanyaan adalah untuk menunjukkan poin yang mengemuka ini bahwa penyalahgunaan ilmu yang bertitik tolak dari kebodohan juga tidak dapat diterima; karena orang-orang yang misalnya ilmu Fisika yang digunakan untuk merakit bom atom mereka bukannya tidak tahu bagaimana memanfaatkan energi fisika dengan cara yang benar. Masalahnya adalah karena manusia mengejar kekuasaan dan ingin melampiaskan syahwatnya. Perbuatan mereka telah sampai pada titik mereka tidak mengamalkan ilmunya dari ilmu dan pengetahuan fisika yang mereka salah gunakan.

Benar sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa ja-h-l (kebodohan) memiliki dua pengertian. Pertama sebagai lawan kata ilmu. Kedua sebagai lawan kata akal. Apabila yang kita maksud adalah kebodohan dalam artian kedua maka kita dapat menyebut perbuatan orang-orang ini adalah perbuatan jahil dan bodoh; artinya perbuatan mereka bukan perbuatan rasional dan mengabaikan hukum akal. Orang-orang bodoh ini adalah orang-orang yang menyalahgunakan ilmunya. [iQuest]



[1]. Ali Akbar Qarasyi, Qâmus Qur’ân, jil. 5, hal. 33, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Keenam, 1371 S.  

[2]. Husain bin Muhammad Raghib Isfahani, al-Mufradât fi Gharîb al-Qur’ân, Shafwan Adnan Daudi, hal. 580, Cetakan Pertama, Dar al-‘Ilm al-Dar al-Syamiyah, Damisyq, Beirut, 1412 H.

[3]. Farahidi Khalil bin Ahmad, Kitâb al-‘Ain, jil. 2, hal. 152, Cetakan Kedua, Intisyarat Hijrat, Qum, 1410 H.  

[4]. Hasan Mustafawi, Al-Tahqiq fi Kalimât al-Qur’ân al-Karim, jil. 8, hal. 205, Bunggah Tarjameh wa Nasyr Kitab, Teheran, 1360 S.  

[5]. Hasan Mustafawi, Al-Tahqiq fi Kalimât al-Qur’ân al-Karim arim, jil. 2, hal. 131, Bunggah Tarjameh wa Nasyr Kitab, Teheran, 1360 S.  

[6]. Allamah Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jill. 67, hal. 140, bab 52, al-Yaqin wa al-Shabr ‘ala al-Syadaid, Muassasah al-Wafa, Libanon, 1404 H.  

[7]. Syaikh Kulaini, al-Kâfi, jil. 1, hal. 30 – 35, Cetakan Keempat, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1365 S.

[8]. Shubhi Shaleh, Nahj al-Balâghah, hal. 83, Intisyarat Dar al-Hijrah, Qum.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259833 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157462 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133541 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...