Advanced Search
Hits
17265
Tanggal Dimuat: 2007/03/15
Ringkasan Pertanyaan
Apakah para penghuni surga menikah dengan bidadari dan tiap bidadari hanya memiliki satu pasangan? Dan apakah untuk perempuan penghuni surga juga memiliki bidadari-bidadari laki-laki?
Pertanyaan
Apakah laki-laki penghuni surga menikah dengan bidadari-bidadari surga? Dan apakah tiap seorang bidadari hanya dapat mempunyai satu pasangan? Apakah untuk perempuan-perempuan juga terdapat bidadari-bidadari dari jenis laki-laki?
Jawaban Global
Salah satu dari nikmat Tuhan adalah pahala perbuatan-perbuatan baik dan iman kepada Tuhan yaitu pahala surga dan segala nikmatnya. Untuk memasuki surga tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan. Salah satu dari pahala Tuhan dalam surga adalah “Hurr al-‘Ain”; bidadari-bidadari bermata indah yang telah diisyaratkan al-Quran dan sebagian riwayat.
Oleh itu, sesuai dengan perkataan pada umunya mufassir yang menafsirkan bahwa tidak ada pernikahan dalam surga dan pernikahan dengan hurr al-‘ain berarti memasang-masangkan dan pemberian bidadari kepada hamba-hambanya dari sisi Tuhan. Demikian juga sehubungan dengan poligami dalam surga.
Secara umum harus dikatakan dari kumpulan-kumpulan ayat-ayat dan riwayat-riwayat, dapat disimpulkan seperti ini bahwa perempuan-perempuan mukmin yang masuk dalam  surga tidak akan meminta seperti ini, kalau pun mereka meminta maka permintaan mereka akan dipenuhi.
 
Jawaban Detil
Salah satu dari nikmat besar yang Tuhan diberikan kepada hamba-hambanya yang mukmin dan bertaqwa adalah surga dan segala nikmatnya yang berlimpah dan kekekalannya. Tentu saja keridhaan dan kesenangan Tuhan atas mereka adalah sebaik-baik pahala. Hanya satu yang menyebabkan orang masuk surga yaitu iman dan amal saleh manusia didunia ini dan jika iman manusia bertambah dan amal salehnya lebih banyak maka kedudukannya di surga kian tinggi.  Dalam hal ini tidak ada perbedaan di antara laki-laki dan perempuan. Setiap manusia dalam mencapai kedudukannya di surga berdasarkan amal saleh yang mereka kerjakan di dunia, Allah Swt berfirman:
«وَ مَنْ عَمِلَ صالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثى‏ وَ هُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فيها بِغَيْرِ حِسابٍ»
“Dan barang siapa mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.” (Qs. Al-Mukmin [40]:40)
Surga bukan tempat tugas dan kewajiban; karena dengan adanya kewajiban dan pilihan maka surga dan neraka pun harus diadakan sehingga hasil amalan perbuatan manusia diberikan padanya di dalam surga atau neraka. Persoalan ini akan tetap berlangsung seperti ini. Tuhan mengetahui bahwa seluruh nikmat-nikmat surgawi merupakan pahala perbuatan-perbuatan di dunia ini dan iman serta amal saleh.
Dari kumpulan-kumpulan ayat-ayat dan riwayat-riwayat dapat disimpulkan bahwa apapun yang diinginkan orang-orang surga maka akan diberikan kepada mereka.[1] Salah satu dari nikmat-nikmat surgawi adalah terdiri dari hurr al-‘ain yang diberikan kepada laki-laki mukmin.
Hurr merupakan jamak dari haura yang berarti perempuan yang bagian putih matanya sangat putih dan bagian hitam matanya sangat hitam atau yang berarti perempuan yang memiliki mata hitam seperti mata rusa,’ain kalimat jamak dari ’aina’ yang berarti mata besar, dan nampaknya hurr al-‘ain adalah sebuah wujud (makhluk), mereka berbeda dengan perempuan-perempuan dunia.[2]
Allah Swt berfirman tentang mereka :
«كَذٰلِكَ وَ زَوَّجْناهُمْ بِحُورٍ عينٍ»
“Demikianlah (nasib penduduk surga). Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari.”
Berdasarkan kebanyakan tafsiran para mufassir, dalam surga tidak terdapat pernikahan sebagaimana pernikahan yang berlangsung di dunia. Karena itu, pernikahan yang dimaksud di sini adalah dipasang-pasangkannya mereka dan pemberian hurr al-‘ain dari Allah Swt kepada hamba-hamba surga.[3]
Dari ciri dan sifat untuk bidadari telah dijelaskan dalam al-Quran dan sebagian dari riwayat-riwayat dapat disimpulkan seperti ini bahwa bidadari disurga tidak memiliki pasangan lebih dari satu; karena Tuhan mengenai sifat-sifat bidadari berfirman:
«لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَ لا جَان‏»
“Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (Qs al-Rahman [55]: 56).
Mendiang Allamah Majlisi dalam tafsirnya, terkait dengan frase ayat “qasirat al-tharaf” yang terdapat pada permulaan ayat ini, mengatakan terdapat pasangan yang pandangannya hanya tertuju untuk suami-suaminya dan tidak ada seseorangpun yang disukai oleh mereka selain suaminya.[4]
Akan tetapi apakah perempuan-perempuan duniawi juga seperti ini atau tidak? Mungkin dapat dikatakan bahwa meskipun para penghuni surga apapun yang diinginkan oleh mereka telah disediakan, akan tetapi mereka tak akan pernah menginginkan sebagai poligami. Seperti halnya perempuan-perempuan suci di dunia, tidak memandang kecuali memandang suaminya, dalam surga juga adalah tempat orang-orang suci dan kudus, tidak menginginkan pasangan lebih untuk dirinya.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq As bahwa seorang sahabat bertanya ihwal pernikahan laki-laki dan perempuan dunia  di surga, Imam Shadiq As mengatakan: “Jika kedudukan perempuan lebih tinggi dan menginginkan menikah dengan laki-laki dunia dia (perempuan) dapat mempersuamikannya dan laki-laki tidak dapat memilihnya sebagai istrinya, dengan keadaan seperti ini laki-laki dipersuamikan olehnya, akan tetapi jika kedudukan suami lebih tinggi dia dapat memilih perempuan (di sini perempuan tidak memiliki hak seperti itu) yang dengan keadaan seperti ini, perempuan menjadi salah satu dari istrinya.”[5] Artinya perempuan itu menjadi salah satu dari istri-istrinya, akan tetapi laki-laki hanya menjadi suami perempuan tersebut, pembahasan ini disebagian riwayat-riwayat lain juga dijelaskan.
Begitu halnya dalam riwayat-riwayat yang dinukil dari Nabi Saw yang mengatakan: “Perempuan jika memiliki dua suami di dunia, di akhirat dia akan memilih yang mana dilihat lebih baik (dari segi akhlak).”[6] Nabi Saw tidak mengatakan bahwa dapat memilih keduanya, akan tetapi memilih yang lebih baik.
Akhir kata, perlu diingat hal ini bahwa untuk pelayanan para ahli surga, terdapat “para pelayan” dan dalam hal ini tidak terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki.
Al-Quran menyebutkan perihal ini
«وَ يَطُوفُ عَلَيْهِمْ غِلْمانٌ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ»
 “Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka adalah mutiara yang tersimpan. (Qs. Thur [54]:24)
Nampaknya maksud dari ayat ini adalah anak-anak muda menawan surga hanya diciptakan sebagai pelayan para ahli surga. [iQuest]
 

[1]. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (Qs. Al-Fushilat [41]: 31)
[2]. Terjemahan al-Mizan, jil. 18, hal. 228.
[3]. Bihâr al-Anwâr, jil. 8, hal. 99; Terjemahan Persia al-Mizân, jil. 18, hal. 228.
[4]. Bihâr al-Anwâr, jil. 8, hal. 97.
[5]. Ibid, hal. 105.
[6]. Bihâr al-Anwâr, jil. 8, hal. 119.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259826 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245595 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214289 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167395 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133535 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...