Advanced Search
Hits
15910
Tanggal Dimuat: 2013/06/22
Ringkasan Pertanyaan
Apakah dalam Al-Quran juga diisyarahkan tentang lapisan-lapisan atmosfer?
Pertanyaan
Tolong jelaskan kepada kami tentang guna atmosfer dan lapisan-lapisannya menurut Al-Quran?
Jawaban Global
Atmosfer dalam istilah ilmu geologi adalah lapisan gas di sekitar bola dunia. Atmosfer dari segi kegunaan dan fungsinya memiliki tujuh lapisan.
Ada beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan bergunanya lapisan-lapisan gas atau atmosfer itu bagi kita. Misalnya Allah Swt berfirman:
﴿وَ جَعَلْنَا السَّماءَ سَقْفاً مَحْفُوظاً وَ هُمْ عَنْ آیاتِها مُعْرِضُونَ﴾
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Qs. Al-Anbiya’ [21]: 32)
 
Dikarenakan ketenangan yang ada di bumi tidak cukup untuk ketenangan hidup manusia, dan diperlukan penjaga di atas atap yang dapat menjaganya dari runtuhan benda-benda langit, karena itu Allah berfirman demikian.
Yang dimaksud dengan langit di sini adalah atmosfer yang mengitari bumi, yang ketebalannya beratus-ratus kilometer. Lapisan tersebut sepertinya lembut dan tersusun dari kumpulan gas dan udara, namun juga tebal hingga dapat membakar benda-benda langit yang berjatuhan ke bumi karena gesekan dengannya. Dengan demikian permukaan bumi aman dari serangan meteor dan jatuhnya benda-benda lainnya.
Jawaban Detil
Atmosfer adalah lapisan-lapisan gas yang menyelimuti bumi.[1] Dalam istilah ilmu geologi definisinya adalah: Atmosfer adalah selubung gas di sekitar bumi.[2] Lapisan paling rendahnya adalah permukaan bumi dan lapisan paling atas tidak ada pembatasnya. Menurut para ilmuan, ketebalan atmosfer lebih dari 1000 kilometer.[3]
Dalam pembahasan geologi dan meteorologi, atmosfer memiliki lapisan-lapisan berikut ini: Torosphere, Stratosphere, Mesosphere, Ionosphere, Exosphere, Magnetosphere dan Angin Matahari. Ada juga yang mengatakan: Lapisan-lapisan atmosfer dikategorikan berdasarkan berbagai tolak ukur, misalnya dari segi suhu udara, lapisan atomsfer dibagi menjadi lima bagian.[4]
Sebagian ilmuan yang meyakini kemukjizatan Al-Quran dalam ilmu pengetahuan berkeyakinan bahwa dari segi fungsi dan kegunaan, kitab suci ini membagi lapisan-lapisan atmosfer menjadi tujuh lapis, yang mana menurut ilmu geologi secara urut lapisan-lapisan itu adalah: Torosphere, Stratosphere, Mesosphere, Ionosphere dan Exosphere.[5]
Meskipun atmosfer adalah istilah baru, namun banyak ayat Al-Quran yang menyinggung keberadaannya. Di sini kita akan mengisyarahkan tiga contoh di antaranya:
  1. Allah Swt berfirman:
﴿وَ جَعَلْنَا السَّماءَ سَقْفاً مَحْفُوظاً وَ هُمْ عَنْ آیاتِها مُعْرِضُونَ﴾
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Qs. Al-Anbiya’ [21] : 32)
Karena kenyamanan di muka bumi saja tidak cukup, dan perlu penjaga dari bahaya benda-benda luar angkasa, Allah Swt menciptakan atap untuk bumi berupa “langit” (yakni atmosfer) yang merupakan tanda kebesaran-Nya.
Yang dimaksud dengan “langit” di ayat tersebut adalah lapisan udara yang ketebalanya ratusan kilometer. Lapisan-lapisan udara itu tersusun dari kumpulan gas yang meliputi permukaan bumi. Atmosfer, atau lapisan-lapisan udara tersebut, meski terlihat lembut karena hanya sekedar udara dan gas, namun dikarenakan ketebalannya, setiap benda angkasa yang jatuh ke permukaan bumi sebelum menyentuh daratan sudah habis terbakar terlebih dahulu karena gesekannya. Keberadaan atmosfer-lah yang menjaga muka bumi dari serangan meteor-meteor.[6]
 
  1. Allah Swt juga berfirman:
﴿و ثُمَّ اسْتَوى‏ إِلَى السَّماءِ وَ هِیَ دُخانٌ فَقالَ لَها وَ لِلْأَرْضِ ائْتِیا طَوْعاً أَوْ کَرْهاً قالَتا أَتَیْنا طائِعینَ﴾
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."” (QS. Fushilat [41] : 11)
 
Sayid Hibatuddin Syahristani berkeyakinan bahwa yang dimaksud dengan kata “langit” dan “asap” di ayat itu adalah atmosfer. Sebelum memberikan penjelasan tersebut, mulanya ia menyebutkan arti-arti dari kata “langit” (sama’); sebagaimana yang ia jelaskan, menurut masyarakat awam yang dimaksud dengan “langit” adalah “segala sesuatu yang berada di atas bumi.” Lalu dalam istilah teknis agama kata “langit” memiliki beberapa arti:
Pertama, udara yang ada di atas bumi dan ruang hampa;
Kedua, selubung udara yang lebar dan menyelimuti bumi;
Ketiga, planet-planet dan benda langit di angkasa.
Lalu ia berkata: Jika “langit” itu dapat diartikan sebagai setiap maujud yang ada di atas, lalu apa salahnya jika kita artikan langit sebagai selubung gas dan udara yang menyelimuti bumi kita ini? Kemudian dia membawakan puluhan dalil dari ayat dan riwayat untuk membuktikan bahwa maksud “langit” adalah atmosfer bumi kita. Misalnya ayat 11 surah Fushilat adalah salah satu dari dalilnya; dan begitu juga riwayat-riwayat yang menyinggung bahwa bumi tercipta dari kumpulan asap. Asap di ayat suci itu diartikan sebagai uap, yang kesimpulannya ia jelaskan begini: Berdasarkan berbagai riwayat yang ditemukan, maksud dari asap adalah uap; namun karena asap dan uap berasal dari satu sumber, atau karena keduanya mirip, oleh karena itu kata “asap” digunakan untuk makna uap. Maka riwayat-riwayat yang kami temukan menjadi saksi bahwa seluruh langit yang berjumlah tujuh yang menyelubungi tujuh bumi tercipta dari uap.[7]
Banyak mufasir lain yang memberikan kemungkinan yang sama.[8] (Ya, banyak sekali pendapat-pendapat ahli tafsir lainnya).
 
  1. Ia berfirman pula:
﴿وَ بَنَیْنا فَوْقَکُمْ سَبْعاً شِداداً﴾
“Dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,” (Qs. An-Naba’ [78] : 12)
 
Satu lagi kemungkinan yang ada berkenaan dengan ayat suci ini: yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan udara di bumi atau atmosfer.[9] Yang meskipun kelihatannya hanya sekedar udara dan tidak memiliki kepadatan, namun jika ada benda dari angasa yang jatuh ke bumi dia akan terbakar hangus hingga menghilang sebelum menyentuh permukaan bumi. Jika lapisan atmosfer ini tidak ada, maka kehidupan manusia di muka bumi akan hancur begitu saja terkena jatuhan benda-benda angkasa.[10]
Atmosfer memberikan kenyamanan hidup bagi para penghuni bumi. Jelas ini semua adalah karunia Ilahi dan merupakan rahmat serta kasih sayang dari-Nya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an. [iQuest]
 

[1]. Kamus Parsi Muin, kata “atmosfer”; Sayid Abdul Hujjat Balaghi, Hujjah Al-Tafasir wa Balâgh Al-Iksir, jil. 1, hal. 151, Nasyr Hikmat, Qum, 1386 S.
[2]. Habib Taqi Zade, Tozihati bar Fasl Atmosfer (Buku Geologi tahun ke-3); Majalah Rusyd Amuzesy Zamin Syinâsi, No. 8, hal. 24, Bahar, 1366 S.
[3]. Ibid.
[4]. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang lapisan-lapisan ini, silahkan merujuk link berikut: http://eghlim1990.blogfa.com/post-31.aspx
[6]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 13, hal. 398, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama, 1374 S.
[7]. Syahristani, Sayid Hibatuddin, Islâm wa Hai’at, hal. 131-145, Matba’ah al-Ghura fi al-Najaf, 1356 Q; Muhammad Ali Ridhai Esfahani, Pazyhusehi dar I’jâz 'Ilmi Qur'ân, hal. 102-103, Kitab Mubin, Rasht, Cetakan Ketiga, 1381 S.
[8]. Sayid Mahmud Thaleqani, Partu Az Qur'ân, jil. 1, hal. 111, Syarkat Sahami Intishar, Teheran, Cetakan Keempat, 1362 S., Sayid Ali Akbar Quraisyi, Tafsir Ahsan al-Hadits, jil. 12, hal. 68, Bunyad   Bi’tsat, Teheran, Cetakan Ketiga,  1377 S.; Ibnu Abd Al-Da’im (Samin Halabi), Ahmad bin Yusuf, Al-Dur al-Mashûn fi 'Ulûm al-Kitâb Al-Maknûn, muhaqiq: Ahmad Muhammad Al-Kharrath, jil. 9, hal. 510-511, Dar al-Qalam, Dimasyq.
[9]. Tafsir e Nemune, jil. 26, hal. 24; Adnan Al-Syarif, Min 'Ulûm al-‘Ardhi al-Qur’âniyah, hal. 67, Dar Al-Ilm Li Al-Malayin, Beirut, Cetakan Ketiga, 2000 M.
[10]. Tafsir e Nemune, jil. 26, hal. 24.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259829 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229503 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170979 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167398 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133538 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...