Advanced Search
Hits
24928
Tanggal Dimuat: 2014/05/22
Ringkasan Pertanyaan
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Daniel As, mengancam Allah Swt untuk melakukan dosa . Apakah hal ini ada benarnya? Bagaimana kita dapat mencari sisi benar teks riwayat ini?
Pertanyaan
Dalam sebuah riwayat berikut ini disebutkan bahwa Nabi Daniel As, mengancam untuk melakukan dosa kepada Allah Swt. Apakah hal ini ada benarnya? Bagaimana kita dapat mencari sisi benar (taujih) teks riwayat ini? Dari Abi Ja\'far ia berkata : Sesungguhnya Allah telah menyuruh Nabi Dawud a.s. agar menemui hambaNya Danial dan berkata padanya : Wahai Danial, kamu telah melakukan kesalahan tiga kali dan Aku (Allah) telah mengampuninya bila kesalahan itu kau ulang yang keempat kalinya maka tidak Ku ampuni. Kemudian Danial berdoa pada Allah pada waktu sahur: Demi KeagunganMu sungguh bila engkau tidak mau menjagaku dari perbuatan dosa , maka aku pasti berbuat durhaka, berbuat durhaka, berbuat durhaka (Al Kaafi 2/316). Bagaimana mereka orang-orang Syiah itu percaya atas terlindunginya Imam dari dosa dan kesalahan padahal kita saksikan sendiri bagaimana buku induk pegangan Syi’ah mencela para Nabi seperti yang kita baca barusan, yang mengisahkan keberanian Nabi Danial pada Allah dengan berkata “sungguh aku akan berbuat maksiat”. Seseorang berkata pada Amirul mu’minin : “Wahai Amirul Mu’minin, di perut saya ada cairan kuning, apakah penyakitku ini dapat disembuhkan? Ali menjawab: Tulislah di perutmu ayat kursi, lalu siramkan air itu pada perutmu dan minumlah air itu, dan jadikan air itu sebagai jimat di perutmu, maka dengan izin Allah sakit di perutmu akan sembuh. Lalu si penanya melakukan apa yang diajarkan Amirul mu’minin dan benar-benar sembuh. (Al Kafi jilid 2 hal 457)
Jawaban Global
Riwayat yang dikutip dalam pertanyaan adalah sebagai berikut:
«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَ جَلَّ أَوْحَى إِلَى‏ دَاوُدَ (ع) أَنِ ائْتِ عَبْدِی دَانِیَالَ فَقُلْ لَهُ إِنَّکَ عَصَیْتَنِی فَغَفَرْتُ لَکَ وَ عَصَیْتَنِی فَغَفَرْتُ لَکَ وَ عَصَیْتَنِی فَغَفَرْتُ لَکَ فَإِنْ أَنْتَ عَصَیْتَنِیَ الرَّابِعَةَ لَمْ أَغْفِرْ لَک‏ .... فَوَ عِزَّتِکَ لَئِنْ لَمْ تَعْصِمْنِی لَأَعْصِیَنَّکَ ثُمَّ لَأَعْصِیَنَّکَ ثُمَّ لَأَعْصِیَنَّک»‏
 
“Sesungguhnya Allah Swt mewahyukan kepada Daud As (yang berisikan perintah) untuk pergi ke hamba-Ku Daniel dan katakan kepadanya bahwa engkau telah berbuat dosa dan Aku telah mengampuninya dan memaafkan hingga tiga kali perbuatan  dosa yang dilakukan. Aku tidak akan  memaafkan apabila engkau melakukan sebanyak empat kali. Daud datang kepada Daniel dan menyampaikan pesan Allah Swt. Daniel menjawab, Engkau telah menyampaikan pesan Allah. Tatkala Subuh, Daniel sibuk bermunajat kepada Allah Swt dan berkata, ‘Tuhanku! Nabi-Mu Daud mengabarkan kepadaku bahwa Aku telah bermaksiat kepada-Mu dan Engkau juga telah memaafkanku. Demi keagungan-Mu! Apabila Engkau tidak menjagaku maka Aku akan kembali bermaksiat kepada-Mu.’”[1]
Riwayat ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
  1. Maksiat dalam riwayat ini bermakna tark aula (meninggalkan perbuatan yang lebih utama) yang bisa saja dilakukan oleh para nabi.
  2. Apa yang disebutkan pada akhir riwayat bermakna bahwa hanya dengan kemaksuman-Mu yang mampu membuatkan terjauh dari dosa dan tentu saja hal  ini tidak  bermakna ancaman, melainkan mirip dengan tuturan Nabi Ibrahim yang berkata kepada Allah Swt:
«لَئِنْ لَمْ یَهْدِنی‏ رَبِّی لَأَکُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّین»
“Sesungguhnya jika Tuhan-ku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” (Qs. al-An’am [6]:77)
Apa yang diyakini Syiah terkait dengan para imamnya adalah jenis kemaksuman ini yang diperoleh dengan petunjuk dan hidayah dari Allah Swt. [iQuest]
 

[1].  Muhammad bin Yakub Kulaini, al-Kâfi, Riset dan edit oleh Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, jil. 2, hal. 436, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cetakan Keempat, 1407 H.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259829 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229503 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167397 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133538 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...