Sebenarnya ungkapan bahwa al-Qur'an bersumber dari Tuhan dapat diuraikan pada tingkat beragam dan memiliki makna mendalam yang berbeda, sedemikian sehingga masing-masing dari ungkapan-ungkapan tersebut lebih dalam, lebih akurat, lebih menjulang dari ungkapan sebelumnya. Makna tersebut antara lain:
1. Isi dan kandungan al-Qur'an bersumber dari Tuhan;
2. Di samping itu, lafaz demi lafaz juga berasal dari Tuhan;
3. Susunan lafaz-lafaz yang terajut dalam rangkaian ayat-ayat juga diturunkan oleh-Nya'
4. Kumpulan ayat-ayat yang termanifestasi dalam format surah-surah, juga bersumber dari Tuhan;
5. Komposisi dan rangkaian surah-surah secara berurutan dan terbentuknya al-Qur'an yang ada juga berasal dari-Nya (dua poin terakhir adalah masalah kodifikasi al-Qur'an adalah masalah yang harus dibahas di sini).[1]
Untuk telaah lebih jauh kami persilahkan Anda membaca: Mabâni Kalâmi Ijtihâd, karya Prof. Mahdi Hadavi Tehrani.
[1]. Lihat, index: al-Qur'an adalah wahyu, no. 297 dan Hadavi Tehrani, Mahdi, Mabâni Kalâmi Ijtihâd, hal. 45