Kode Site
fa6933
Kode Pernyataan Privasi
71718
Tema
Para Maksum
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa Nabi mempersudarakan kaum Muhajirin dan kaum Ansar? Biasanya pada hari Ghadir jam berapa akad persaudaraan dibaca?
Pertanyaan
Mengapa Nabi mempersudarakan kaum Muhajirin dan kaum Ansar? Biasanya pada hari Ghadir jam berapa akad persaudaraan dibaca?
Jawaban Global
Salah satu yang dilakukan Rasulullah Saw pasca hijrah ke Madinah adalah menjalin perjanjian dan ikatan persaudaraan di antara kaum Muslim dalam bentuk dua orang-dua orang. Tindakan nyata ini dinilai sangat penting dalam mengukuhkan Islam di Madinah; karena dari satu sisi kaum Muhajirin Mekkah sangat berbeda dengan orang-orang Anshar Medinah dari sisi pemikiran dan gaya hidup. Dari sisi lain, di antara orang-orang Anshar sendiri, yaitu terdapat peperangan dan pertikaian di antara dua kabilah Aus dan Khazraj, sedemikian sehingga keduanya termasuk sebagai musuh bebuyutan. Tentu saja dengan adanya permusuhan dan kusumat seperti ini kelanjutan kehidupan religi dan politik mustahil dapat terlaksana.
Karena itu, Rasulullah mendapat tugas dari Allah Swt untuk mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Rasulullah Saw juga membacakan akad persaudaraan di antara mereka. Ikatan persaudaraan ini tentu saja dibuat dengan adanya sisi kesamaan di antara mereka dan tetap terpelihara setelahnya; misalnya Rasulullah Saw membacakan akad persaudaraan dan mempersaudarakan Abu Bakar dan Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf, Thalha dan Zubair. Rasulullah Saw sendiri mengikat tali persaudaraan dengan Baginda Ali As.[1]
Meski membaca akad persaudaraan di hari Ghadir merupakan sesuatu yang dianjurkan dan sangat baik serta memiliki banyak pahala bagi yang melaksanakannya, namun akad persaudaraan itu tidak terkhusus pada hari itu saja. Setiap hari dalam setahun setiap Muslim dapat mengamalkan sunnah hasanah ini.
Terkait dengan pelaksanaan pembacaan akad ini di hari raya Ghadir Khum sesuai dengan apa yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis, dianjurkan untuk dilaksanakan pada seluruh hari raya Ghadir Khum[2] dan tidak terkhusus pada jam-jam dan saat-saat tertentu. [iQuest]
Karena itu, Rasulullah mendapat tugas dari Allah Swt untuk mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Rasulullah Saw juga membacakan akad persaudaraan di antara mereka. Ikatan persaudaraan ini tentu saja dibuat dengan adanya sisi kesamaan di antara mereka dan tetap terpelihara setelahnya; misalnya Rasulullah Saw membacakan akad persaudaraan dan mempersaudarakan Abu Bakar dan Umar, Usman dan Abdurrahman bin Auf, Thalha dan Zubair. Rasulullah Saw sendiri mengikat tali persaudaraan dengan Baginda Ali As.[1]
Meski membaca akad persaudaraan di hari Ghadir merupakan sesuatu yang dianjurkan dan sangat baik serta memiliki banyak pahala bagi yang melaksanakannya, namun akad persaudaraan itu tidak terkhusus pada hari itu saja. Setiap hari dalam setahun setiap Muslim dapat mengamalkan sunnah hasanah ini.
Terkait dengan pelaksanaan pembacaan akad ini di hari raya Ghadir Khum sesuai dengan apa yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis, dianjurkan untuk dilaksanakan pada seluruh hari raya Ghadir Khum[2] dan tidak terkhusus pada jam-jam dan saat-saat tertentu. [iQuest]