Penulis buku Madina Syinasi (Mengenal Kota Madinah), terkait dengan letak geografis Saqifah Bani Sa’idah, menulis, “Apa yang pasti, tempat Saqifah Bani Sa’idah terletak di samping Masjid Bani Sa’idah dan dekat sumur Budha’i (sumur milik Bani Saidah). Masjid Bani Sa’idah – sesuai riwayat Ibnu Syubbah dan Imam Abu Ishaq Harbi dalam (al-Manasik wa Amakin Thuruq al-Haj, hal. 399) Rasulullah Saw pernah menunaikan salat, lalu duduk dan minum air – adalah tempat yang senantiasa mendapat perhatian penduduk Madinah. “
Tempat ini, berdasarkan literatur sejarah yang berusia ribuan tahun, terletak di luar pintu Syam dan bersambung dengan dinding kota Madinah yang di kemudian hari dibangun kubah Syaikh al-Naml di dekat tempat itu. Pembangunan Saqifah Bani Sai’dah dilakukan hingga sebelum tahun 1030 H. Kita tidak dapat menjumpai laporan-laporan sejarah yang dapat diandalkan dalam hal ini. Sebatas ini semata-mata namanya disebutkan dalam literatur-literatur klasik.
Pada tahun 1030 H, Ali Pasya membangun sebuah bangunan di Saqifah untuk mengenang peristiwa baiat. Peninggalan bangunan ini tetap ada hingga awal 1030. Dan Abdul Quddus Anshari dalam (Atsar al-Madinah al-Munawwarah) mencetak sebuah gambar tentang bangunan tersebut dan gambar yang terkait dengan tahun-tahun sebelum perusakan dinding kota Madinah.
Setelah perusakan dinding kota Madinah dan awal-awal rekonstruksi kota pada saat Dinasti Saudi mengambil tampuk kekuasaan – wajah klasik kota Madinah sama sekali telah mengalami perubahan sedemikian sehingga untuk menyelaraskan dokumen-dokumen sejarah dengan situasi aktual kota Madinah mustahil atau sangat berat untuk dapat dilakukan.
Dalam kondisi seperti ini, saya meminta tolong kepada pejabat lama dan baru kota dan Waqaf kota Madinah dan mereka dengan pengalaman-pengalaman yang mereka miliki sebelumnya, membimbing saya untuk mengenal tempat Saqifah Bani Saidah dalam susunan kota baru.
Tempat baru, pada sisi utara segitiga bunderan Sultana. Bunderan Sultana yang berbentuk segitiga jalan Sultana yang menghubungkan jalan Sahaimi dengan jalan Manakha yang terletak pada barat laut masjid Nabawi. Jalan Sultana terletak pada bagian selatan bunderan (maidan) dan jalan Sahaimi yang merupakan ujung barat dua jalan yang disebutkan bersambung dan berujung dengan jalan Manakha. Apa yang pasti letak Saqifah Bani Sa’idah berada pada bagian barat laut segitiga Sultanah dan barat daya masjid Nabawi.[1]
Pada tahun 1383 Hijriah pemerintah kota Madinah mengklaim tanah segitiga Sultana dan bunderan sekarang dijadikan sebagai tempat parkir yang rindang dan sesuai dengan peta yang diproyeksikan, Masjid Bani Sa’idah kembali dihidupkan dan tempat Saqifah dibangun aula pertemuan masyarakat kota Madinah.”[2] [iQuest]
[1]. Posisi Saqifah tepatnya berada di sisi Barat Daya Masjid Nabawi, berjarak sekitar 200-an meter. Berseberangan jalan dengan Perpustakaan Raja Abdul Aziz. Bentuknya empat persegi, sekitar 30 x 30 meter. Untuk melihat rekaman letak Saqifah silahkan klik link berikut: http://www.youtube.com/watch?v=W29_jrVzW0c
[2]. Sayid Muhammad Baqir Najafi, Madinah Syinâsi, hal. 252-255, Tanpa Tahun, 1364 S (Disertai dengan editan).