Kode Site
id22706
Kode Pernyataan Privasi
44636
Tema
Tafsir
Ringkasan Pertanyaan
Apa tafsir ayat ke-29 dari surah al-Kahfi?
Pertanyaan
Tolong dijelaskan tafsir ayat ke-29 dari surah al-Kahfi?
Jawaban Global
Allah Swt berfirman: “Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Qs. Al-Kahfi [18] : 29)
Setelah memberikan peringat-Nya pada ayat-ayat sebelumnya kepada Rasulullah Saw, Allah Swt menurunkan ayat tersebut, yang memerintahkan Nabi untuk mengumumkan bahwa kebenaran[1] adalah milik-Nya. Jangan sesalkan keadaan orang-orang kafir, bacalah apa yang telah diwahyukan padamu dan buatlah dirimu sabar sehingga engkau bisa menyertai orang-orang beriman yang fakir. Lalu katakanlah kepada orang-orang kafir yang tenggelam pada kenikmatan dunia bahwa kebenaran adalah milik Tuhan dan dari-Nya. Selebihnya engkau tak perlu melakukan apa-apa; barang siapa yang ingin beriman maka akan beriman dan barang siapa ingin kafir maka ia akan kafir. Kekufuran mereka tidak akan membahayakan kita dan iman mereka pun tidak akan memberi manfaat buat kita. Karena iman dan pahalanya serta kufur dan siksanya semua itu kembali kepada diri mereka sendiri. Oleh itu apapun yang mereka mau harus mereka pilih.
Dengan penjelasan lain, manusia bebas memilih jalan kufur atau iman dan tak ada satupun yang memaksanya untuk memeluk Islam.[2] Namun mereka harus tahu bahwa Allah telah menyiapkan siksaan api neraka bagi mereka yang kufur dan zalim.[3] Di neraka Ia telah menyiapkan api yang meliputi mereka sebagaimana kemah meliputi orang yang ada di dalamnya. Orang-orang kafir yang berada di dalamnya akan merasa kehausan yang sangat lalu saat mereka meminta tolong diberi minum justru mereka diberi dengan air mendidih bagai lelehan besi ke muka mereka! Betapa buruk tempat tinggal seperti itu.[4] [iQuest]
Setelah memberikan peringat-Nya pada ayat-ayat sebelumnya kepada Rasulullah Saw, Allah Swt menurunkan ayat tersebut, yang memerintahkan Nabi untuk mengumumkan bahwa kebenaran[1] adalah milik-Nya. Jangan sesalkan keadaan orang-orang kafir, bacalah apa yang telah diwahyukan padamu dan buatlah dirimu sabar sehingga engkau bisa menyertai orang-orang beriman yang fakir. Lalu katakanlah kepada orang-orang kafir yang tenggelam pada kenikmatan dunia bahwa kebenaran adalah milik Tuhan dan dari-Nya. Selebihnya engkau tak perlu melakukan apa-apa; barang siapa yang ingin beriman maka akan beriman dan barang siapa ingin kafir maka ia akan kafir. Kekufuran mereka tidak akan membahayakan kita dan iman mereka pun tidak akan memberi manfaat buat kita. Karena iman dan pahalanya serta kufur dan siksanya semua itu kembali kepada diri mereka sendiri. Oleh itu apapun yang mereka mau harus mereka pilih.
Dengan penjelasan lain, manusia bebas memilih jalan kufur atau iman dan tak ada satupun yang memaksanya untuk memeluk Islam.[2] Namun mereka harus tahu bahwa Allah telah menyiapkan siksaan api neraka bagi mereka yang kufur dan zalim.[3] Di neraka Ia telah menyiapkan api yang meliputi mereka sebagaimana kemah meliputi orang yang ada di dalamnya. Orang-orang kafir yang berada di dalamnya akan merasa kehausan yang sangat lalu saat mereka meminta tolong diberi minum justru mereka diberi dengan air mendidih bagai lelehan besi ke muka mereka! Betapa buruk tempat tinggal seperti itu.[4] [iQuest]
[1]. Yang dimaksud kebenaran di sini adalah agama Islam.
[2]. Redaksi ayat “Kami telah menyiapkan api neraka untuk orang-orang zalim” adalah alasan mengapa Allah berkata manusia bebas memilih jalannya masing-masing. Yakni Allah meminta nabi untuk memasrahkan pilihan kepada umatnya untuk kufur atau beriman, karena Ia telah menjelaskan pahala bagi yang mau beriman dan siksaan bagi yang kufur, dan penjelasan itu telah cukup bagi mereka untuk memilih jalannya masing-masing tanpa perlu nabi bersusah payah memohon mereka untuk memilih jalan keimanan.
[3]. Allah berfirman “Kami telah menyiapkan api neraka untuk orang-orang zalim” dan tidak berkata “orang-orang kafir” karena dalam ayat 45 surah Al-A’raf (7) dijelaskan bahwa orang zalim adalah orang-orang yang menutup pintu menuju Allah dan mengingkari akhirat.
[4]. Silahkan lihat, Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 13, hal. 303-304, Daftar Intisyarat Islami, Qum, 1417 H.; Ja’fari, Ya’qub, Kautsar, jil. 6, hal. 402-403.