Kode Site
fa10530
Kode Pernyataan Privasi
72075
Ringkasan Pertanyaan
Siapa saja yang hadir pada prosesi penguburan Rasulullah Saw?
Pertanyaan
Apakah ada benarnya bahwa pada masa prosesi penguburan Nabi Saw selain keluarganya yaitu Fatimah Sa dan Imam Ali As tidak ada lagi orang lain yang hadir. Orang-orang seperti Abu Bakar, Usman dan Umar sibuk mengurus masalah siapa yang harus menjadi khalifah?
Jawaban Global
Dalam literatur-literatur sejarah dan hadis Sunni prosesi penguburan dan pengebumian Rasulullah Saw dilaporkan demikian bahwa Ali bin Abi Thalib As dan Fadhl bin Abbas serta Usamah bin Zaid yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw.
Orang yang pertama kali menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw.
Setelah berlangsung tiga hari, Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Berdasarkan laporan-laporan ini, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana kaum Muslim menyalati Rasullah Saw, namun keduanya tidak ikut hadir dalam prosesi penguburan Rasulullah Saw.
Orang yang pertama kali menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw.
Setelah berlangsung tiga hari, Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Berdasarkan laporan-laporan ini, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana kaum Muslim menyalati Rasullah Saw, namun keduanya tidak ikut hadir dalam prosesi penguburan Rasulullah Saw.
Jawaban Detil
Dalam literatur-literatur sejarah dan hadis Sunni prosesi penguburan dan pengebumian Rasulullah Saw dilaporkan demikian:
“Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata Ali bin Abi Thalib As, Fadhl bin Abbas dan Usamah bin Zaid yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw. Ali yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw bertutur lirih, “Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, dalam hidup dan matimu engkau suci dan kudus.” Fadhl dan Usamah yang memegang tirai.
Yakub bin Ibrahim bin Sa’ad mengutip dari ayahnya dari Saleh bin Kaisan dari Ibnu Syahab demikian juga Arim bin Fadhl dari Hammad bin Zaid, dari Muammar, dari Zuhra.[1]
Muhammad bin Umar (Waqidi) meriwayatkan dari Abbas bin Abdullah bin Mu’abbad, dari ayahnya, dari Abdullah bin Abbas yang berkata orang pertama yang menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul-Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw. Seusai kaum pria menunaikan salat anak-anak turut menyalatkan dan kemudian kaum wanita.[2]
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata bahwa Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Amir berkata, “Marhab atau Ibnu Abu Marhab meriwayatkan untukku bahwa ia juga mengajak Abdurrahman bin Auf turun ke liang lahad. Waki’ dalam hadisnya berkata dari tuturan Sya’bi yang berkata bahwa kerabat mayit yang memikul pekerjaan ini.”
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata empat orang turun ke liang lahad untuk mengebumikan jasad mulia Rasulullah Saw. Fadhl dalam hadisnya berkata orang yang melihat empat orang itu menukilnya untuknya.
Fadhl bin Dakin meriwayatkan dari Sufyan Tsauri, dari Ismail, dari Amir yang berkata Marhab atau Ibnu Abu Marhab berkata seolah saya melihat empat orang di kuburan Rasulullah Sw dan salah seorang dari mereka adalah Abdurahman bin Auf.[3]
Karena itu, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana umat Muslim lainnya menyalatkan jenazah suci Rasulullah Saw namun mereka tidak ikut serta dalam proses pemandian, pengafanan serta prosesi penguburannya.Karena apabila hadir dalam prosesi penguburan maka tentu saja keduanya akan turun ke liang lahad karena mengebumikan Rasulullah Saw dipandang sebagai kehormatan dan kebanggaan yang tentu saja tidak akan ditinggalkan begitu saja. [iQuest]
“Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata Ali bin Abi Thalib As, Fadhl bin Abbas dan Usamah bin Zaid yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw. Ali yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw bertutur lirih, “Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, dalam hidup dan matimu engkau suci dan kudus.” Fadhl dan Usamah yang memegang tirai.
Yakub bin Ibrahim bin Sa’ad mengutip dari ayahnya dari Saleh bin Kaisan dari Ibnu Syahab demikian juga Arim bin Fadhl dari Hammad bin Zaid, dari Muammar, dari Zuhra.[1]
Muhammad bin Umar (Waqidi) meriwayatkan dari Abbas bin Abdullah bin Mu’abbad, dari ayahnya, dari Abdullah bin Abbas yang berkata orang pertama yang menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul-Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw. Seusai kaum pria menunaikan salat anak-anak turut menyalatkan dan kemudian kaum wanita.[2]
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata bahwa Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Amir berkata, “Marhab atau Ibnu Abu Marhab meriwayatkan untukku bahwa ia juga mengajak Abdurrahman bin Auf turun ke liang lahad. Waki’ dalam hadisnya berkata dari tuturan Sya’bi yang berkata bahwa kerabat mayit yang memikul pekerjaan ini.”
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata empat orang turun ke liang lahad untuk mengebumikan jasad mulia Rasulullah Saw. Fadhl dalam hadisnya berkata orang yang melihat empat orang itu menukilnya untuknya.
Fadhl bin Dakin meriwayatkan dari Sufyan Tsauri, dari Ismail, dari Amir yang berkata Marhab atau Ibnu Abu Marhab berkata seolah saya melihat empat orang di kuburan Rasulullah Sw dan salah seorang dari mereka adalah Abdurahman bin Auf.[3]
Karena itu, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana umat Muslim lainnya menyalatkan jenazah suci Rasulullah Saw namun mereka tidak ikut serta dalam proses pemandian, pengafanan serta prosesi penguburannya.Karena apabila hadir dalam prosesi penguburan maka tentu saja keduanya akan turun ke liang lahad karena mengebumikan Rasulullah Saw dipandang sebagai kehormatan dan kebanggaan yang tentu saja tidak akan ditinggalkan begitu saja. [iQuest]