Please Wait
Hits
20457
Tanggal Dimuat: 2010/02/17
Kode Site fa728 Kode Pernyataan Privasi 7401
Tema Sejarah Para Pembesar
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Adam dan Hawa memiliki anak-anak?
Pertanyaan
Apakah Adam dan Hawa memiliki anak-anak?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil
Jawaban Detil

Berkenaan dengan jumlah bilangan anak-anak Adam – seperti kebanyakan perisitiwa dan kejadian sejarah – tidak terdapat pendapat yang bersifat definitif dan pasti. Lantaran pada teks-teks standar sejarah kita saksikan adanya banyak perbedaan dalam

menjelasan nama-nama dan jumlah bilangan mereka. Hal ini boleh jadi disebabkan

bentang jarak waktu yang panjang dengan masa pencatatan sejarah dan dokumen-

dokumen sejarah atau dikarenakan tidak pentingnya nama-nama mereka dan

seterusnya.

Qadhi Nashiruddin Baidhawi dalam kitab Nizhâm al-Tawârikh, terkait dengan jumlah

bilangan anak-anak Nabi Adam dan Hawa, berkata: Hawa tatkala mengandung ia

melahirkan sepasang anak laki-laki (putra) dan anak perempuan (putri). Dan setiap

putra berpasangan dengan putri (putra dari suatu kehamilan menikah dengan putri dari kehamilan yang lain).

Baidhawi melanjutkan, "Ia (Hawa) melahirkan 120 anak dan Qabil merupakan putra dari

kehamilan keempat. Setelah tewasnya Habil, selang lima tahun, Adam memiliki putra

dengan satu kehamilan, tanpa putri dan menamainya dengan nama "Syeits." Adam

berkata Syeits merupakan pengganti Habil dan putra yang memiliki berkah serta kelak

akan menjadi seorang nabi. [1] Sesuai dengan pandangan ini; Adam dan Hawa memiliki 239 anak.

Thabari dalam kitab Tarikh-nya menjelaskan tiga pandangan berikut ini:

1.     Adam dan Hawa memiliki seratus dua puluh (120) anak, baik putra dan putri.

2.     Adam dan Hawa memiliki empat puluh (40) putra dan putri.

3.     Adam dan Hawa memiliki dua puluh lima (25) putra dan empat (4) putri.

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat:

Tarikh Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jil. 1, hal. 145.



[1]. Nashiruddin Baidhawi dan Muhaddits Mir Hasyim, hal. 5-6.