Advanced Search
Hits
12020
Tanggal Dimuat: 2011/07/19
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa kita harus menjalani hukuman akibat perbuatan dosa karena kesalahan Nabi Adam di muka bumi?
Pertanyaan
Mengapa kita harus menjalani hukuman akibat perbuatan dosa karena kesalahan Nabi Adam di muka bumi?
Jawaban Global

Para nabi termasuk Nabi Adam adalah maksum dan terjaga dari segala jenis dosa dan kesalahan. Dan apa yang terjadi atas Nabi Adam As adalah penentangan terhadap perintah irsyâdi yang tidak dapat disebut sebagai maksiat. Pada dasarnya, kedatangan manusia dan Nabi Adam di muka bumi merupakan ketentuan Ilahi dan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya Allah Swt menghendaki Nabi Adam turun ke muka bumi dengan jalan seperti ini. Dari sisi lain, berkediaman di muka bumi adalah kediaman untuk menjalani ujian dan cobaan Ilahi bukan hukuman bagi manusia.

Allah Swt, dengan mengutus Nabi Adam As dan keturunannya di muka bumi, menghendaki supaya mereka diuji di sebuah tempat yang sarat dengan perbuatan-perbuatan baik dan buruk (berbeda dengan kedudukan di surga yang merupakan tempat pelbagai perbuatan baik dan saleh). Dan tatkala mereka mampu, di saat-saat mereka memiliki kemampuan untuk melakukan maksiat dan dosa, mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan saleh maka mereka akan diganjari kebaikan dan bahkan sebagian dari mereka seperti para nabi lebih unggul daripada para malaikat muqarrabin. Karena itu, Nabi Adam dan keturunannya harus bermukim di muka bumi supaya dapat menjadi penghuni langit.

Jawaban Detil

Kisah penciptaan adalah kisah menarik dan penuh hikmah. Kisah ini disebutkan hampir pada seluruh seluruh kitab-kitab agama sebelumnya. Taurat dan Injil sedemikian mengemukakan kisah penciptaan ini sehingga menimbulkan banyak objeksi dan kritikan dalam pandangan Islam dan riwayat-riwayat para Imam Maksum As. Dalam al-Qur’an kisah sejati penciptaan ini dijelaskan dengan bentuk penjelasan yang paling indah dan paling kukuh.

Dalam kesempatan ini beberapa poin berikut ini mungkin dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan di atas:

1.     Harus diketahui bahwa Nabi Adam As merupakan salah seorang nabi besar Ilahi. Dosa dan kesalahan jauh dari kehidupan para nabi dan mereka adalah manusia-manusia maksum. Karena itu, apabila terjadi sesuatu maka hal itu bukanlah dosa. Seseorang bertanya kepada Imam Ridha As, Apakah menurut Anda para nabi itu adalah orang-orang maksum?” Imam Ridha As menjawab, “Iya.” Ia bertanya lagi, “Lantas mengapa Allah Swt berfirman, Maka mereka berdua memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi mereka aurat-aurat mereka dan mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga. (Ya), Adam tidak menaati Tuhan-nya dan ia terhalangi dari anugerah pahala-Nya. (Qs. Thaha [20]:121) Imam Ridha As bersabda, “Celakahlah engkau! Takutlah kepada Allah Swt. Janganlah engkau sandarkan perbautan-perbuatan buruk kepada para nabi. Allah Swt menciptakan Nabi Adam dengan tujuan menjadi hujjah dan khalifah Tuhan di muka bumi bukan untuk menetap di surga. Pembangkangan Nabi Adam terjadi di surga dan bukan di bumi.”

Allamah Thabathabai terkait dengan ayat ini berkata, “Adapun bahwa Imam Ridha As bersabda bahwa penolakan Nabi Adam As memenuhi perintah itu terjadi di surga maksudnya adalah tengah menyinggung bahwa taklif (larangan) untuk tidak memakan buah pohon bukanlah larangan maulawi, melainkan larangan irsyâdi.[1] Mengingat bahwa di surga belum lagi ada taklif. Penetapan taklif agama adalah untuk kehidupan manusia di muka bumi yang telah ditetapkan dan ditentukan Tuhan bagi Nabi Adam As di muka bumi. Dengan demikian, maksiat yang disebut adalah maksiat perintah irsyâdi bukan perintah maulawi.[2] Artinya Tuhan bermaksud ingin memahamkan bahwa mendengarkan dan mematuhi omongan setan akan menimbulkan banyak kesulitan bagi manusia. Dan sejatinya Nabi Adam memakan buah pohon terlarang merupakan sebuah tindakan yang penderitaannya telah ia rasakan sendiri; seperti seorang ayah berkata kepada anaknya janganlah pergi dengan kaki telanjang karena mungkin saja terdapat sebuah paku yang siap menyobek kakimu. Nabi Adam As dan istrinya juga telah berlaku aniaya kepada dirinya dan membuat dirinya terasingkan dari surga, bukan karena sikap pembangkangan terhadap titah (maulawi) Tuhan atau disebut sebagai telah melakukan dosa. Demikian juga, kalau memang sekiranya perbuatan Nabi Adam As itu adalah sebuah dosa maka setelah taubat sudah seharusnya ia kembali pada kedudukannya semula, karena taubat yang diterima akan menghapus seluruh pengaruh dosa. Namun ia tidak kembali kepada kedudukannya semula. Dengan demikian, larangan yang ada bukanlah larangan maulawi melainkan larangan irsyâdi Nabi Adam dan anjuran yang mengandung kemaslahatan untuknya.[3]

Benar bahwa tidak hanya tipologi bumi dan alam material yaitu adanya paradoks pelbagai keinginan dan boleh jadi manusia terjerembab dalam perbuatan dosa melainkan tipologi manusia yang terrangkap dari akal dan syahwat,[4] kondisi seperti ini yang membuat manusia dapat berbuat dosa.

 

2.     Datangnya Nabi Adam As ke muka bumi adalah berdasarkan ketentuan Ilahi. Tidaklah demikian bahwa sekiranya Adam tidak memakan buah pohon terlarang ini maka keturunannya tidak akan pernah diutus ke bumi. Hal ini telah dijelaskan dalam riwayat yang dinukil dari Imam Ridha As yang menegaskan masalah ini.[5]

Allamah Thabathabai menyatakan, “Dari konteks ayat dapat dipahami bahwa manusia semenjak semula diciptakan untuk hidup di muka bumi dan mati di bumi. Apabila Tuhan memberikan tempat bagi manusia di surga (bukan surga abadi) adalah bertujuan untuk menguji manusia. [6]

Dalam sebuah riwayat yang dinukil dari Imam Baqir As yang bersabda, “Demi Allah! Nabi Adam As diciptakan untuk (kehidupan) di dunia.”[7]

 

3.     Harap diperhatikan bahwa manusia dengan datangnya, lahirnya dan kehidupannya di dunia tidak menjalani hukuman, melainkan ia dapat sebagaimana para wali Allah dan orang-orang saleh mencetak kehidupannya sebagai kehidupan Ilahi dan pada dasarnya kedatangannya ke dunia bukanlah sebagai hukuman. Allah Swt menjadikan manusia lebih unggul dan mulia daripada malaikat dan mengangkatnya sebagai khalifah. Sebagai bandingannya, Allah Swt membela manusia atas protes yang dilontarkan para malaikat terhadap. “Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui,” Tegas Allah Swt. “Inni a’lamu ma la ta’lamun.” (Qs. Al-Baqarah [2]:30)

Kesemua ini karena manusia memiliki akal dan syahwat. Dan tidak seperti malaikat yaitu akal murni. Makhluk dan entitas seperti ini apabila tidak berdosa tentu lebih mulia daripada entitas-entitas yang sama sekali tidak dapat berbuat dosa. Keunggulan dan kesempurnaan bagi manusia tidak akan diraih kecuali dengan melalui ujian dan cobaan dalam memilih salah satu dari dua jalan, di ujung jalan akal dan kejahilan dan seterusnya. Ujian dan cobaan Ilahi ini hanya dapat dilakukan di tempat yang memungkinkan. Dan tempat ini tidak lain adalah di bumi. Karena itu, kita harus berterima kasih kepada Tuhan karena kita adalah makhluk penghuni bumi lantaran ikut serta dan berpartisipasi dalam ujian-ujian bumi sehingga kita akan menanjak melesak menjadi penghuni langit. [IQuest]



[1]. Taklif (perintah atau larangan) maulawi adalah sebuah taklif apabila ditentang maka akibatnya seseorang akan mendapatkan hukuman dan azab. Berbeda dengan taklif irsyadi yang bermakna taklif (perintah atau larangan) yang tidak berujung pada jatuhnya hukuman dan azab. Dalam taklif ini semata-mata bermaksud untuk memberikan bimbingan dan panduan.  

[2]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, Terjemahan Persia Tafsir al-Mizân, jil. 1, hal. 219.  

[3]. Ibid, hal. 201.  

[4]. Imam Ali As bersabda, “Allah Swt menciptakan malaikat dengan akal dan tanpa syahwat. Dan menciptakan hewan dengan syahwat tanpa akal. Namun menciptakan manusia dengan akal dan syahwat yang apabila manusia mendengarkan titah akal maka ia akan lebih tinggi derajatnya daripada malaikat dan apabila syahwatnya mendominasi maka ia lebih buruk dari hewan. Syaikh Shaduq, ‘Ilal al-Syarâ’i, hal. 15, Bab 6.  

[5]. Dalam riwayat disebutkan bahwa penolakan Adam memenuhi perintah itu terjadi di surga bukan di bumi dan penolakan itu juga berdasarkan ketentuan Ilahi.  

[6]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, Terjemahan Persia Tafsir al-Mizân, jil. 1, hal. 196.  

[7]. Ibid, jil. 1, hal. 225

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah prinsip praktis (al-ashl al-’amali) dan dalil ijtihad? Dan apa hubungan yang terjalin di antara keduanya?
    10719 Hukum dan Yurisprudensi 2012/01/30
    Prinsip Praktis (al-Ashl al-‘Amali)Al-ashl al-’amali (prinsip praktis) merupakan sebuah terminologi yang digunakan dalam disiplin ilmu Ushul Fikih. Prinsip praktis ini bermakna kaidah yang diterapkan tatkala mukallaf didera keraguan dalam menentukan hukum syar’i. Tatkala mukallaf didera keraguan maka prinsip praktis ini berkedudukan menjelaskan tugas (taklif) mukallaf tatkala ia ...
  • Apa hukumnya jual-beli barang-barang yang keuntungannya digunakan untuk mendukung Zionisme?
    7151 Hukum dan Yurisprudensi 2012/09/08
    Imam Khomeini Qs dan para Marja Agung taklid lainnya berkata, “Wajib bagi setiap Muslim untuk tidak membeli dan menggunakan barang-barang yang keuntungan produksi dan belanjanya disalurkan ke para zionis yang memerangi Islam dan kaum Muslimin.” Demikian juga wajib bagi setiap orang untuk tidak mengimpor dan mendistribusi barang-barang ...
  • Bagaimana setan melakukan penetrasi pada pikiran dan menyampaikan segala kehendaknya kepada manusia?
    17972 Teologi Lama 2009/06/21
    Sebelum mengulas tentang jalan-jalan penetrasi setan pada manusia, kiranya kita perlu mengenal, meski secara selintasan, sosok yang bernama setan. Terkait derivasi kosakata setan terdapat perbedan di kalangan ulama. Namun yang paling benar kita katakan adalah bahwa kosa kata ini, diadopsi dari kata "sy-tha-na" yang bermakna jauh. Karena itu, ...
  • Siapakah ayah Ibrahim yang sebenarnya?
    110748 Sejarah Para Pembesar 2010/05/20
    Pertanyaan ini dapat dibagi menjadi dua bagian:1.             Tentang ayah nabi Ibrahim As.2.             Tentang ayah seluruh nabi.Sehubungan dengan persoalan pertama terdapat dua pandangan:1. Sebagian ulama Ahlusunnah ...
  • Apakah tafsiran firman Allah Swt dapat dilakukan oleh selain rasul dan utusannya?
    11284 Tafsir 2012/12/16
    Al-Quran tentu saja berbeda dengan kitab-kitab samawi lainnya yang telah mengalami penyimpangan. Hari ini kita tidak menemukan satu pun hal yang bertentangan dengan realitas dalam al-Quran dan bahkan mereka yang meyakini tahrif dalam artian khusus sekali pun juga tidak luput perhatiannya terhadap masalah ini. Allah ...
  • Apa itu tasawuf? Apakah Imam Khomeini seorang sufi?
    15430 Irfan Praktis 2012/08/14
    Tasawuf yang dari akar kata “shuf” yang bermakna wol adalah suatu aliran yang bersumber dari sufiyah atau “yang berpakaian wol” yang dibangun di atas klaim pensucian diri spiritual dan penjauhan diri dari aspek-aspek lahiriah duniawi. Sepanjang sejarah, model dan warna pemikiran tasawuf terus bertambah dari ...
  • Dalil apa yang dikemukakan para juris yang menyatakan bahwa air hujan akan menyucikan segala sesuatu yang najis?
    7989 Hukum dan Yurisprudensi 2011/08/02
    Terdapat beberapa dalil yang disodorkan para fakih yang menyatakan bahwa air hujan adalah salah satu media yang menyucikan di antaranya adalah sebagai berikut: 1.     Kitabullah, al-Qur’an yang menyatakan, “Dia-lah yang mengirim angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami ...
  • Apakah apabila seseorang lantaran tidak menikah terjerembab dalam perbuatan dosa, menikah menjadi wajib baginya?
    11437 Akhlak Praktis 2011/02/24
    Meski Allah Swt telah menetapkan hukuman yang lebih berat bagi pria yang telah menikah kemudian melakukan dosa namun kita harus tahu bahwa hidup lajang dan tidak menikah bukanlah pembenar untuk melakukan dosa. Setiap orang harus memiliki kehendak dan tekad kuat untuk berperang melawan godaan ...
  • Apa yang menjadi sumber kebahagiaan dan penderitaan dalam pandangan Imam Khomeini Ra?
    15799 Akhlak Praktis 2012/08/05
    Jawaban Global: Imam Khomeini Ra sebagai seorang pakar Islam dan arif memandang bahwa sumber seluruh kebahagiaan setiap orang dan masyarakat adalah perhatian mereka terhadap Allah Swt dan usaha utuk menjalankan seluruh instruksi Ilahi. Dan pada titik yang berlawanan, awal penderitaan adalah tatkala ...
  • Tolong jelaskan tentang sejarah kemunculan Syiah? Sejak kapankah Syiah itu lahir?
    9087 پیدایش شیعه 2015/01/04
    Sehubungan dengan sejarah Syiah dan kemunculannya terdapat beragam pendapat yang dilontarkan oleh sejarawan.[1] Syiah Imamiyah meyakini bahwa benih kemunculan Syiah pertama kali ditebarkan oleh Allah Swt dalam al-Quran dan Rasulullah Saw menyirami benih ini sepanjang masa risalahnya.[2] Karena itu Syiah telah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259895 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245648 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229547 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214354 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175660 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171028 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167466 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157519 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140375 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133576 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...