Carian Terperinci
Pengunjung
39074
Tarikh Kemaskini 2012/11/20
Ringkasan pertanyaan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
soalan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
Jawaban Global

Utsman Thaha adalah kaligrafer (khattât) terkenal dari Suriah yang hidup pada abad kontemporer. Naskah kaligrafinya memiliki banyak keunggulan seperti keteraturan, harmoni, tulisan yang sangat indah, dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah rumit tajwid.

Jawaban Detil

Seni dan keahlian menulis tidak begitu memiliki akar sejarah dalam dunia Arab yang baru memeluk Islam. Mereka yang tergolong sebagai Ahlulkitab (Kristen atau Yahudi) juga tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis; karena itu usaha para penulis wahyu difokuskan hanya untuk menulis al-Quran dan tidak lebih dari itu; seperti seni kaligrafi dan lain sebagainya tidak dapat dijumpai.

Salah satu sebab utama dari tiadanya perhatian terhadap seni kaligrafi seperti ini adalah ketidaktahuan orang-orang Arab terhadap seni ini, khususnya volume pekerjaan-pekerjaan lainnya yang belum dilakukan sangat banyak sehingga tidak menyisakan waktu bagi mereka untuk memikirkan aktifitas-aktifitas seperti kaligrafi atau menulis indah huruf-huruf Arab.

Di samping beberapa kekurangan ini, tulisan-tulisan pada masa itu, berhadapan dengan beberapa persoalan lainnya, seperti bahwa tulisan-tulisan tersebut tidak memiliki tanda baca seperti titik, baris dan harakat. Meski hal ini tidak menjadi penghalang bagi mereka dalam membaca al-Quran; karena pada masa-masa awal kedatangan Islam, kebanyakan kaum Muslimin adalah orang-orang yang berbahasa Arab dan tidak sedikit dari mereka menghafal ayat-ayat atau bahkan seluruh al-Quran. Pada umumnya mereka akrab dan familiar dengan al-Quran; karena itu mereka tidak bermasalah dalam membaca al-Quran. Artinya mereka dapat mengenali dengan baik huruf-huruf dan kata-kata, baik bentuk, harakat, kondisi-kondisi huruf dengan memperhatikan indikasi setiap kalimat yang ada sehingga mereka dapat membacanya dengan baik dan benar.[1] Sebagaimana pada pada sebagian bahasa seperti bahasa Persia yang pada mulanya disertai dengan tanda baca, namun setelah itu, ditulis dan dibaca tanpa tanda baca.

Jenis tulisan disebabkan oleh masalah-masalah yang disebutkan di atas dan seiring dengan kemajuan Islam di kalangan kaum-kaum lainnya, memerlukan perbaikan yang pada akhirnya setelah berlalunya beberapa dekade terjadi perubahan serius pada tulisan-tulisan berbahasa Arab sehingga kekurangan-kekurangan ini dapat teratasi.

Dalam sebuah pandangan global, perbedaan jenis tulisan pada masa itu dengan tulisan Arab pada masa sekarang ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tulisan-tulisan pada masa itu, tidak memiliki titik, baris dan tanda baca. Tipologi tulisan Arab seperti ini pada masa itu dapat kita saksikan pada manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Arab pada hari ini.
  2. Kebanyakan huruf, khususnya huruf-huruf alif belum lagi ditulis; seperti kata-kata seperti al-rahmân (الرحمان), al-‘âlamîn (العالمین), mâlik (مالک), shirât (صراط) yang ditulis dalam bentuk “al-rahman (الرحمن), al-‘alamîn (العلمین), malik (ملک), shirat (صرط).”
  3. Sebagian huruf ditulis sama dengan bentuk huruf laiinnya; seperti alif pada kata-kata “shalat (صلاة), zakat (زکاة), hayat (حیاة),…” ditulis dengan menyertakan huruf wâw; seperti shalat (صلوة), zakat (زکوة), hayat (حیوة) atau alif pada kata-kata seperti idrâk (ادراک), dhuhâhâ (ضحاها), yagsyâhâ (یغشاها) yang ditulis dalam bentuk ya (یاء); idrak (ادریک), dhuhahâ (ضحیها), yagsyâha (یغشیها).
  4. Sebagian huruf dalam bentuk tambahan yang ditulis pada pelafalan; seperti pada kata-kata, “yad’un (یدعون), yatlu (یتلو), miat (مئة), ji (جی‏ء), lisyai (لشی‏ء)…. Yang ditulis dalam bentuk huruf alif tambahan seperti “yad’un (یدعون), yatlû (یتلوا), miata (مائة), jaa (جای‏ء), lisyai (لشای‏ء) atau waw pada kalimat ulaika (اولئک), awla (اولی), ulu (اولوا) yang ditulis dalam bentuk tambahan pada pelafalan.[2]

 

Seiring dengan berlalunya waktu, banyak penulis indah dan kaligrafer yang bermunculan dan mereka mulai menulis al-Quran. Sebagian dari mereka pada masanya juga memperoleh ketenaran atas karya seni kaligrafi.

Dewasa ini, kaligrafer dan penulis indah (khattath) besar Suriah, Usman Thaha adalah sosok yang sangat tenar dalam menulis indah dan kaligrafi, meski dengan adanya sebagian kritikan yang dialamatkan kepadanya, namun disebabkan oleh sebagian privilij dan juga dukungan finansial negara-negara Arab seperti Arab Saudi di dunia Islam, sehingga khat dan rasm Usman Thahai ini mendulang ketenaran dan kemasyhuran.

Sebelum membahas tentang Usman Thaha dan naskahnya, kiranya kita perlu mengingat bahwa dalam pembahasan ini, terdapat dua terma dan penyebutan yang mirip-mirip satu sama lain dan masing-masing memiliki makna khusus. Pertama mushaf Usmani,[3] penyebutan ini terkait dengan pengumpulan al-Quran yang dilakukan oleh Usman bin Affan dan naskah yang dikumpulkannya serta ditulis dengan khat khusus disebut sebagai mushaf Usmani yang juga  memiliki para penentang serius.[4]

Terma dan penyebutan lainnya adalah Quran Usman Thaha yang berkenaan dengan tulisan al-Quran yang ditulis oleh seseorang bernama Usman Thaha yang menjadi obyek bahasan kita sekarang ini.

Usman Thaha adalah salah seorang kaligrafer (khattâth) tenar berkebangsaan Suriah yang hidup pada masa sekarang ini. Naskah tulisannya memiliki beberapa keungulan di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pada naskah Usman Thaha, di akhir setiap halaman disertai dengan akhir ayat, sedemikian pada akhir setiap halaman tidak tersisa setengah ayat pun dan berakhir pada ujung halaman tersebut. Di samping itu, telah diupayakan dalam satu nazhm (keteraturan) khusus, dimana setiap juz al-Quran ditempatkan dalam dua puluh halaman yang dalam hal ini naskah Usman Thaha berhasil melakukannya.
  2. Khat yang digunakan adalah khat yang sangat indah dan memiliki harmoni. Khat Usman Thaha seperti ini juga semakin menambah keunggulan karyanya dan jenis nazhm tulisannya juga telah diterapkan dalam penulisan.
  3. Menjaga prinsip dan hal-hal rumit dan subtil tajwid dalam naskah ini, adanya harakat, tanda baca, baris sangat berpengaruh dalam membaca secara baik dan benar al-Quran. Perbedaan dalam menulis sebagian kata yang menyoroti masalah-masalah akurat bacaan adalah salah satu keunggulan penting khat Usman Thaha ini.

Namun harap dicatat bahwa ketiga keunggulan khat Usman Thaha yang ditulis di atas tidak menafikan kritikan-kritikan yang dilontarkan terhadap khat Usman Thaha ini. [iQuest]

 


[1]. Sayid Mahdi Saif, Târikhce Rasm al-Khath Qur’ân wa Sair Tahawwul-e Ân, Majallah Rusyd Âmuzesy Ma’ârif Islâmi, Bahar 1380, No. 44, hal. 14-15.  

[2]. Ibid, hal. 14.  

[3]. Terdapat penyebutan lainnya dari makna ini seperti Rasm al-Mushhaf, al-Rasm al-Utsman dan lain sebagainya.

[4]. Silahkan lihat, beberapa indeks terkait, Pengumpulan al-Quran, Pertanyaan 5028, Pengumpulan al-Quran oleh Rasulullah Saw, Pertanyaan 1625.

 

Terjemahan pada Bahasa Lain
Opini
Bilangan komen 0
Sila masukkan nilai
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Sila masukkan nilai
Sila masukkan nilai

Kategori

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Perintah al-Qur'an yang manakah golongan minoriti yang tinggal di Iran dikehendaki mematuhi peraturan hijab?
    8404 Teologi Baru 2013/01/08
    Shubhah ini mungkin berada di dalam fikiran kebanyakan individu yang mempersoalkan apakah perlunya hijab bagi umat Islam?, menurut kaedah dan hukum manakah golongan minoriti agama di Iran (Kristian dan lain-lain lagi) juga diwajibkannya? Dalam kesempatan ini, terdapat beberapa prinsip perlu diberi perhatian: 1. ...
  • Apakah bulu landak, yang tercabut dari landak itu diketagorikan sebagai bangkai...?
    11543 Bangkai 2012/11/20
    Secara umum; bagian-bagian tubuh bangkai yang tidak memiliki ruh seperti wol, rambut, bulu halus, gigi (pada binatang selain anjing dan babi) adalah suci[1] dan tidak dihukumi sebagai bangkai.[2] Apabila daging atau sesuatu lainnya yang memilikih ruh terpisah dari badan ...
  • Apakah ajaran Zoroaster termasuk agama Ilahi?
    12833 Teologi Klasik 2011/10/22
    Dengan mendengarkan lagu nyanyian-nyanyian keagamaan mereka, boleh difahami bahawa ajaran Zoroaster pada awalnya adalah ajaran yang mempercayai tauhid (monoteisme). Akan tetapi dengan meneliti lebih dalam kepada ajaran-ajarannya yang tertulis dalam kitab “Avesta”, maka diketahuilah bahawa dalam ajaran itu terdapat dualisme ketuhanan. Tapi ...
  • Apakah ketiadaan syaitan setara dengan tiadanya penyempurnaan bagi insan?
    7217 Teologi Klasik 2014/05/20
    Sila ambil perhatian, walaupun peranan syaitan-syaitan jin dan manusia merupakan sebuah peranan yang penting, dan mereka perlu wujud, namun siapakah yang memilih untuk memainkan peranan ini seiring dengan pilihan dan kehendak sendiri tanpa paksaan daripada Allah (s.w.t). Allah (s.w.t) tidak menciptakan syaitan sebagai syaitan. Ini disebabkan sudah ...
  • Apa yang menjadi tujuan-tujuan dan agenda-agenda syaitan?
    8959 Teologi Klasik 2011/11/23
    1.     Menyesatkan manusia;2.     Mengajak manusia untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan bid'ah dan khurafat;3.     Membuat manusia mengubah dan mengganti dalam penciptaan Tuhan merupakan salah satu tujuan dan agenda yang disandarkan kepada syaitan dalam ...
  • Sandaran (sanad) dua ayat terakhir dari surah at-Taubah dan peristiwa di dalamnya?
    30894 Tafsir 2010/12/29
    Secara umum yang dimaksud dengan "sanad" dari soal yang diajukan sangat tidak jelas dan masih kabur. Dan zahirnya pertanyaan begini tidak memiliki jawapan khusus. Namun boleh jadi tujuan dari pengajuan pertanyaan tersebut adalah ingin memahami sebab-sebab penurunan ayat tersebut (sya'n an-nuzul) atau penafsiran dari ayat yang dimaksudkan. Atau ...
  • Apa yang dimaksud dengan rajʻah? Siapakah orang yang terlibat? Bilakah rajʻah ini berlaku?
    9611 Teologi Klasik 2013/01/08
    Rajʻah merupakan salah satu yang diyakini oleh Syiah Imamiyah yang bermakna kembali ke dunia setelah kematian. Ianya terjadi sebelum akhirat dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama setelah kemunculan Imam Mahdi (a.s), sebelum kesyahidan beliau dan sebelum terjadi peristiwa hari Kiamat. Rajʻah tidaklah bersifat umum ...
  • Apakan yang ciri-ciri penting seorang penduduk bandar dalam masyarakat Islam?
    12569 Akhlak Praktikal 2014/04/20
    Agama Islam sebagai penutup syariat Ilahi merupakan agama yang menyeluruh dan sempurna. Oleh sebab itu, Islam mengambil berat tentang hukum dan undang-undang sosial seperti hukum-hakam seseorang individu dalam sebuah masyarakat. Menurut pandangan Islam, terdapat prinsip dan penguatkuasaan dalam kehidupan sosial dan hubungan individu sebuah masyarakat yang mana ...
  • Kenapa Iblis (syaitan) diciptakan daripada api?
    13825 Teologi Klasik 2010/11/14
    Pertanyaan Ini Tidak Mempunyai Jawapan Lengkap. Sila Klik Kategori Jawapan Detail. ...
  • Apakah hakikat dosa? Apa pengaruhnya terhadap roh dan jiwa manusia?
    14828 Akhlak Praktikal 2012/04/15
    Jawapan untuk pertanyaan di atas mempunyai 4 bahagian: Hakikat dosa: Dosa dalam bahasa Arab disebut dengan ʼithm dan ‘iṣyān (اثم و عصيان). Dosa dengan pengertian ini memiliki makna berpaling dari perintah tuan, melakukan kesalahan dan kesilapan. Seorang pelaku dosa menuruti syahwat dan kemarahan sebagai ...

Populer Hits