Carian Terperinci
Pengunjung
38895
Tarikh Kemaskini 2012/11/20
Ringkasan pertanyaan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
soalan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
Jawaban Global

Utsman Thaha adalah kaligrafer (khattât) terkenal dari Suriah yang hidup pada abad kontemporer. Naskah kaligrafinya memiliki banyak keunggulan seperti keteraturan, harmoni, tulisan yang sangat indah, dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah rumit tajwid.

Jawaban Detil

Seni dan keahlian menulis tidak begitu memiliki akar sejarah dalam dunia Arab yang baru memeluk Islam. Mereka yang tergolong sebagai Ahlulkitab (Kristen atau Yahudi) juga tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis; karena itu usaha para penulis wahyu difokuskan hanya untuk menulis al-Quran dan tidak lebih dari itu; seperti seni kaligrafi dan lain sebagainya tidak dapat dijumpai.

Salah satu sebab utama dari tiadanya perhatian terhadap seni kaligrafi seperti ini adalah ketidaktahuan orang-orang Arab terhadap seni ini, khususnya volume pekerjaan-pekerjaan lainnya yang belum dilakukan sangat banyak sehingga tidak menyisakan waktu bagi mereka untuk memikirkan aktifitas-aktifitas seperti kaligrafi atau menulis indah huruf-huruf Arab.

Di samping beberapa kekurangan ini, tulisan-tulisan pada masa itu, berhadapan dengan beberapa persoalan lainnya, seperti bahwa tulisan-tulisan tersebut tidak memiliki tanda baca seperti titik, baris dan harakat. Meski hal ini tidak menjadi penghalang bagi mereka dalam membaca al-Quran; karena pada masa-masa awal kedatangan Islam, kebanyakan kaum Muslimin adalah orang-orang yang berbahasa Arab dan tidak sedikit dari mereka menghafal ayat-ayat atau bahkan seluruh al-Quran. Pada umumnya mereka akrab dan familiar dengan al-Quran; karena itu mereka tidak bermasalah dalam membaca al-Quran. Artinya mereka dapat mengenali dengan baik huruf-huruf dan kata-kata, baik bentuk, harakat, kondisi-kondisi huruf dengan memperhatikan indikasi setiap kalimat yang ada sehingga mereka dapat membacanya dengan baik dan benar.[1] Sebagaimana pada pada sebagian bahasa seperti bahasa Persia yang pada mulanya disertai dengan tanda baca, namun setelah itu, ditulis dan dibaca tanpa tanda baca.

Jenis tulisan disebabkan oleh masalah-masalah yang disebutkan di atas dan seiring dengan kemajuan Islam di kalangan kaum-kaum lainnya, memerlukan perbaikan yang pada akhirnya setelah berlalunya beberapa dekade terjadi perubahan serius pada tulisan-tulisan berbahasa Arab sehingga kekurangan-kekurangan ini dapat teratasi.

Dalam sebuah pandangan global, perbedaan jenis tulisan pada masa itu dengan tulisan Arab pada masa sekarang ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tulisan-tulisan pada masa itu, tidak memiliki titik, baris dan tanda baca. Tipologi tulisan Arab seperti ini pada masa itu dapat kita saksikan pada manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Arab pada hari ini.
  2. Kebanyakan huruf, khususnya huruf-huruf alif belum lagi ditulis; seperti kata-kata seperti al-rahmân (الرحمان), al-‘âlamîn (العالمین), mâlik (مالک), shirât (صراط) yang ditulis dalam bentuk “al-rahman (الرحمن), al-‘alamîn (العلمین), malik (ملک), shirat (صرط).”
  3. Sebagian huruf ditulis sama dengan bentuk huruf laiinnya; seperti alif pada kata-kata “shalat (صلاة), zakat (زکاة), hayat (حیاة),…” ditulis dengan menyertakan huruf wâw; seperti shalat (صلوة), zakat (زکوة), hayat (حیوة) atau alif pada kata-kata seperti idrâk (ادراک), dhuhâhâ (ضحاها), yagsyâhâ (یغشاها) yang ditulis dalam bentuk ya (یاء); idrak (ادریک), dhuhahâ (ضحیها), yagsyâha (یغشیها).
  4. Sebagian huruf dalam bentuk tambahan yang ditulis pada pelafalan; seperti pada kata-kata, “yad’un (یدعون), yatlu (یتلو), miat (مئة), ji (جی‏ء), lisyai (لشی‏ء)…. Yang ditulis dalam bentuk huruf alif tambahan seperti “yad’un (یدعون), yatlû (یتلوا), miata (مائة), jaa (جای‏ء), lisyai (لشای‏ء) atau waw pada kalimat ulaika (اولئک), awla (اولی), ulu (اولوا) yang ditulis dalam bentuk tambahan pada pelafalan.[2]

 

Seiring dengan berlalunya waktu, banyak penulis indah dan kaligrafer yang bermunculan dan mereka mulai menulis al-Quran. Sebagian dari mereka pada masanya juga memperoleh ketenaran atas karya seni kaligrafi.

Dewasa ini, kaligrafer dan penulis indah (khattath) besar Suriah, Usman Thaha adalah sosok yang sangat tenar dalam menulis indah dan kaligrafi, meski dengan adanya sebagian kritikan yang dialamatkan kepadanya, namun disebabkan oleh sebagian privilij dan juga dukungan finansial negara-negara Arab seperti Arab Saudi di dunia Islam, sehingga khat dan rasm Usman Thahai ini mendulang ketenaran dan kemasyhuran.

Sebelum membahas tentang Usman Thaha dan naskahnya, kiranya kita perlu mengingat bahwa dalam pembahasan ini, terdapat dua terma dan penyebutan yang mirip-mirip satu sama lain dan masing-masing memiliki makna khusus. Pertama mushaf Usmani,[3] penyebutan ini terkait dengan pengumpulan al-Quran yang dilakukan oleh Usman bin Affan dan naskah yang dikumpulkannya serta ditulis dengan khat khusus disebut sebagai mushaf Usmani yang juga  memiliki para penentang serius.[4]

Terma dan penyebutan lainnya adalah Quran Usman Thaha yang berkenaan dengan tulisan al-Quran yang ditulis oleh seseorang bernama Usman Thaha yang menjadi obyek bahasan kita sekarang ini.

Usman Thaha adalah salah seorang kaligrafer (khattâth) tenar berkebangsaan Suriah yang hidup pada masa sekarang ini. Naskah tulisannya memiliki beberapa keungulan di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pada naskah Usman Thaha, di akhir setiap halaman disertai dengan akhir ayat, sedemikian pada akhir setiap halaman tidak tersisa setengah ayat pun dan berakhir pada ujung halaman tersebut. Di samping itu, telah diupayakan dalam satu nazhm (keteraturan) khusus, dimana setiap juz al-Quran ditempatkan dalam dua puluh halaman yang dalam hal ini naskah Usman Thaha berhasil melakukannya.
  2. Khat yang digunakan adalah khat yang sangat indah dan memiliki harmoni. Khat Usman Thaha seperti ini juga semakin menambah keunggulan karyanya dan jenis nazhm tulisannya juga telah diterapkan dalam penulisan.
  3. Menjaga prinsip dan hal-hal rumit dan subtil tajwid dalam naskah ini, adanya harakat, tanda baca, baris sangat berpengaruh dalam membaca secara baik dan benar al-Quran. Perbedaan dalam menulis sebagian kata yang menyoroti masalah-masalah akurat bacaan adalah salah satu keunggulan penting khat Usman Thaha ini.

Namun harap dicatat bahwa ketiga keunggulan khat Usman Thaha yang ditulis di atas tidak menafikan kritikan-kritikan yang dilontarkan terhadap khat Usman Thaha ini. [iQuest]

 


[1]. Sayid Mahdi Saif, Târikhce Rasm al-Khath Qur’ân wa Sair Tahawwul-e Ân, Majallah Rusyd Âmuzesy Ma’ârif Islâmi, Bahar 1380, No. 44, hal. 14-15.  

[2]. Ibid, hal. 14.  

[3]. Terdapat penyebutan lainnya dari makna ini seperti Rasm al-Mushhaf, al-Rasm al-Utsman dan lain sebagainya.

[4]. Silahkan lihat, beberapa indeks terkait, Pengumpulan al-Quran, Pertanyaan 5028, Pengumpulan al-Quran oleh Rasulullah Saw, Pertanyaan 1625.

 

Terjemahan pada Bahasa Lain
Opini
Bilangan komen 0
Sila masukkan nilai
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Sila masukkan nilai
Sila masukkan nilai

Kategori

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apa yang dimaksudkan dengan spiritualism hakiki dan spiritualism emosional?
    8531 Akhlak Praktikal 2011/07/21
    Kebiasaan terdapat orang-orang yang memiliki kecenderungan terhadap spiritual (rohani) dan keimanan pada umumnya kecenderungan mereka adalah berbentuk perasaan dan emosi jiwa. Ertinya orang-orang ini cenderong ke arah kerohanian dan spiritual dengan cara samada dengan mengikut cara (taqlid) kedua orang tuanya, suasana atau di bawah pengaruh dorongan naluri dan ...
  • Mengapa Network Marketing dan QI Internasional di Iran dilarang dan diharamkan?
    9235 Huquq Dan Ahkam 2011/11/23
    Sebabnya ialah kerana perusahaan-perusahaan seperti Gold Quest dan Goldmine (secara umum) merupakan perusahaan yang melakukan perniagaan dalam bentuk piramid untuk mengaut keuntungan yang melimpah. Perniagaan seperti ini secara rasmi dilarang di Iran. Larangan ini dilakukan kerana sangat membahayakan ekonomi negara. Bahaya yang ditimbulkan darinya adalah:
  • Mengapa para penziarah, khususnya para penziarah dari Iran, menumpahkan tangisan mereka di samping kuburan Baqi’?
    6922 Teologi Baru 2011/09/22
    Jawapan atas pertanyaan seperti ini bersandar pada pengenalan kita terhadap zat tangisan dan tujuan orang menangis.Tangisan terbahagi menjadi dua. Tangisan zahir dan tangisan batin. Tangisan batin hasil dari pelbagai pengaruh mental dan kesan di mana dengan tangisan batin ini muncul pada manusia akibat pelbagai aktiviti ...
  • Apakah bonda Imam Mahdi (a.j.) juga digolong sebagai maksum?
    9467 Sirah Para Maksumin a.s 2011/10/22
    Dalam pandangan Syiah, yang mempunyai kedudukan maksum (dalam erti umum) hanyalah para nabi dan pengganti mereka. Erti maksum di sini adalah bahawa mereka suci dari setiap kesalahan, kelupaan dan perbuatan dosa sepanjang hidup mereka, sama ada dalam memahami sesuatu, dalam menyampaikan wahyu, ataupun dalam pelaksanaan hukum Syarak. ...
  • Apa yang dimaksud dengan keadilan dalam dasar-dasar agama (ushuluddin)?
    10431 Teologi Klasik 2011/09/22
    Di dalam ilmu kalam,keadilan dibahaskan dan dikaji dengan seluruh pengertiannya. Akan tetapi kebanyakan dari pengertian yang mendapat kritikan dan menjadi sebab terpisahnya golongan Adliah (Imamiyah dan Mu’tazilah) dari golongan Asyairah, ...
  • Apakah Imam ‘Ali (a.s) memiliki isteri yang lain selama Sayidah Zahra (a.s) masih hidup?
    7061 تاريخ بزرگان 2011/12/19
    Sesuai dengan apa yang disebutkan oleh kitab-kitab sejarah bahawa isteri pertama Amirul Mukminin Ali (a.s) adalah Sayidah Fatimah. Di zaman hayat Sayidah Zahra, Imam ‘Ali (a.s) tidak menikah dengan wanita lain. Oleh kerana salah satu wasiat Hadhrat Zahra (a.s) iaitu beliau hendaklah menikah dengan Amamah binti ‘Ash yang pada hakikatnya ...
  • Apakah falsafah kemaskulinan wacana al-Qur’an?
    8354 Tafsir 2013/02/02
    1. Kita tidak boleh menganggap ungkapan dan perbicaraan al-Qur’an sebagai bersifat maskulin melainkan kita dapat menentukan bahawa spiritual hikmah ke atas lafaz dan bicara al-Qur’an itu bersandar kepada jantina dan kita dapat menentukan bahawa ia berpaksi atas maskulin. Melalui berbagai ayat al-Qur’an dapatlah difahami bahawa wacana yang ...
  • Bolehkah lantaran ayat tathir tersebut terletak di tengah-tengah redaksi ayat maka ia dikatakan tidak memiliki makna hashr (pembatasan)? Siapa sebenarnya yang disebut Ahlulbait?
    7633 Tafsir 2011/08/20
    Dalam menjawab pertanyaan pertama boleh dikatakan bahawa: ayat tathir ini berada ditengah-tengah ayat, di mana hal itu menegaskan bahawa konteksnya sejalan atau sama dengan subjek yang ada sebelum dan sesudahnya. Jikalaulah tidak ada pengkhususan untuk isteri-isteri Nabi ...
  • Apakah wahyu itu? Dan bagaimanakah wahyu itu diturunkan kepada para nabi?
    50254 Al-Quran 2011/01/01
    Wahyu dari sudut bahasa bererti isyarah -petunjuk- cepat yang boleh diketogorikan dari jenis perkataan, atau dari kod-kod percakapan, atau dari bentuk suara yang "tunggal", baik dalam bentuk suara yang tersusun atau dalam bentuk tanda dan seumpamanya.Makna-makna dan penggunaan-penggunaan yang berbeza-beza dari kalimat ini ...
  • Bagaimana pandangan Imam Khomeini terhadap Dr. Syari`ati?
    6554 تاريخ بزرگان 2011/07/21
    Berkenaan dengan pandangan Imam Khomeini tentang Dr. Syari`ati, yang berupa karya tulisan beliau yang ada di tangan kita disebutkan bahawa Imam Khomeini tidak menyebutkan secara jelas tanggapan positif atau negatif mengenainya dan tidak menyebut nama Dr. Syari`ati. Sudah tentu Imam Khomeini mengkritik orang-orang yang ...

Populer Hits