Advanced Search
Hits
16116
Tanggal Dimuat: 2011/02/07
Ringkasan Pertanyaan
Di antara syarat-syarat untuk mengerjakan salat hajat adalah bahwa kita harus berpuasa selama tiga hari. Apakah bermasalah apabila saya tidak dapat mengerjakan dua rakaat salat di tempat yang tertinggi di rumah saya? Apa saja yang menjadi syarat dalam mengerjakan salat hajat?
Pertanyaan
Salam. Saya ingin mengerjakan salat hajat. Apakah bermasalah apabila saya tidak dapat mengerjakan dua rakaat salat di tempat yang tertinggi di rumah saya dan mengerjakannya di kamar? Apa saja yang menjadi syarat dalam mengerjakan salat hajat?
Jawaban Global

Meski dalam bab amalan-amalan dan dzikir-dzikir mustahab ada baiknya dikerjakan sesuai dengan instruksi yang disebutkan dalam riwayat, namun sesuai dengan anjuran ulama, dalam masalah ini,  sebaiknya dikerjakan sesuai dengan kondisi, kemampuan dan syarat-syaratnya serta tidak menjatuhkan dirinya dalam kesusahan sehingga salat tersebut sah pelaksanaannya.

Jawaban Detil

Dalam menjawab pertanyaan di atas kiranya kita harus menyebutkan beberapa poin penting sebagai berikut:

  1. Terkabulkannya setiap doa dan hajat memerlukan beberapa pendahuluan dan terpenuhinya beberapa syarat. Apabila manusia tidak menyiapkan pendahuluan dan tidak memenuhi syarat-syaratnya maka ia tidak boleh berharap kepada Tuhan untuk mengabulkan doa dan hajatnya.[1]
  2. Meski dalam bab amalan-amalan dan dzikir-dzikir mustahab lebih pantas dilakukan berdasarkan riwayat yang disebutkan dalam masalah tersebut namun dalam hal ini anjuran ulama supaya sebaiknya manusia beramal sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan masing-masing serta jangan sampai menyusahkan diri sendiri.
  3. Di antara salat-salat nafilah, terdapat banyak hadis yang menyebutkan tentang salat hajat sebagaimana yang disebutkan dalam kitab-kitab doa dan fikih, disebutkan pasal khusus terkait dengan salat-salat ini.
  4. Dengan memperhatikan bilangan hadis dalam masalah ini, tata cara pelaksanaan salat, dijelaskan dalam beragam bentuk dan salat yang Anda singgung dalam pertanyaan berkaitan dengan sebuah riwayat yang dinukil dari Imam Ridha As dan tata cara pelaksanaannya disebukan pada buku-buku yang bersangkutan.[2]

 

Nah sekarang kami meminta Anda untuk mencermati apa yang dijelaskan dalam kitab al-‘Urwat al-Wutsqâ (yang menukil dari kitab al-Kâfi) terkait dengan salat hajat sebagai berikut:

Pasal kedelapan: (Salat hajat) dan tata cara pelaksanannya: Salah satunya (berulang kali telah dipraktikkan) adalah apa yang disabdakan oleh Imam Shadiq As: Tatkala Anda ditimpa sebuah masalah dan memiliki hajat maka ber-tawassul-lah kepada Rasulullah Saw dan dirikanlah dua rakaat salat dihadiahkan pahalanya kepada beliau.” Periwayat bertanya, “Apa yang harus saya lakukan?” Imam Shadiq As bersabda, “Mandilah dan dirikanlah dua rakaat salat (seperti salat Subuh) dan setelah mengucapkan salam, bacalah:

« اللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلٰامُ وَ مِنْكَ السَّلٰامُ وَ إِلَيْكَ يَرْجِعُ وَ يَعُودُ السَّلٰامُ اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ بَلِّغْ رُوْحَ مُحَمَّدٍ مِنِّي السَّلٰامَ وَ بَلِّغْ أَرْوٰاحَ الأَئِمَةِ الصّٰالِحينَ سَلٰامِي وَ ارْدُدْ عَلَيَّ مِنْهُمْ السَّلٰامَ وَ السَّلٰامُ عَلَيْهِمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكٰاتُهُ اللّٰهُمَّ إِنَّ هٰاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ هَدِيَّةٌ مِنِّي إِلىٰ رَسُولِ اللّٰهِ فَأَثْبتْنِي ] فَأَثِبْنِي [ عَلَيْهِمٰا مٰا أَمَّلْتُ وَ رَجَوْتُ فِيكَ وَ فِي رَسُولِكَ يٰا وَلِيَّ الْمُؤْمِنينَ».

 

Setelah itu Anda sujud dan bacalah sebanyak empat puluh kali:

"يٰا حَىُّ يٰا قَيُّومُ يٰا حَيَّاً لٰا يَمُوتُ يٰا حَىُّ لٰا إِلٰهَ إِلّٰا أَنْتَ يٰا ذَا الْجَلٰالِ وَ الإِكْرٰامِ يٰا أَرْحَمَ الرّٰاحِمينَ"

 

Setelah itu letakkanlah sisi kanan wajah Anda ke tanah dan bacalah doa di atas sebanyak empat puluh kali. Kemudian letakanlah sisi kiri wajah Anda dan membaca doa yang sama sebanyak empat puluh kali. Kemudian setelah itu, angkatlah kepalada Anda dan tengadahkan tangan dan bacalah doa yang sama sebanyak empat puluh kali. Setelah itu letakanlah tangan Anda di leher dan ambillah jari telunjuk dan bacalah dzikir di atas sebanyak empat puluh kali. Dan kemudian eluslah janggut Anda dengan tangan kiri dan menangislah atau berusahalah untuk menangis lalu katakanlah:

"يٰا مُحَمَّدُ يٰا رَسُولَ اللّٰهِ أَشْكُو إِلَى‌اللّٰهِ وَ إِلَيْكَ حٰاجَتي وَ إِلىٰ أَهْلِ بَيْتِكَ الرّٰاشِدينَ حٰاجَتي وَ بكُمْ أَتَوَجَّهُ إِلَى اللّٰهِ فِي حٰاجَتي"

 

Setelah itu sujudlah dan sedemikian Anda membaca “Ya Allah...Ya Allah...Ya Allah” hingga tarikan nafas Anda berakhir dan bacalah, “Shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad” lalu sebutkanlah hajat Anda. Imam Shadiq As bersabda, “Saya menjamin bahwa Anda tidak bergerak meninggalkan tempat Anda sehingga hajat Anda terpenuhi.”[3]

Amalan-amalan dan salat-salat mustahab harus dilakukan sesuai dengan adab-adabnya yang disebutkan. Benar bahwa terkadang setiap orang tidak mampu mengerjakan sebagian syarat-syaratnya maka dalam hal ini ia harus tetap berharap mendapatkan pahala dan diterima di sisi Allah Swt.

Bagaimanapun berikut ini kami sertakan jawaban sebagian Marja Agung Taklid terhadap bagian pertama pertanyaan Anda:

Kantor Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Tidak ada masalah dan salat (Anda) sah.

Kantor Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Tidak terdapat halangan (bagi Anda untuk melakukan hal tersebut).

Jawaban Ayatullah Mahdi Hadawi Tehrani (Semoga Allah Swt Melanggengkan Keberkahannya) adalah sebagai berikut:

Tidak ada masalah. [iQuest]

Beberapa Indeks Terkait:

  1. Indeks 2145 (Site: 2269), Syarat-syarat dan Cara-cara Terkabulkannya Doa.
  2. Indeks 6101 (Site: id6298), Syarat-syarat Terkabulkannya Doa.

 


[1]. Dalam masalah ini kami anjurkan kepada Anda untuk menelaah beberapa indeks terkait misalnya indeks 2145 (Site: 2269) dan indeks 197 (Site: 983).  

[2]. Muhammad Taqi Majlisi, Yek Dureh Fiqh Kâmil Fârsi, hal. 41, Intisyarat Farahani, Teheran, Cetakan Pertama, 1400 H. Muhammad Baqir Majlisi,  Bihâr al-Anwâr, jil. 87, hal. 47, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.  

[3]. Syaikh Abbas al-Qummi, al-Ghâyat al-Qushû fi Tarjamat al-‘Urwat al-Wutsqâ, jil. 2, hal. 118, Mansyurat Subh Piruzi, Qum, Cetakan Pertama, 1423 H. Muhammad bin Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 3, hal. 476, Bab Salat al-Hawaij, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Keempat, 1365 S. 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259837 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245602 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214295 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157467 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140314 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...