Advanced Search
Hits
9480
Tanggal Dimuat: 2012/04/03
Ringkasan Pertanyaan
Ungkapan “Sayyidatu Nisa al-‘Alamin” disebutkan untuk Hadhrat Maryam Sa, apakah tidak ada masalah menggunakan ungkapan tersebut bagi Hadhrat Fatimah Zahra Sa?
Pertanyaan
Dalam al-Qur’an Bunda Maryam disebutkan dengan redaksi ayat, “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn.” Dalam pada itu, kami ingin gunakan ungkapan ini untuk Bunda Zahra Sa. Tolong Anda jelaskan apakah kami dapat menggunakan istilah tersebut untuk Bunda Zahra Sa?
Jawaban Global

Ungkapan “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” tidak disebutkan secara langsung dalam al-Qur’an. Ungkapan ini diadaptasi dari ayat 43 surah Ali Imran. Allah Swt berfirman kepada Bunda Maryam, “Washthafaki ‘ala Nisa al-‘Alamin” (Allah Swt telah memilihmu atas seluruh wanita di alam semesta).

Maksud ayat ini adalah bahwa Allah Swt memilih Bunda Maryam di antara seluruh wanita di alam semesta. Namun berdasarkan apa yang disebutkan oleh para maksum disebutkan bahwa Bunda Zahra adalah pengulu para wanita di alam semesta.

Jawaban Detil

Gelar “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” meski disebutkan bagi Bunda Zahra dan Bunda Maryam namun dengan merujuk pada beberapa riwayat maka menjadi jelas bahwa penggunaannya berbeda dalam dua hal; karena itu tidak terdapat dualisme di situ.

Dalam hal pertama, gelar ini dinilai sebagai salah satu sifat Bunda Maryam diadopsi dari ayat 43 surah Ali Imiran, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu atas segala wanita di dunia (yang hidup semasa denganmu).”[1] (Qs. Ali Imran [3]:43)

Masalah kedua terkait dengan gelar Bunda Zahra Sa yang disebutkan dalam beberapa riwayat. Dengan merujuk pada beberapa riwayat kita jumpai bahwa penggunaan dua ungkapan ini yang berbeda penggunaan berdasarkan situasi dan kondisinya; karena itu keduanya tidak saling bertentangan. Hal ini dapat dijumpai pada riwayat berikut ini:

Mufaddhal berkata, “Saya berkata kepada Imam Shadiq As untuk mengabarkan kepadaku ihwal Bunda Zahra dari lisan Rasulullah Saw yang bersabda, “Tentulah ia (Fatimah) adalah penghulu wanita semesta alam.” Apakah beliau merupakan wanita terbesar pada masanya?” Imam Shadiq As bersabda, “Maqam ini untuk Bunda Maryam Sa yang merupakan wanita terbesar pada zamannya, namun Bunda Fatimah Sa adalah penghulu dan pemimpin seluruh wanita semenjak awal hingga akhir.”[2]

Al-Qur’an mengemukakan pertanyaan serupa tentang keunggulan Bani Israel “Putra-putra Ya’qub As” atas orang-orang dunia, “Wahai Bani Isra’il, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwa Aku telah mengutamakan kamu atas segala umat.”[3]

Jelas bahwa maksud ayat keunggulan mereka atas umat pada zamannya bukan atas kaum Muslimin; karena itu pada tafsir yang disandarkan pada Imam Hasan Askari As terdapat sebuah riwayat yang cukup panjang sehubungan dengan keunggulan Rasulullah Saw, Ahlulbait As dan umatnya atas para rasul, ahlulbait dan umat-umat terdahulu. Di antaranya disebutkan, “Wahai Musa! Apakah engkau tidak tahu bahwa keutamaan dan keunggulan para sahabat Muhammad atas seluruh sahabat para rasul adalah seumpama keutamaan dan keunggulan Ahlulbait Muhammad atas ahlulbait para rasul! Dan seumpama keutamaan dan keunggulan Muhammad atas seluruh malaikat.”[4]

Demikian juga ayat yang memproklamirkan keunggulaan Ali Ibrahim dan Ali Imran atas umat sedunia[5] yang menunjukkan keunggulan nasab mereka.

Dengan memperhatikan apa yang telah disampaikan maka tidak terdapat perbedaan dan pertentangan dalam menggunakan gelar “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” bagi kedua pribadi wanita besar semesta ini. [iQuest]

 

 


[1]. (Qs. Ali Imran [3]:42)

"إِذْ قالَتِ الْمَلائِكَةُ يا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفاكِ وَ طَهَّرَكِ وَ اصْطَفاكِ عَلى‏ نِساءِ الْعالَمين‏

[2]. Muhammad bin Ali Shaduq, Ma’ani al-Akhbar, hal. 107, Intisyarat-e Jami’ah Mudarrisin, 1361 S.  

[3].  (Qs. Al-Baqarah [2]:47 & 122)

يا بَني‏ إِسْرائيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتي‏ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَ أَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعالَمين

[4]. Imam Askari As, Tafsir Imam Askari, hal. 32, Madrasah Imam Mahdi As, Qum, 1409 H.  

[5]. “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat.” (Qs. Ali Imran [3]:33)

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259828 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167396 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133537 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...