Advanced Search
Hits
8660
Tanggal Dimuat: 2011/08/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah orang yang juga memiliki kebaikan dalam catatan amalnya namun dengan melaksanakan dosa-dosa; seperti tidak mengenakan hijab, menari di hadapan non-mahram dan lain sebagianya tetap harus menaruh harapan terhadap ampunan Allah Swt?
Pertanyaan
Seseorang yang mengerjakan salat, berpuasa di bulan Ramadhan dan ikut serta dalam program-program al-Qur’an dan salat berjamaah, dan bernadzar pada bulan Muharram, melalui siang pada bulan Ramadhan dengan ibadah, namun pada malam harinya di bulan Ramadhan, pada sebuah acara pernikahan, mereka menari di hadapan para non-mahram dan berhias secara menor. Apakah amalan-amalan mereka diterima dan apabila diterima maka manusia dapat menghilangkan dosa-dosanya dengan berbuata baik? Bagaimana pula kondisinya kelak di akhirat?
Jawaban Global

Seorang mukmin tidak dapat memilih-milih kemudian menerima sebagian dari agama dan menolak sebagian lainnya. Namun manusia non-maksum dalam tataran perbuatan dosa-dosa mereka senantiasa dalam catatan amal mereka yang apabila ia melakukan dosa bukan sebagai kebiasaan, dan disertai dengan penyesalan dan permohonan maaf, harapannya besar supaya Allah Swt melupakan segala kekurangan yang dimilikinya dan disejajarkan dengan orang-orang saleh. Namun selain hal ini, dengan asumsi terjadinya perbuatan dosa secara berulang dan getol melakukan dosa maka ia tidak dapat memandang dirinya atas sebagian perbuatan sebagai orang yang layak menerima ampunan.

Jawaban Detil

Menyimak beberapa ayat al-Qur’an akan menjadi penerang bagi orang-orang yang bercampur baur amalannya antara amalan baik dan amalan buruk dalam catatan amalannya.

Silahkan Anda perhatikan dengan seksama beberapa ayat berikut ini:

1.     Apakah kamu beriman kepada sebagian (perintah) al-Kitab (Taurat) dan mengingkari sebagian yang lain?[1] 

2.     Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)”, serta bermaksud mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian itu (iman atau kafir).”[2] 

3.     “Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[3] 

4.     Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.[4]

 

Dari sekumpulan ayat-ayat yang disebutkan di atas dan sumber-sumber lainnya dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang manusia beriman (mukmin) tidak dapat memilih-milih dalam memeluk agama. Menerima sebagian dan menolak sebagian lainnya. Iman semisal ini tidak diterima oleh Allah Swt. Namun dari sisi lain, terdapat orang-orang yang hanya menerima hal-hal yang universal agama namun pada tataran praktis terkadang, lantaran situasi dan kondisi lingkungan dan godaan setan, terjerembab dalam kubangan perbuatan dosa, namun ia tetap berusaha untuk mengingat Allah Swt dan mengharapkan bantuan Tuhan kepadanya supaya ia dapat selamat dari lumpur dosa, meski terkadang ia melakukan dosa pada tingkatan tertentu dan dosa bukan merupakan kebiasan baginya dan tidak mempertanyakan pokok keimanan (seperti keberadaan Tuhan, kenabian dan hari Kiamat).

Orang-orang seperti ini dapat menumpukan harapan kepada ampunan Allah Swt dan bahkan pada tingkatan yang lebih menjulang, ia boleh berharap bahwa Allah Swt tidak hanya akan mengampunkan dosa-dosanya namun perbuatan dosa tersebut akan dicatat sebagai amal kebaikan dalam catatan amalannya. Hal ini bukan sekedar harapan kosong  melainkan pesan ayat secara lugas dalam al-Qur’an.[5]

Bagaimanapun dalam kaitannya dengan orang-orang beriman yang memiliki dosa dan ganjaran, selain orang-orang maksum, mereka adalah manusia-manusia biasa yang berkonfrontasi dengan masalah-masalah seperti ini dengan segala intensitas (siddat) dan infirmitasnya (dha’f). Satu sama lain di antara orang beriman  tidak dapat disama ratakan. Dan Allah Swt di hari Kiamat kelak akan memberikan keputasan final dengan mempertimbangkan perbuatan baik dan buruk mereka, yang manakah yang lebih dominan pada keseharian mereka. [IQuest]

 

Beberapa Indeks Terkait:

1.     Harapan terhadap Rahmat Ilahi, 5030 (Site: 5556)

2.     Beberapa Tingkatan dan Derajat Dosa-dosa, 1613 (Site: 1614)

3.     Terhapusnya Dosa-dosa Besar, 12801 (Site: 12550)



[1]. (Qs. Al-Baqarah [2]:85)

"أَ فَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْکِتابِ وَ تَکْفُرُونَ بِبَعْض"

 

[2]. (Qs. Al-Nisa [4]:150)  

"یَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَ نَکْفُرُ بِبَعْضٍ وَ یُریدُونَ أَنْ یَتَّخِذُوا بَیْنَ ذلِکَ سَبیلا"

 

[3]. (Qs. Al-Taubah [9]:102)

 

"وَ آخَرُونَ اعْتَرَفُوا بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا عَمَلاً صالِحاً وَ آخَرَ سَیِّئاً عَسَى اللَّهُ أَنْ یَتُوبَ عَلَیْهِمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحیمٌ"

 

[4]. (Qs. Ali Imran [3]:135)

"وَ الَّذینَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَکَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَ مَنْ یَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَ لَمْ یُصِرُّوا عَلى‏ ما فَعَلُوا وَ هُمْ یَعْلَمُون"

 

[5]. (Qs. Al-Furqan [25]:70)

"فَأُوْلئِکَ یُبَدِّلُ اللَّهُ سَیِّئاتِهِمْ حَسَنات‏".

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...