Advanced Search
Hits
15209
Tanggal Dimuat: 2010/12/01
Ringkasan Pertanyaan
Apakah diwajibkan atau disunnahkan bagi kita untuk menyampaikan shalawat kepadanya ketika mendengar nama Rasulullah Saw atau mendengar ayat shalawat tatkala berada dalam kondisi shalat atau selain shalat?
Pertanyaan
Apakah diwajibkan atau disunnahkan bagi kita untuk menyampaikan shalawat kepadanya ketika mendengar nama Rasulullah Saw atau mendengar ayat shalawat tatkala berada dalam kondisi shalat atau selain shalat?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.
Jawaban Detil

Seluruh marja agung taklid pada Taudhi al-Masâil mereka menghukumi mustahab (dianjurkan) menyampaikan shalawat tatkala mendengar nama Rasulullah Saw dan hukum ini juga berlaku untuk shalat.

Imam Khomeini Ra berkata, “Kapan saja seseorang mendengarkan atau menyebutkan nama penuh berkah Rasulullah Saw seperti Muhammad dan Ahmad atau gelar dan julukannya seperti Musthafa dan Abul Qasim, kendati dalam kondisi shalat, maka hukumnya mustahab mengirimkan shalawat (kepadanya).”[1]

Ayatullah Makarim Syirazi berkata, “Shalawat ke atas Rasulullah Saw dan keluarganya setelah shalat atau dalam keadaan shalat demikian juga pada kondisi-kondisi lainnya adalah termasuk amalan-amalan mustahab yang sangat dianjurkan (muakkad). Kapan saja seseorang mendengarkan nama penuh berkah (mubârak) Baginda Rasulullah Saw baik itu Muhammad atau Ahmad dan demikian juga julukan dan gelar Rasulullah Saw seperti Musthafa dan Abul Qasim maka mustahab baginya menyampaikan shalawat meski ia sedang mengerjakan shalat.”[2]

Harap diperhatikan bahwa tuturan-tuturan fukaha (juris) agung yang menjelaskan secara mutlak (bilamana seseorang mendengarkan nama penuh berkah Rasulullah…) maka dapat disimpulkan bahwa apabila nama Baginda Rasulullah Saw diulang atau ayat shalawat diulang maka mustahab juga hukumnya mengulang dzikir shalawat. Namun jelas bahwa mengulang shalawat hukumnya mustahab sepanjang tidak mengeluarkan seseorang dari bentuk shalat. Terkait dengan ayat shalawat Imam Ali As bersabda, “Tatkala (kalian) membaca ayat “InnaLlâha wa malaikatahu yushallûna ‘ala al-nabi..” (Seseungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada Nabi) maka banyak-banyaklah bershalawat kepada Rasulullah Saw baik dalam keadaan shalat atau di luar shalat.”[3] [IQuest]



[1]. Risâlah Taudhi al-Masâil Nu Marja’, Disusun dan Dicocokkan oleh Lathif Rasyidi dan Sa’id Rasyidi, hal. 632, Masalah 916, Cap Amidwar Qum, Cetakan Pertama, 1385.

[2]. Ibid, hal. 632.

[3]. Abu Muhammad Hasan bin Ali bin al-Husain bi Sya’bah al-Harrani, Tuhaf al-Uqul, jil. 1, hal. 210, terjemahan Behzad Ja’fari, Nasyr Shaduq Teheran, Cetakan Pertama, 1377.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259828 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167396 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133537 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...