Advanced Search
Hits
15701
Tanggal Dimuat: 2015/04/18
Ringkasan Pertanyaan
Apa penafsiran dan pahala (membaca) surah al-Fil (105)?
Pertanyaan
Apa penafsiran dan pahala (membaca) surah al-Fil (105)?
Jawaban Global
Rasulullah Saw dan umat Muslim di lingkungan Mekkah, hidup dalam kondisi minoritas.  Orang-orang Musyrik lantaran keyakinan yang mereka miliki menekan dan mengganggu mereka. Allah Swt dalam kebanyakan ayat disebutkan menolong Rasulullah Saw dan umat Muslim serta memperingatkan orang-orang musyrik atas perbuatan-perbuatan mereka.
Surah al-Fil (105) pada hakikatnya menjelaskan sebuah peristiwa sejarah yang ingin memberikan kemantapan hati dan pengumuman bantuan kepada Rasulullah Saw, bahwa Abraha dan pasukan gajah yang bermaksud berperang dengan Tuhan dan menghancurkan Ka’bah, akan binasa dengan mukjizat Ilahi dan kini engkau wahai Rasulullah lebih mulia dari Ka’bah bagi kami, ketahuilah bahwa engkau juga akan dibantu dan  para penentangmu akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan-perbuatan mereka.
 
Jawaban Detil
Surah al-Fil adalah salah satu surah Makkiyah.[1] Surah ini menjelaskan tentang mukjizat Ilahi dalam menjaga Ka’bah serta kehancuran bala tentara Abraha. Abraha panglima bala tentara ingin menghancurkan Ka’bah dan pada hakikatnya menyatakan perang melawan Tuhannya Ka’bah namun Tuhan membinasakan mereka dengan perantara batu-batu kerikil yang dibawa oleh burung-burung kecil di paruhnya.[2]
Dalam sebagian literatur, Imam Sajjad ditanya ihwal sebab turunnya yang akan dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
“Abu Thalib berkata kepada Rasulullah Saw, ‘Wahai anak saudaraku! Apakah engkau diutus untuk semua orang atau hanya terbatas untuk kaummu sendiri?’ Rasulullah Saw menjawab, ‘Tidak, saya diutus untuk semua orang; semenjak orang putih dan hitam, Arab dan Ajam, demi Dia yang jiwaku di tangan-Nya, saya menyeru seluruh manusia, hitam dan putih,  kepada ajaran ini dan mengajak seluruh orang-orang orang-orang yang tinggal di puncak gunung dan di tepi lautan kepada ajaran ini. Saya berdakwah untuk seluruh orang Persia dan Roma.’”
Tuturan dan ucapan Rasulullah Saw terdengar oleh orang-orang Quraisy dan membuat mereka takjub dan terpengarah. Mereka berkata kepada Abu Thalib, “Tidakkah engkau mendengar apa yang disampaikan oleh putra saudaramu? Demi Tuhan! Apabila orang-orang Persia dan Roma mendengarkan ucapan ini maka mereka akan mengeluarkan kami dari negeri kami dan memotong-motong serta memisahkan bebatuan Ka’bah!  Di sinilah kemudian Allah Swt menurunkan surah al-Fil terkait dengan ucapan yang menyatakan bahwa orang-orang Persia dan Roma ingin menghancurkan Ka’bah.”[3]
Pada permulaan surah ini, Allah Swt berfirman, «أَ لَمْ تَرَ کَیْفَ فَعَلَ رَبُّکَ بِأَصحْابِ الْفِیلِ» (Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak terhadap tentara bergajah)? Di sini terdapat pertanyaan mengapa Allah Swt memulai surah ini dengan pertanyaan retoris?[4]
Dalam menjawab pertanyaan ini kita dapat menjumpainya dalam poin ini bahwa ayat ini ingin mengambil pengakuan; Allah Swt bertindak demikian dalam menghadapi bala  tentara Abrahah; wahai Rasul! Engkau yang merupakan utusan dan orang kepercayaan kami serta berusaha di jalan Kami pasti akan mendapatkan pertolongan Kami dan sekali-kali engkau tidak boleh takut terhadap musuh-musuhmu.’[5]
Di samping itu, sepertinya ungkapan “alam tara” (Apakah kamu tidak memperhatikan) tidak boleh dimaknai secara leksikal dan kebahasaan; karena peristiwa ini terjadi beberapa tahun sebelum bi’tsah dan bahkan disebutkan bahwa Rasulullah Saw tahun itu baru saja lahir. Atas dasar itu, para ahli tafsir memaknai alam tara sebagai alam ta’lam yang berarti apakah kalian tidak mengetahui.[6] Ungkapan ini boleh jadi karena berita ini merupakan peristiwa pasti dan semua orang tahu, ilmu yang kepastian diperoleh darinya laksana melihat secara langsung sebuah peristiwa; karena itu redaksi ayat dinyatakan dengan melihat.”[7]
Dalam ayat-ayat terakhir surah ini menjelaskan bahwa bagaimana Allah Swt membinasakan musuh ini dengan sebuah kejadian yang mengandung mukjizat:
«وَ أَرْسَلَ عَلَیْهِمْ طَیْراً أَبابیلَ * تَرْمیهِمْ بِحِجارَةٍ مِنْ سِجِّیلٍ * فَجَعَلَهُمْ کَعَصْفٍ مَأْکُولٍ»
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar.  Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”[8]
Sijjil juga bermakna batu dan tanah.[9] dan juga dapat bermakna batu-batu yang berasal dari tanah terbakar, yang menghujani bala tentara Abraha dengan batu-batu dan kemungkinan penggunan jenis batu ini karena burung-burung itu bergerak dari arah laut menuju bala tentara Abraha.[10]
Pahala Membaca Surah al-Fil
Terkait dengan fadhilah dan keutamaan membaca surah al-Fil, Imam Shadiq As bersabda, “Barang siapa yang membaca surah al-Fil dalam salat-salat wajibnya, maka di hari kiamat setiap lapangan dan bukit akan memberikan kesaksian bahwa ia adalah salah seorang yang mendirikan salat dan seorang penyeru di hari kiamat akan berseru bahwa kalian berkata benar terkait dengan hamba-Ku ini, saya menerima kesaksian kalian atas dirinya, dan masukkanlah ia ke dalam surga dan jangan kalian hisab; karena ia adalah orang-orang dan perbuatannya yang Aku sukai.”[11]
Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan fukaha berkata surah al-Fil (105) secara terpisah tidak mencukupi dibaca dalam salat dan harus disertakan dengan bacaan surah Quraisy (106) setelah surah al-Fatihah; karena keduanya dihitung sebagai satu surah.[12] [iQuest]
 

[1] Mughniyah, Muhammad Jawad, Tafsir al-Kāsyif, jil. 7, hal. 609, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cetakan Pertama, 1424 H; Baghawi, Husain bin Mas’ud, Ma’ālim al-Tanzil fi Tafsir al-Qur’ān, Riset oleh al-Mahdi, Abdul-Razzaq, jil. 5, hal. 304, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, Cetakan Pertama, 1420 H.
[2] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, 25063; Kisah Ashab al-Fil, Mukjizat Patung-patung atau Pemilik Ka’bah?
[3] Fital Naisyaburi, Muhammad bin Ahmad, Raudhah al-Wā’izhin wa Bashirah al-Muta’azzhin, jil. 1, hal. 54-55, Intisyarat Radhi, Qum, Cetakan Pertama, 1375 S.
[4] Thabathabai, Sayid Muhammad Husain, al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, jil. 20, hal. 361, Daftar Intisyarat Islami, Qum, Cetakan Kelima, 1417 H.
[5] Mughniyah, Muhammad Jawad, Tafsir al-Kāsyif, jil. 7, hal. 610, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cetakan Pertama, 1424 H.
[6] Thabarsi, Fadhl bin Hasan, Majma’ al-Bayān fi Tafsir al-Qur’ān, Mukaddimah, Balaghi, Muhammad Jawad, jil. 10, hal. 824, Nashir Khusruw, Tehran, Cetakan Ketiga, 1372 S; Balkhi, Maqatil bin Sulaiman, Tafsir Maqatil bin Sulaiman, Riset oleh Syahatah, Abdullah Mahmud, jil. 4, hal. 847, Dar Ihya al-Turats, Beirut, Cetakan Pertama, 1423 H.
[7]  Makarim Syirazi, Nasir, Tafsir Nemuneh, jil. 27, hal. 335, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cetakan Pertama, 1374 S; Fakhruddin Razi, Muhammad bin Umar, Mafātih al-Ghaib, jil. 32, hal. 289, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, Cetakan Ketiga, 1420 H.
[8] Syubbar, Sayid Abdullah, Tafsir al-Qur’ān al-Karim, hal. 566, Dar al-Balaghah li al-Thaba’ah wa al-Nasyr, Beirut, Cetakan Pertama, 1412 h; Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim, Tafsir Gharib al-Qur’ān, hal. 471, Mansyurat Maktabah al-Hilal, Beirut, Tanpa Tahun.
[9] Amili, Ibrahim, Tafsir ‘Āmili, Riset oleh Ghaffari, Ali Akbar, jil. 8, hal. 667, Intisyarat Shaduq, Tehran, 1360 S; Faidh Kasyani, Mullah Muhsin, Tafsir al-Shāfi, Riset oleh A’lami, Husain, jil. 5, hal. 376, Intisyarat al-Shadr, Tehran, Cetakan Kedua, 1415 H.
[10] Tafsir Nemuneh, jil. 27, hal. 337; Majma’ al-Bayān fi Tafsir al-Qur’ān, jil. 10, hal. 824.
[11] Syaikh Shaduq, Tsawāb al-A’māl wa ‘Iqāb al-A’māl, al-Nash, hal. 126, Dar al-Syarif al-Radhi li Nasyr, Qum, Cetakan Kedua, 1406 H; Dailami, Hasan bin Muhammad, A’lām al-Din fi Shifat al-Mu’min, hal. 385, Muassasah Alu al-Bait As, Qum, Cetakan Pertama, 1408 H.
[12]  Imam Khomeini, Taudhih al-Masāil (Muhassyā), Penyusun Bani Hasyim Khomeini, Sayid Muhammad Husain, jil. 1, hal. 543, Intisyarat Islami, Qum, Cetakan Kedelapan, 1424
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...