Advanced Search
Hits
9370
Tanggal Dimuat: 2012/05/13
Ringkasan Pertanyaan
Konsekuensi penerimaan konsep prinsipalitas kuiditas dan prinsipalitas wujud?
Pertanyaan
Apakah yang akan terjadi sekiranya kita meyakini prinsipalitas kuiditas?
Jawaban Global

Sebelum Farabi kira-kira seluruh pembahasan filsafat berporos pada kuiditas dan setidaknya secara tidak sadar berpijak pada prinsipalitas kuiditas. Kita juga tidak menyaksikan adanya nukilan dari tuturan-tuturan para filosof Yunani yang menunjukkan kecendrungan pada prinsipalitas wujud. Namun di kalangan filosof Islam semisal Farabi, Ibnu Sina, Bahmaniyar, Mir Damad kita menemukan adanya kecendrungan seperti ini bahkan adanya beberapa penegasan terkait dengan prinsipalitas kuiditas (mahiya).

Dari sisi lain, Syaikh Isyraq (Suhrawardi) yang memberikan perhatian ekstra untuk merekonstruksi pelbagai konsideran akal, menyatakan menentang kecendrungan prinsipalitas wujud dan berusaha menetapkan non-hakikinya konsep wujud serta meruntuhkan bangunan kecendrungan terhadpa prinsipalitas wujud. Meski kita menjumpai beberapa hal dalam ucapan-ucapannya yang lebih sesuai dengan konsep prinsipalitas wujud dan tidak ada penjelasan yang valid atas ucapannya terhadap prinsipalitas kuiditas.

Bagaimanapun, Mulla Sadra adalah orang yang pertama kali mengemukakan masalah prinsipalitas wujud pada pucuk pembahasan ontologis dan menjadikannya sebagai kunci pembuka pelbagai masalah-masalah filsafat lainnya. Mulla Sadra berkata bahwa tadinya saya adalah orang yang meyakini prinsipalitas kuiditas dan membelanya dengan sengit hingga saya menemukan hakikat persoalan ini dengan bantuan taufik Ilahi.

Mulla Sadra menyandarkan pandangan prinsipalitas wujud kepada aliran Peripatetik dan prinsipalitas kuiditas pada aliran Iluminatif namun mengingat bahwa masalah prinsipalitas wujud sebelumnya tidak mengemuka dalam bentuk masalah yang mandiri dan tidak dijelaskan pengertiannya secara sempurna, karena itu tidak mudah bagi kita untuk mengklasifikasi filosof-filosof secara jelas dan pasti. Artinya kita tidak dapat mengklasifikasi bahwa pandangan prinsipalitas wujud merupakan tipologi aliran Peripatetik dan pandangan prinsipalitas kuiditas adalah ciri khas aliran Iluminatif. Anggaplah bahwa klasifikasi seperti ini benar adanya, namun kita tidak boleh lupa bahwa konsep prinsipalitas wujud juga tidak mengemuka secara jelas dalam aliran Peripatetik sehingga konsep ini menemukan posisinya yang benar dalam masalah-masalah filsafat berikut pengaruhnya dalam memecahkan masalah-masalah filosofis lainnya. Bahkan para filosof aliran Peripatetik juga pada umumnya menjelaskan dan mempaparkan masalah-masalah filosofis sedemikian sehingga tampak lebih cocok dengan prinsipalitas kuiditas.[1]

Ustad Muthahhari berpendapat bahwa masalah prinsipalitas dan kehakikian wujud pertama kali mengemuka seperti ini pada masa Mir Damad dan Mulla Sadra. Pada masa keduanya mengemuka pertenyaan apakah prinsipalitas disandarkan pada wujud atau pada kuiditas (mahiya). Namun Mir Damad, meski merupakan seorang penganut aliran Peripatetik, ia adalah pendukung konsep prinsipalitas kuiditas dan Mulla Sadra yang merupakan muridnya pertama-tama menerima pendapat gurunya namun setelah itu ia menentangnya dengan sengit dan menjadi pendukung konsep prinsipalitas wujud.[2]

Konsekuensi Penerimaan Prinsipalitas Kuiditas

Salah satu hasil prinsipalitas wujud adalah adanya kemungkinan penetapan konsep kesatuan wujud (wahdat al-wujud); karena apabila wujud yang hakiki dan prinsip di alam eksistensi maka penetapan kesatuan di alam eksistensi akan menjadi lebih praktis berbeda dengan pandangan prinsipalitas kuiditas yang pada umumnya lebih berurusan dengan kejamakan dan memandang pelbagai kejamakan sebagai hal-hal yang hakiki dan prinsip.

Dengan demikian, prinsipalitas kuiditas lebih banyak berurusan dengan kejamakan di alam eksistensi dan prinsipalitas wujud lebih menyoroti sisi kesatuan di alam eksistensi. Karena itu, sebagian orang untuk lari dari pandangan terhadap kesatuan wujud (untuk menafikan kompatibilitas antara wujud Tuhan dan wujud makhluk), mereka condong pada konsep prisinpalitas kuiditas atau meyakininya bahwa yang hakiki pada Tuhan adalah wujud. Adapun pada manusia yang hakiki adalah kuiditas (mahiyah). Sebagian filosof dengan metode lain mengemukakan pembahasan ini dengan memandang bahwa wujud Tuhan adalah wujud murni dan selain Tuhan adalah tiada atau dihukumi tiada.

Karena itu, seperti yang Anda perhatikan bahwa penerimaan konsep prinsipalitas wujud dan prinsipalitas kuiditas akan berpengaruh secara langsung dalam analisa kita terkait dengan hubungan antara dunia eksistensi dan keberadaan Tuhan.

Disebutkan bahwa pembahasan ini merupakan salah satu pembahasan penting pengetahuan (baca: epistemologi) yang sekiranya kita ingin membahasnya maka hal itu meniscayakan pengenalan terhadap seluruh aliran di samping refleksi-refleksi filosofis dan irfani. [iQuest]

 

[1]. Silahkan lihat, Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Amuzesy Falsafah (Daras Filsafat), jil. 1, hal. 294-295, Sazeman-e Tablighat Islami, Teheran, Cetakan Kedua, 1366 S.  

[2]. Silahkan lihat, Murtadha Muthahhari, Syarh Mabsuth Manzhumah, jil. 1, hal. 59, Intisyarat Sadra, Teheran.

 

Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261144 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246265 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230053 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214919 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176243 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171560 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168044 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158079 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140884 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133997 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...