Advanced Search
Hits
27094
Tanggal Dimuat: 2009/08/20
Ringkasan Pertanyaan
Apakah ajaran Zoroaster termasuk agama Ilahi?
Pertanyaan
Apakah ajaran Zoroaster termasuk agama Ilahi?
Jawaban Global

Esensi ajaran Zoroaster, dengan memperhatikan nyanyian-nyanyian religiusnya, adalah esensi ajaran tauhid (monoteisme). Akan tetapi dengan menelisik pada ajaran-ajarannya dalam kitab “Avesta” terdapat pelbagai indikasi yang menandaskan pada dualisme. Penampakan pelbagai indikasi ini, dilakukan oleh para pengikut ajaran Zoroaster setelahnya dan “Mani”.

Karena itu, dengan memperhatikan ajaran-ajaran Avesta yang ternodai dengan politeisme, ajaran Zoroaster terjerembab pada kubangan penyimpangan. Kendati memiliki nabi Ilahi dan akar samawi, akan tetapi mereka terlontar jauh dari ajaran-ajaran wahyu dan ajaran tauhid nabinya.

Banyak riwayat dari para Imam Maksum yang dinukil tentang akar monotheisme dan Ilahinya ajaran pertama Zoroaster dan pada saat yang sama menegaskan bahwa agama ini mereupakan agama yang menyimpang.
Jawaban Detil

“Ajaran Zoroaster merupakan salah satu ajaran (agama) Ilahi.”

Dalil:  

1.    Esensi pelbagai ajaran Zoroaster

2.    Afirmasi al-Qur’an terkait revelasionalnya ajaran Zoroaster

 

Esensi pelbagai ajaran Zoroaster

1.    Esensi ajaran Zoroaster

Menurut Gathas[1] ajaran Zoroaster seratus persen adalah ajaran monotheisme. Ghalibnya, para peniliti Zoroaster, tatkala mengkaji Gathas mereka menemukan bahwa Zoroaster berbicara tentang tauhid murni. Pelbagai legenda yang ternodai dengan kemusyrikan belakangan muncul. Pada Avesta belakangan dan Mani kontaminasi syirik ini muncul.

Sejatinya, para pengikut Zoroaster mengganti ajaran tauhid yang agung itu sebagaimana agama Kristen yang menerima beberapa tuhan. Dapat diambil kesimpulan bahwa ajaran Gathas pandangan ini mendapatkan validitasnya tentang ajaran tauhid. Akan tetapi pada kitab Avesta, kitab suci para penganut agama Zoroaster, tanda-tanda politheisme muncul dan termasuk ruh tuhan mandiri.[2]  Dengan demikian, ajaran yang kita sandarkan kepada Zoroaster adalah ajaran yang telah mengalami penyimpangan dan telah jauh dari ajaran-ajaran pertama pembawanya.

 

2.    Ajaran-ajaran keyakinan Zoroaster

a.    Tuhan dalam ajaran Zoroaster: Tuhan dalam pandangan Gathas adalah Tuhan yang Esa dan Pencipta seluruh semesta. Sosok Pencipta yang tidak terangkum oleh ikatan ruang dan waktu serta tidak bergantung pada satu kaum. Tuhan, dalam Gathas, diperkenalkan sebagai Ilmu Mutlak, Pencipta seluruh fenomena, Agung, Pengasih, Adil, Berkuasa atas segala sesuatu. Dengan kesimpulan sedemikian maka tidak tersisa ruang bagi berhala, patung dan tuhan rangking kedua.[3] Yang patut diperhatikan adalah bahwa dalam Gathas, Zoroaster As dipuji sebagai sosok nabi Ilahi dan mengenakan busana tauhid yang berada di puncak seorang monotheis sejati dan memulai ungkapan perasaannya: “Wahai Tuhan Sang Pencipta! Aku menyembah-Mu dengan sepenuh hati. Apakah orang yang melabuhkan perasaannya kepada-Mu bagaimana dapat menyampaikan penghambaan-Nya kepada-Mu? Wahai negeri cinta! Penuhi hatiku dengan kasih-Mu sehingga kami dapat berjalan di atas rel yang benar dan lurus dan terangi hati-hati kami dengan pendaran Cahaya-Mu.”[4]

b.    Semesta dalam ajaran Zoroaster: Alam semesta merupakan ciptaan Tuhan. Dialah Penjaga dan Penguasa alam semesta. Alam semesta bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, sedemikian sehingga tanpa kehendak dan ilmu-Nya, tiada satu pun fenomena yang akan terjadi. Ahruzmada (Tuhan) menciptakan semesta ini dengan tujuan moral.[5]

c.     Manusia dalam ajaran Zoroaster: Agama Zoroaster memandang manusia memiliki kedudukan yang tinggi. Manusia yang suci dan tanpa dosa – berbeda dengan keyakinan Kristen bahwa manusia adalah pendosa semenjak lahirnya – serta merdeka sehingga ia dengan kebebasan itu ia dapat memilih jalan yang baik atau buruk.[6]

d.    Kehidupan pasca kematian dalam ajaran Zoroaster: Ajaran Zoroaster sebagaimana ajaran agama lainnya meyakini bahwa ruh manusia tidak akan binasa seiring dengan datangnya kematian. Manusia dengan memperhatikan segala perbuatannya, akan memasuki surga atau neraka.[7] Dalam kitab Gathas terdapat ajaran-ajaran yang berbeda dengan ajaran-ajaran yang termaktub dalam Avesta. Salah satu rukun ajaran ini yang disebut sebagai "Agama lama Zoroaster" atau "pertama."[8] Disebutkan: "Manusia pasca kematian akan melintas Chinvat Peretum; sebuah jembatan yang tidak dapat dilalui oleh para pendosa, dan pada akhirnya orang-orang baik akan memasuki firdaus dan orang-orang buruk akan dilempar ke neraka.[9]

Terkadang juga disebutkan dalam Gathas bahwa akan terdapat sebuah alam setelah kematian.[10]

Penulis Zoroaster kiwari juga memandang keabadian jiwa dan lestarinya manusia setelah kematian, ganjaran segala perbuatan baik dan hukuman segala perbuatan buruk, di surga dan neraka, hari kiamat merupakan asas dan fondasi agama Zoroaster. Bagaimanapun redaksi "melintasi jembatan Chinvat Peretum" boleh jadi dapat disandarkan kepada keyakinan terhadap ma'ad dalam ajaran Zoroaster.

 

Afirmasi al-Qur’an terkait revelasionalnya ajaran Zoroaster

Al-Qur'an menyebut pengikut Zoroaster sebagai "Majus".[11] Berdasarkan beberapa riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As, Majus, diperkenalkan sebagai pemilik kitab dan merupakan seorang nabi." [12]Riwayat-riwayat yang menjelaskan ajaran-ajaran pertama agama Ilahi Zoroaster As melalui para pengikutnya mengalami penyimpangan. Karena itu, kesimpulan valid dari riwayat-riwayat semata-mata mengisahkan adanya proses penyimpangan dalam ajaran Zoroaster bukan hikayat tentang jenis penyimpangan tersebut.[]

 

Indeks yang berkaitan:

Ma'ad Jasmani dalam Pandangan Ahlulkitab, pertanyaan 1916 (Site: 1917)

 



[1].Gatha adalah sekumpulan nyanyian yang terhimpun semenjak 3500 tahun yang lalu dan di dalamnya dijelaskan tentang jalan hidup yang laik dalam bentuk puisi.  

[2]. Jalaluddin Asytiyani, Zartusyt, Syarkat-e Sahami Intisyar, cetakan 1381, jil. 6.

[3].Din Syinâsi Tathbiqi, 107. Meski demikian sebagian ulama Zoroaster berupaya dengan takwil filosofis dan gnostis menunjukkan bahwa ajaran dualism Avesta ini adalah ajaran monoteisme dan memandang bahwa kitab suci mereka adalah kitab suci tauhid.  

[4].Zartusyt, hal. 133.

[5]. Din Syinâsi Tathbiqi, 109-110.

[6].Ibid, hal. 110.

[7].Ibid, hal. 112.   

[8]. Ajaran ini disebutkan dalam enam prinsip dimana poin ini yang dijelaskan adalah prinsip keenam 

[9]. Adyân-e Âsyayai, hal. 42 dan 43, yang dinukil dari kitab Sairi dar Adyan-e Zendeh Jahan (non- Islam), Abdurahim Sulaimani Ardistani, hal. 112 

[10]. Târikh-e Tamaddun, hal. 246. Din Syinasi Tathbiqi, hal. 112.   

[11]. "Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shâbi’în (para penyembah bintang), orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi, dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Memisahkan yang hak dari yang batil. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu." (Qs. Al-Hajj [22]:17) Silahkan lihat, Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 14., hal. 40. Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizan fii Tafsir al-Qur'an.

[12]. Abdu 'Ali al-'Arusi al-Huwaizi, Nur al-Tsaqalain, Rasuli Mahallati, Qum, Matba'

al-Hikmah, jil. 3, hal. 475. Al-Hurr al-'Amili, Wasâil al-Syiah, hal. 96; Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 14, hal. 46, Dar al-Kitab al-Islamiyah, Qom, 1361.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Seseorang yang tetap bertaklid pada marja taklid yang telah meninggal dengan mengikut izin marja taklid hidup apakah khumusnya harus diserahkan pada marja yang membolehkan taklid pada marja taklid yang telah meninggal?
    5710 Hukum dan Yurisprudensi 2012/08/11
    Kantor Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Khumus harus diserahkan kepada mujtahid yang membolehkannya tetap bertaklid kepada marja taklid yang telah meninggal. Jawaban Ayatullah Mahdi Hadawi Tehrani (Semoga Allah Swt Melanggengkan Keberkahannya) adalah sebagai berikut: Apabila berdiri pemerintahan Islam maka ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Bagaimanakah padang masyhar itu?
    6890 Teologi Lama 2011/10/19
    Padang masyhar atau kiamat dari sisi substansi keberadaannya berbeda dengan padang bumi sebagaimana derajat eksistensial kiamat berbeda dengan alam tabiat dan dunia. Adanya bagian-bagian yang berubah yang terdapat pada benda duniawi berbeda dengan tingkatan wujud-wujud kiamat. Atas dasar itu, orang-orang yang meyakini ma’âd jasmani menyatakan ...
  • Apakah hubungan antara kemenangan nyata seorang arif dengan kejadian kiamatnya di dunia ini? Apa yang dimaksud dengan menjadi manifestasi Zat Suci Tuhan?
    10671 Irfan Teoritis 2010/02/17
    1.     Kemenangan nyata yang bersesuaian dengan manifestasi suatu sifat Ilahi, dari satu sisi berkaitan dengan pembahasan wilayah umum Ilahi dan kefanaan. Dan dengan menjabarkan ...
  • Apakah hewan kurban haji dapat disembelih selain di Mina?
    7164 Hukum dan Yurisprudensi 2011/11/28
    Jawaban Para Marja Agung Taklid: Hadhrat Ayatullah Agung Fadhil Langkarani Ra: Tidak. Menyembelih kambing kurban merupakan salah satu kewajiban haji yang harus disembelih di Mina atau tempat-tempat yang sekarang ini diadakan penyembelihan hewan kurban dan (penyembelihan itu diadakan) pada hari-hari haji. Hadhrat Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda ...
  • Apa yang dimaksud dengan setan dari golongan manusia?
    19636 Teologi Lama 2009/09/08
    Setan merupakan kata benda (nomina) umum untuk setiap entitas yang congkak, pembangkang dan menyesatkan. Baik dari golongan manusia atau dari golongan jin atau dari golongan mana pun. Dalam al-Qur'an setan tidak disebutkan sebagai entitas khusus, melainkan pada manusia jahat, penyebar fitnah, perusak juga disebut sebagai setan.
  • Bagaimana batu-batuan dan tumbuh-tumbuhan bertasbih memuji Allah Swt?
    36564 Teologi Lama 2012/08/21
    Ilmu manusia terhadap makhluk-makhlulk yang menghuni alam semseta sangat terbatas dan minim. Bagaimana proses tasbih kepada Allah Swt merupakan hal-hal yang belum diketahui manusia hingga kini. Telah dijelaskan pada banyak ayat dan riwayat bahwa seluruh makhluk bertasbih kepada Allah Swt. Terdapat dua pandangan para ahli ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    58933 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Dimanakah letak kebahagiaan dan kesempurnaan manusia?
    27721 Akhlak Praktis 2009/03/16
    Jawaban lengkap untuk pertanyaan ini berada dalam lingkup jawaban terhadap dua pertanyaan asasi berikut ini:1.       Apa arti kebahagiaan manusia? Apakah kebahagiaan tersebut terpisah dari kesempurnaan atau tidak?
  • Apa makna dan hakikat sabar itu?
    25640 صبر 2013/11/27
    Sabar dalam bahasa berarti mengurung dan meletakkan jiwa dalam keterbatasan dan kesempitan.[1] Begitu pula sabar memiliki arti menahan diri dari menunjukkan kepanikan dan ketidaktenangan.[2] Dalam ilmu Akhlak, tentang kesabaran banyak makna yang dijelaskan: 1. Sabar adalah mendorong diri untuk melakukan amal ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259830 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229503 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170980 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167398 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133538 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...