Advanced Search
Hits
8637
Tanggal Dimuat: 2010/11/18
Ringkasan Pertanyaan
Dengan memperhatikan infak yang didermakan oleh para Imam Maksum As saya jadi penasaran apa sih yang menjadi pekerjaan mereka? Dari mana mereka mendapatkan harta benda sebanyak ini?
Pertanyaan
Kalau kita baca riwayat para imam dalam memberikan hartanya kepada orang lain tidak pernah mengecewakan orang yang di berinya dalam arti selalu berlebihan/sangat dermawan sekali . pertanyaan saya :1 apakah pekerjaan para imam itu ? 2. dari mana imam dapat harta/uang/emas sebegitu besarnya sehingga mampu membantu orang lain ?
Jawaban Global

Mengingat bahwa para Imam Maksum As merupakan manusia-manusia sempurna dari berbagai sisi dan di antaranya adalah aql ma’âsy (fakultas rasional untuk mengatur dan memenej keseharian) dan dalam bidang perdagangan. Karena itu, tentu saja mereka mampu menghasilkan harta yang melimpah.

Berdasarkan beberapa riwayat dan hadis, pekerjaan para Imam Maksum adalah bertani, berkebun, dan lain sebagainya. Di sini kami akan menyebut dua jenis pekerjaan para Imam Maksum As sebagaimana berikut ini:

1.     Ali As menggali banyak sumur di Madinah yang dikenal sebagai “Abyar ‘Ali.” Demikian juga beliau menghidupkan banyak tanah tandus dan membuat ladang-ladang yang hingga sekarang ini masih dapat terlihat peninggalannya. Dalam riwayat disebutkan bahwa Amirul Mukminin Ali As tatkala usai berjihad, beliau meluangkan waktu untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat dan memutuskan perkara di antara mereka, sewaktu rehat dari tugas ini, beliau mengabiskan waktu untuk bekerja dan tatkala bekerja lisan beliau sibuk berzikir di salah satu kebun yang dimilikinya.

2.     Abi Amru Syaibani berkata, “Saya melihat Imam Shadiq As bekerja di kebunnya. Di tangannya ada pacul dan beliau mengenakan pakaian kasar. Dan keringat mengucur dari kulitnya yang suci. Saya berkata, “Semoga aku menjadi tebusanmu (Wahai Imam)!” Biarkan saya menolong Anda. Imam Shadiq As bersabda, “Saya suka (melihat seorang) pria yang bersusah payah di bawah terik matahari untuk memperoleh mata pencarian hidup.”

 

Dengan memperhatikan dua hal di atas dan ha-hal yang semisal dengannya yang termaktub dalam literatur-literatur riwayat dan sejarah dan lainnya kita jumpai bahwa para Imam Maksum As adalah orang-orang yang giat dan aktif bekerja. Dan meski mereka memiliki para pembantu namun mereka sendiri turun tangan untuk bekerja. Karena itu, sebagai konsekuensinya tentu saja banyak harta yang mereka peroleh dan kebanyakan dari harta tersebut didermakan dan diinfakkan di jalan Allah.

Jawaban Detil

Mengingat bahwa para Imam Maksum As merupakan manusia-manusia sempurna dari berbagai sisi dan di antaranya adalah aql ma’âsy (fakultas rasional untuk mengatur dan memenej keseharian) dan dalam bidang perdagangan. Karena itu, tentu saja mereka mampu menghasilkan harta yang melimpah.

Berdasarkan beberapa riwayat dan hadis, pekerjaan para Imam Maksum adalah bertani, berkebun, dan lain sebagainya. Di sini kami akan menyebut dua jenis pekerjaan para Imam Maksum As sebagaimana berikut ini:

1.     Ali As menggali banyak sumur di Madinah yang dikenal sebagai “Abyar ‘Ali.” Demikian juga beliau menghidupkan banyak tanah tandus dan membuat ladang-ladang yang hingga sekarang ini masih dapat terlihat peninggalannya. Dalam riwayat disebutkan bahwa tatkala Amirul Mukminin Ali As usai berjihad, beliau meluangkan waktu untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat dan memutuskan perkara di antara mereka, sewaktu rehat dari tugas ini, beliau mengabiskan waktu untuk bekerja dan tatkala bekerja lisan beliau sibuk berzikir di salah satu kebun yang dimilikinya.”[1]

 

2.     Abi Amru Syaibani berkata, “Saya melihat Imam Shadiq As bekerja di kebunnya. Di tangannya ada pacul dan beliau mengenakan pakaian kasar. Dan keringat mengucur dari kulitnya yang suci. Saya berkata, “Semoga aku menjadi tebusanmu (Wahai Imam)!” Biarkan saya menolong Anda. Imam Shadiq As bersabda, “Saya suka (melihat seorang) pria yang bersusah payah di bawah terik matahari untuk memperoleh mata pencarian hidup.”[2]

3.     Muhammad bin ‘Azafar menukil dari ayahnya bahwa Imam Shadiq As memberikan seribu enam ratus Dinar dan meminta supaya saya menggunakan uang tersebut untuk berniaga dan juga bersabda bahwa “Aku tidak begitu senang terhadap keuntungan (dari uang tersebut) meski setiap orang senang terhadap keuntungan, namun saya ingin Tuhan melihat saya sibuk mencari nikmat-Nya.”[3]

4.     Hisyam bin Ahmar berkata, “Saya pergi ke hadapan Imam Shadiq As untuk menanyakan kedudukan dan makam Mufadhdhal bin ‘Umar. Imam (ketika itu) sibuk bekerja di kebunnya. Suhu udara sangat panas dan keringat mengucur dari wajahnya.”[4]

5.     Abul A’la berkata, “Saya berjumpa dengan Imam Shadiq di tengah jalan di Madinah. Ketika itu hari sangat terik. Saya berkata, “Semoga Aku menjadi tebusanmu (wahai Imam)! Dengan kedudukan Anda di hadapan Tuhan dan juga kekerabatan dengan Rasulullah Saw, mengapa Anda menyusahkan diri Anda pada hari yang terik ini? Imam Shadiq As bersabda, “Abul A’la! Saya keluar untuk mencari rezeki sehingga aku tidak merasa membutuhkan kepada orang sepertimu.”[5]

6.     Ali bin Abi Hamzah menukil dari ayahnya bahwa ia berkata, “Aku melihat Abu al-Hasan Imam Musa Kazhim As bekerja di sebuah ladang miliknya, dan kakinnya berpeluh dengan keringat. Aku berkata, “Semoga Aku menjadi tebusanmu wahai Imam! Kemana gerangan para pekerja Anda? Imam Musa As bersabda, “Wahai Ali! Ada orang yang bekerja dengan tangannya sendiri di ladangnya sendiri yang lebih baik dari aku dan ayahku.” Siapakah gerangan orang itu? Tanyaku. Imam As bersabda, “Rasulullah Saw dan Amirul Mukminin Ali As dan semua ayah-ayahku yang bekerja dengan tangan mereka sendiri. Bekerja dengan tangan sendiri adalah pekerjaan para nabi, rasul, washi dan orang-orang shaleh.”[6]

 

Dengan memperhatikan beberapa hal di atas dan ha-hal yang semisal dengannya yang termaktub dalam literatur-literatur riwayat dan sejarah dan lainnya kita jumpai bahwa para Imam Maksum As adalah orang-orang yang giat dan aktif bekerja. Dan meski mereka memiliki para pembantu namun mereka sendiri turun tangan untuk bekerja. Karena itu, sebagai konsekuensinya tentu saja banyak harta yang mereka peroleh dan kebanyakan dari harta tersebut didermakan dan diinfakkan di jalan Allah. [IQuest]


[1]. Mustadrak al-Wasâil, Muhaddits Nuri, jil. 13, hal. 25, Muassasah Ali al-Bait As, Qum, 1408 H.

[2].  Al-Kafi, Kulaini, jil. 5, hal. 76, Islamiyah, Teheran, Cetakan Kedua, 1362 S.

[3]. Bihâr al-Anwâr, Allamah Majlisi, jil. 47, hal. 56 dan 99, Muassasah al-Wafa, Beirut, Libanon, 1404 H. Zendegâni Hadhrat Imâm Ja’far Shadiq As, Khusru Musawi, hal. 42 & 43, Teheran, Cetakan Kedua, 1398 H.  

[4]. Bihâr al-Anwâr, jil. 47, hal. 340. Zendegâni Hadhrat Imâm Ja’far Shadiq As, hal. 287.  

[5]. Bihâr al-Anwâr, jil. 47, hal. 56 dan 99. Zendegâni Hadhrat Imâm Ja’far Shâdiq As, hal. 42 & 43.  

[6]. Al-Hayât, Ikhwan Hakimi, Ahmad Aram, jil. 5, hal. 477, Daftar Nasyr-e Farhanggi Islami, Teheran, Mukarrar, 1380 S.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apa hukum salat jenazah pada mazhab Ja’fari? Dan bagaimana cara pelaksanaannya?
    9455 Hukum dan Yurisprudensi 2012/10/23
    Jawaban yang diberikan oleh para juris (fakih) Syiah terhadap pertanyaan di atas adalah sebagai berikut: Wajib mendirikan salat atas jenazah Muslim atau anak yang dihukumi sebagai Muslim[1] dan telah genap berusia enam tahun.[2] Salat jenazah memiliki lima takbir dan di antara setiap ...
  • Apa hubungan yang terjalin antara akhlak dan tawakkal?
    21956 Akhlak Teoritis 2011/08/16
    Akhlak bermakna sebuah sifat dan karakter yang dimiliki secara inheren (malakah) dalam jiwa manusia. Malakah adalah sebuah sifat yang merasuk dan bersemayam pada ruh dan jiwa manusia sehingga pelbagai perbuatan yang dilakukan manusia, efek dan perbuatan tersebut dilakukan secara otomatis dan tanpa harus berpikir sesuai dengan sifat tersebut. ...
  • Tolong jelaskan nasib apa yang akan dialami manusia akibat tidak menghormati orang tua?
    21112 Akhlak Praktis 2013/05/25
    Salah satu kewajiban yang disebutkan dalam al-Quran – setelah perintah untuk menyembah Allah Swt – adalah berbuat baik kepada kedua orang tua.[1] Karena itu dalam al-Quran dan riwayat, banyak ditegaskan supaya manusia menunaikan hak-hak kedua orang tua dan berbuat baik kepada mereka.
  • Mengapa Islam menolak konsep dosa asal? Dalam beberapa riwayat dan penjelasan ulama telah disinggung tentang dosa Nabi Adam As?
    12799 Teologi Lama 2011/07/19
    Riwayat yang dijadikan sebagai bahan argumentasi Imam Khomeini tentang sebab kewajiban wudhu adalah perbuatan Nabi Adam yang dipandang sebab dan tidak ada penegasan bahwa perbuatan Nabi Adam ini dipandang sebagai dosa; karena Islam memandang perbuatan Nabi Adam sebagai tark aula (meninggalkan yang utama) yang apabila bersumber dari para wali ...
  • Apakah makna mengolok-olok itu yang sebenarnya? Apakah karikatur juga merupakan salah satu contoh mengolok-olok?
    24297 Hukum dan Yurisprudensi 2013/03/09
    Kebanyakan para ahli bahasa dan pakar tafsir al-Quran memandang tamaskhur dan istihzâ sebagai satu makna dan sinonim. Makna kata ini adalah yaitu seseorang menghina seseorang lainnya dan mendegradasi kedudukan serta posisinya. Atau memandang rendah dan menertawakan salah satu prinsip dan ajaran-ajaran kemanusiaan serta agama.Karena itu, makna tamaskhur ...
  • Apakah para Imam Maksum As juga pernah melakukan tark aula (meninggalkan yang utama)?
    7254 Teologi Lama 2012/09/20
    Doa-doa dan memohon ampunan (istighfar) para maksum tidak berasal dari dosa-dosa mereka; karena sesuai dengan keyakinan orang-orang Syiah mereka adalah orang-orang yang terjaga dan maksum dari dosa-dosa. Doa-doa ini pada kebanyakan hal tidak hanya memiliki sisi edukatif dan demonstrasif, melainkan juga memiliki sisi keunggulan secara ...
  • Apakah Imam Husain As memiliki putri bernama Ruqayyah atau Sukainah yang meninggal di Damaskus pada usia tiga atau empat tahun?
    10780 Sejarah Para Pembesar 2013/06/23
    Meski kebanyakan sejarawan dalam buku-bukunya tidak menyebutkan putri kecil Imam Husain yang bernama Ruqayyah, Fatimah Sughra atau dengan nama lainnya, namun pada sebagian literatur dijelaskan tentang biografi putri belia ini dan tragedi yang menimpanya di Suriah. Dalam literatur-literatur riwayat dan sejarah kita terdapat juga bukti-bukti yang menyokong ...
  • Apakah yang menjadi rintangan-rintangan tabligh para Nabi?
    10400 Mengenal Penghalang 2017/06/22
    Terdapat rintangan-rintangan dalam proses kemasyarakatan agama dan untuk mencapai tujuannya. Al-Quran telah menyebutkan rintangan-rintangan tersebut, diantaranya: 1. Kesombongan dan mengikuti hawa nafsu: «أَ فَکُلَّما جاءَکُمْ رَسُولٌ بِما لا تَهْوى‏ أَنْفُسُکُمُ اسْتَکْبَرْتُمْ فَفَریقاً کَذَّبْتُمْ وَ فَریقاً تَقْتُلُون» “Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak ...
  • Mengapa Allah Swt dalam al-Quran berfirman, “Inna ma’a al-usri yusra” tidak berfirman, “Inna ba’da al-‘usri yusra?”
    32179 Tafsir 2012/07/07
    Pada ayat tersebut terdapat satu jenis keterikatan dan jalinan hubungan antara menahan segala kesulitan dan memperoleh kemudahan; artinya bahwa manusia tidak akan dengan mudah memperoleh kemudahan secara kebetulan setelah melalui beberapa kesulitan. Karena itu untuk menyampaikan hubungan antara kesulitan (‘usr) dan kemudahan (yusr) kita memerlukan sebuah lafaz ...
  • Apakah memberi dakwaan kepada seseorang atas kemurtadannya diperlukan hukum dari hakim syar’i?
    7470 Hukum dan Yurisprudensi 2012/03/08
    Pertanyaan Anda telah kami kirimkan ke kantor-kantor para Marja’ Agung Taklid dan menerima jawaban-jawaban mereka sebagai berikut: Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Kemurtadan tidak memerlukan adanya hukum dari hakim syar’i. Apabila ia mengingkari seluruh prinsip-prinsip agama (ushuludin), mengingkari risalah atau mendustakan Nabi ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261983 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246735 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230433 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215393 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176663 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171858 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168412 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158703 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    141434 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134417 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...