Advanced Search
Hits
9830
Tanggal Dimuat: 2012/04/19
Ringkasan Pertanyaan
Sejak kapankah awal sejarah kaum Muslimin dimulai?
Pertanyaan
Sejak kapankah awal sejarah kaum Muslimin dimulai?
Jawaban Global

Setelah pengutusan (bi’tsat) Rasulullah Saw dan hingga masa-masa setelahnya wilayah geografis Islam terbatas pada semenanjung Arabiah saja. Kaum Muslimin hanya melakukan hubungan-hubungan singkat dengan bangsa lain dan pada waktu itu tidak banyak peristiwa bersejarah yang terjadi. Namun hal ini tidak bermakna tiadanya tonggak awal sejarah kaum Muslimin dan tentu tidak akan menimbulkan masalah dalam mengenal dan membandingkan masa terjadinya pelbagai peristiwa sejarah.

Khalifah Kedua pada tahun enam belas atau tujuh belas atau delapan belas pasca hijrah Rasulullah Saw, mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah memecahkan masalah ini. Karena itu, menurut Yakubi (292 M), Thabari (310 M), Mas’udi (346 M), Ibnu Atsir (630 M), dan Dzahabi (748 M), Khalifah Kedua bermusyawarah dengan Imam Ali. Imam Ali As berpendapat dalam musyawarah itu supaya menjadikan hijrah Rasulullah Saw dari Mekah ke Madinah sebagai tonggak sejarah pertama kaum Muslimin. Pendapat Imam Ali As ini diterima oleh Khalifah Kedua dan seluruh kaum Muslimin.

Jawaban Detil

Penulisan sejarah dan memiliki masa terjadinya pelbagai fenomena sejarah memerlukan satu kriteria dan tonggak historis. Tatkala kita berada pada tataran ingin menulis sebuah peristiwa bersejarah, salah satu prioritas yang harus dipenuhi adalah adanya satu tonggak (starting point) sejarah sehingga kita tahu tepatnya kapan peristiwa-peristiwa sejarah terjadi. 

Sebagai contoh tatkala kita ingin menjelaskan masa kelahiran Nabi Muhammad Saw, mau tak mau, kita harus menimbang masa kelahiran beliau dengan satu bagian sejarah. Artinya kita berkata bahwa Rasulullah Saw lahir pada tanggal 17 Rabiul Awwal tahun Gajah. Dalam menjelaskan fakta sejarah ini, kita membutuhkan satu sumber sejarah bahwa tahun Gajah yaitu tahun ketika Abraha dan pasukannya mengalami kekalahan dipilih sebagai sumber sejarah. Setelah pelbagai kebutuhan primer hidup dan interaksi sosial, menggunakan sejarah dalam hubungan-hubungan ini sangat diperlukan.

Setelah pengutusan (bi’tsat) Rasulullah Saw dan hingga masa-masa setelahnya wilayah geografis Islam terbatas pada semenanjung Arabiah saja. Kaum Muslimin hanya melakukan hubungan-hubungan singkat dengan bangsa lain dan pada waktu itu tidak banyak peristiwa bersejarah yang terjadi. Namun hal ini tidak bermakna tiadanya tonggak awal sejarah kaum Muslimin dan tentu tidak akan menimbulkan masalah dalam mengenal dan membandingkan masa terjadinya pelbagai peristiwa sejarah.

Asal sejarah pada Semenanjung Arab hingga masa sebelum Islam masing-masing berbeda pada setiap generasi, dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya. Sebagai contoh, peristiwa historis penting pengerahan pasukan Abraha untuk menghancurkan Ka’bah dan berujung pada kehancuran pasukan ini, digunakan sebagai kriteria untuk menimbang pelbagai peristiwa bersejarah.[1]

Pasca kedatangan Islam, sesuai dengan dalil-dalil yang telah dijelaskan, hingga masa-masa tertentu, tidak ada awal sejarah yang jelas bagi kaum Muslimin dan terkadang Tahun Gajah dijadikan sebagai tonggak awal sejarah kaum Muslimin. Namun wilayah geografi negeri-negeri Islam pada masa khalifah sedemikian luas dan pelbagai instruksi dan administrasi pemerintahan terbentuk secara luas. Tampaknya adanya awal sejarah untuk penyusunan surat-surat dan instruksi-instruksi pemerintahan dan lain sebagainya  merupakan suatu hal yang penting.

Sesuai dengan nukilan buku-buku sejarah, Abu Musa Asy’ari dalam sebuah surat kepada Khalifah Kedua menyampaikan protes tentang tiadanya tanggal dalam surat-surat pemerintahan khalifah yang dikirimkan kepadanya. Abu Musa Asy’ari berkata, “Wahai Khalifah! Anda menulis surat-surat untuk kami yang tidak ada tanggalnya.”[2]

Khalifah Kedua pada tahun enam belas[3] atau tujuh belas atau delapan belas[4] pasca hijrah Rasulullah Saw, mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah memecahkan masalah ini.

Dalam syura itu sebagian berpendapat kita menghitung sejarah kita sebagaimana orang-orang Persia; artinya pelbagai peristiwa bersejarah kita bandingkan dengan para Raja Persia. Misalnya kita katakan bahwa peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan raja. Sebagian lagi berkata, “Sebagaimana rakyat Romawi, kita menghitung sejarah kita dengan membandingkan dengan Raja Alexander Macedonia. Beberapa pendapat ini ditolak dalam Syura.

Sebagian lagi berkata, “Mari kita jadikan hari lahir Rasulullah Saw sebagai awal penanggalan sejarah kaum Muslimin dan sebagian lainnya berpendapat hari mab’ats dan sebagian lainnya mengusulkan hari wafatnya Rasulullah Saw. Seluruh pendapat ini tidak diterima dalam syura para sahabat.

Menurut Yakubi (292 M),[5] Thabari (310 M),[6] Mas’udi (346 M),[7] Ibnu Atsir (630 M),[8] dan Dzahabi (748 M),[9] Khalifah Kedua bermusyawarah dengan Imam Ali. Imam Ali As berpendapat dalam musyawarah ini supaya menjadikan hijrah Rasulullah Saw dari Mekah ke Madinah sebagai tonggak awal sejarah kaum Muslimin. Pendapat Amirul Mukminin Ali ini diterima oleh Khalifah Kedua dan seluruh kaum Muslimin.

Semenjak saat itu, seluruh peristiwa sejarah penting Islam di antaranya peperangan yang diikuti Rasulullah Saw (ghazawat) khususnya peristiwa-peristiwa yang terjadi pasca hijrah dihitung berdasarkan penanggalan ini. [iQuest]

 


[1]. Muhammad bin Jarir Thabari, Târikh Thabari, jil. 2, hal. 392, Dar al-Turats, Beirut, 1387 H.  

[2]. Muhammad bin Ahmad Miskawai, Tajârib al-Umam, jil. 1, hal. 413, Intisyarat Surush, Teheran, 1379 S.  

[3]. Muhammad bin Ahmad Dzahabi, Târikh al-Islâm, jil. 3, hal. 16, Dar al-Kutub al-Arabi, Beirut, 1413 H.  

[4]. Imaduddin Ibnu Katsir Damisyqi, al-Bidâyah wa al-Nihâyah, jil. 3, hal. 207, Dar al-Fikr, Beirut, 1407 H.

[5]. Ahmad bin Ya’qub Ya’qubi, Târikh Ya’qubi, jil. 2, hal. 145, Dar Shadir, Beirut, Tanpa Tahun.  

[6]. Târikh Thabari, jil. 4, hal. 38 dan 39.  

[7]. Ali bin al-Husain Mas’udi, Murûj al-Dzahab, jil. 4, hal. 300, Dar al-Hijrah, Qum, 1409 H.  

[8]. Ali bin Abi al-Karam Ibnu Atsir, al-Kâmil fi al-Târikh, jil. 1, hal. 11, Dar Shadir, Beirut, Tanpa Tahun.  

[9]. Târikh al-Islâm, jil. 3, hal. 163.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259832 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245600 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229506 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214292 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175602 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170982 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167400 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157460 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140312 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133540 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...