Advanced Search
Hits
10850
Tanggal Dimuat: 2010/01/17
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa orang-orang menyebut Imam Husain As sebagai Tsârallâh?
Pertanyaan
Mengapa orang-orang menyebut Imam Husain As sebagai Tsârallâh?
Jawaban Global

Tsar di samping bermakna menuntut darah juga bermakna darah yang mengucur.

Sesuai dengan makna pertama, Imam Husain As disebut sebagai Tsârallâh karena merupakan wali Darah dan orang yang menuntut darahnya adalah Allah Swt.

Namun apabila Tsârallâh dimaknai sebagai darah Tuhan, berdasarkan beberapa dalil yang akan dijelaskan sebagai berikut, Imam Husain As disebut sebagai Tsârallâh:

  1. Tsâr ditambakan pada kata Allah menjadi kata majemuk untuk menjelaskan bahwa darah ini adalah darah mulia; penambahan ini disebut sebagai penambahan yang memberikan kemuliaan (idhafa tasyrifiyyah)
  2. Manusia sempurna yang pada tingkatan-tingkatan kesempurnaan sampai pada makam qurb farâidh akan menjadi Yadullâh, Lisânullâh dan Tsârullâh; artinya ia akan menjadi tangan Tuhan sedemikian sehingga apabila Tuhan hendak melakukan sebuah pekerjaan maka pekerjaan itu dilakukan melalui tangannya. Ia akan menjadi lisan Ilahi sedemikian sehingga apabila Allah Swt ingin bertutur kata maka dengan lisan orang tersebut Dia akan bertutur kata. Ia akan menjadi Tsârullâh (darah Tuhan) sedemikian sehingga apabila Allah Swt hendak memberikan kehidupan pada agamanya maka Dia akan menggunakan darah orang tersebut. Imam Husain As adalah Tsârullâh; karena darah yang tumpah dari imam telah menyebabkan kehidupan baru berhembus kepada agama.

 

Kami meyakini bahwa makna pertama meski merupakan makna yang benar namun makna kedua juga merupakan makna yang tepat atas penamaan ini dan  bagi seorang ahli yang menelusuri kedalaman makna ini menempatkan makna ini sebagai prioritas dengan beberapa alasan.

Jawaban Detil

Sehubungan dengan masalah ini pertama-tama harus dikatakan bahwa gelar ini disematkan untuk dua Imam Maksum As, Imam Ali As dan Imam Husain As. Dalam ziarah Imam Husain As kita membaca, “Assalamu ‘alaika Ya Tsârallâh wabna Tsârihi”[1] Salam padamu wahai Darah Tuhan dan anak darah Tuhan.

Terkait dengan makna Tsarallâh terdapat dua kemungkinan:

  1. Bermakna menuntut darah: Dalam kamus kata “al-tsâr” bermakna “al-thalab biddam” (menuntut darah). Atas dasar itu, Tsârallâh artinya seseorang yang walinya dan orang yang menutut darahnya adalah Tuhan.

Perlu kita ketahui bahwa seruan menuntut darah Husain As yaitu syiar “ya litsarat al-Husain” syiar kebangkitan Tawwabin dan juga pemberontakan Mukhtar.[2] Demikian juga syiar para malaikat yang berdiam di samping kuburannya hingga kemunculan Imam Zaman As,[3] dan juga syiar Imam Mahdi Ajf tatkala bangkit[4] dan syiar para sahabatnya yang rela untuk mati syahid bersamanya.[5]

Makna kata “Tsârallâh” yang telah dijelaskan adalah makna yang diterima sekelompok besar ulama Islam;[6] sesuai dengan makna ini, Tsârallah artinya orang yang menebus darahmu yang berharga (wahai Husain) adalah Allah Swt dan Dialah yang akan menebus darahmu; karena engkau tidak hanya dimiliki oleh satu keluarga sehingga kepala keluarga yang harus mengambilnya, dan juga bukan miliki suatu suku sehingga kepala suku yang harus menuntutnya. Engkau (Wahai Husain) adalah milik dunia kemanusiaan. Engkau miliki alam eksistensi dan Zat suci Allah Swt. Karena itu, orang yang harus menuntut darahmu adalah Allah Swt sendiri. Demikian juga, engkau adalah putra Ali bin Abi Thalib As yang gugur di jalan Allah dan Allah jugalah yang akan menuntut darahnya.

  1. Tsârallâh bermakna darah Tuhan; Dari ucapan Allamah Majlisi Ra disimpulkan bahwa al-Tsâr bermakna darah dan menuntut darah.[7] Dan yang menyokong ucapannya adalah makna yang ditunjukkan dalam kitab Lisân al-‘Arab terkait dengan makna kata “al-tsar.”

Lisan al-‘Arab menyatakan, “al-tsar al-thalab biddam wa qila: al-dam nafsuhu” artinya bahwa kata al-tsar bermakna menuntut darah dan disebutkan bahwa darah itu sendiri.[8] Karena itu dapat dikatakan bahwa Husain adalah darah Tuhan namun apakah makna ini dapat diterima dan apakah Tuhan itu sosok jasmani yang memiliki darah serta apakah benar kita dapat mengilustrasikan Tuhan seperti ini?

Dalam menjawab pertanyaan ini harus dikatakan bahwa kata-kata seperti Yadullah dan lain sebagainya yang digunakan dalam kebudayaan Islam merupakan sebuah ungkapan kiasan atau majas;[9] misalnya disebutkan bahwa Ali As itu adalah Yadullah tentu bukan maksudnya ingin mengatakan bahwa Allah Swt itu benda dan seperti manusia memiliki tangan dan tangan-Nya adalah Imam Ali As. Maksud Yadullah di sini adalah bahwa Ali As adalah jelmaan kekuatan (qudrah) Ilahi. Atas dasar itu pembenar penyebutan gelar Tsârallâh atas Imam Husain As boleh jadi didasari oleh tiga kemungkinan berikut ini:

  1. Idhafatsara” pada “Allah” adalah idhafah tasyrifiyah; artinya darah ini ditambahkan pada Allah Swt yang merupakan Entitas termulia sehingga darah tersebut memperoleh kemuliaan dan untuk diketahui bahwa darah ini adalah darah mulia; karena tumpah demi Allah Swt. Karena itu darah tersebut adalah milik Allah Swt sebagaimana redaksi ayat yang menyatakan, “hadzihi naqatullah[10] naqah ditambahkan kepada Allah Swt atau pada redaksi “baitullah” dan “’inda baitika al-muharram[11] kata “bait” ditambahkan pada Allah dan kata ganti orang pertama untuk memperoleh kemuliaan.[12]
  2. Manusia sempurna yang pada tingkatan-tingkatan kesempurnaan sampai pada makam qurb farâidh[13] akan menjadi Yadullâh, Lisânullâh dan Tsârullâh; artinya ia akan menjadi tangan Tuhan sedemikian sehingga apabila Tuhan hendak melakukan sebuah pekerjaan maka pekerjaan itu dilakukan melalui tangannya. Ia akan menjadi lisan Ilahi sedemikian sehingga apabila Allah Swt ingin bertutur kata maka dengan lisan orang tersebut Dia akan bertutur kata. Ia akan menjadi Tsârullâh (darah Tuhan) sedemikian sehingga apabila Allah Swt hendak memberikan kehidupan pada agamanya maka Dia akan menggunakan darah orang tersebut. Imam Husain As adalah Tsârallâh; karena darah yang tumpah dari imam telah menyebabkan kehidupan baru berhembus kepada agama.

 

Bagaimanapun dalam teks-teks agama, gelar “Tsârallâh” dilekatkan untuk Imam Husain As. Kami yakin bahwa makna pertama meski merupakan makna yang benar namun makna kedua juga merupakan makna yang tepat atas penamaan ini dan  bagi ahlinya yang menelusuri kedalaman makna ini menempatkan makna ini sebagai prioritas dengan beberapa alasan.

Dalam tinjauan ini, Imam Husain As adalah darah Allah Swt mengingat kucuran darah Imam Husain telah memberikan nafas dan kehidupan baru pada agama serta telah menjadi sebab nama Allah Swt hidup. Tuhan yang secara perlahan dilupakan dan dihapuskan. Ibadah kepada-Nya digantikan oleh adat dan tradisi jahiliyah. 

Karena itu disebutkan bahwa Islam itu adalah “nabawi al-huduts wa husaini al-baqa” dan jelas bahwa manusia untuk tetap dapat melangsungkan hidupnya memerlukan darah dan mengalirnya darah dalam pori-pori adalah simbol hidup dan kehidupan. Tatkala darah tidak lagi mengalir dan berhenti bergerak maka manusia akan mati. Persis untuk kelestarian Islam juga darah harus mengalir dalam pori-pori dan berdasarkan hal tersebut apabila suatu hari darah ini terpisah dari rangka badan maka kematian sudah pasti baginya dan setelah itu apa yang tersisah hanyalah seonggok jasad tanpa ruh dan jiwa.[14] [iQuest]

 


[1]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 4, hal. 576. Redaksi doa ini disebutkan pada ziarah pertama bulan Rajab, pertengahan Rajab, Sya’ban dan ziarah Imam Husain As pada hari Arafat.

[2]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 45, hal. 333; Ali Karami, Dar Sug Amir Âzâdi – Guyâtarin Târikh-e Karbâla, hal. 385.

[3]. Empat ribu malaikat turun untuk membantu Imam Husain As dan mendapati Imam Husain As telah syahid, mereka menanti dan berlumuran tanah di tepi pusara Imam Husain As hingga Imam Mahdi Ajf muncul dan membantunya. Slogan mereka adalah “Ya Litsarati al-Husain.” Syaikh Shaduq As, Al-Âmâli, hal. 130, al-Majlis al-Sabi’ wa al-‘Isyrun; Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 44, hal. 286.

[4]. Syaikh Abbas Qummi, Muntahâ al-Âmal, jil. 1, hal. 542; Demikian juga Imam Baqir As bersabda, “Wa al-qaim minna idza qama thalaba bitsarat al-Husain As.” Muhammad Baqir Majlisi, Bihar al-Anwar, jil. 44, hal. 218.

[5]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 52, hal. 308.

[6]. Ayatullah Makarim Syirazi berkata, “Tsar dalam bahasa Arab tidak pernah disebutkan bermakna darah namun bermakna harga darah. Dalam bahasa Arab darah padanannya adalah dam. Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 4, hal. 229.

[7]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihara al-Anwar, jil. 98, hal. 151. Beliau dalam memberikan uraian redaksi kalimat, “Wa annaka tsâruLlâh fi al-Ardh” berkata:

«الثأر بالهمز، الدم و طلب الدم أي أنك أهل ثار الله و الذي يطلب الله بدمه من أعدائه أو هو الطالب بدمه و دماء أهل بيته بأمر الله في الرجعة»

[8]. Muhammad bin Mukarram Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, jil. 4, hal. 97.

[9].  Silahkan lihat, Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 4, hal. 229; Muhsin Qira’ati, Tafsir Nur, jil. 2, hal. 433.

[10]. “Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu.” (Qs. Hud [11]:64)

[11]. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati.” (Qs. Ibrahim [14]:37)

[12]. Silahkan lihat Sayid Muhammad Husaini Syirazi, Taqrib al-Qur’an ila al-Adzhan, jil. 2, hal. 200.

«هذِهِ ناقَةُ اللَّهِ» الإضافة إلى الله تشريفية، كإضافة مكة إلى الله يقال: «بيت الله»، و إضافة دم الحسين (ع) إلى الله، يقال: «ثار الله»

[13]. Apa yang mendekatkan manusia kepada Allah Swt, apakah itu melalui nawâfil yang bermakna hal-hal yang mendekatkan hamba kepada Tuhan dan Allah Swt tidak mewajibkan hal tersebut, melainkan mereka sendiri yang mewajibkan diri mereka untuk taqarrub kepada Allah. Atau melalui farâidh yang bermakna hal-hal yang diwajibkan Allah Swt kepada para hamba dan para hamba juga menunaikannya dalam memenuhi perintah Allah Swt.

[14]. Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Qasim Turkhan, Negâresy Irfâni, Falsafi wa Kalâmi be Syakhshiyat-e wa Qiyâm Imam Husain As, hal. 91-104, Intisyarat-e Cilgeragh, Cetakan Pertama, 1388 S. Disebutkan bahwa seluruh literatur yang diberikan bersumber dari software-software Sentral Riset for Islamic Studies Nur.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah kita dapat belajar ilmu dan pengetahuan dari guru mana pun?
    11498 Dirayah al-Hadits 2010/10/07
    Manusia hendaknya senantiasa tunduk dan patuh di hadapan kebenaran. Dan apabila kebenaran dan kelurusan ucapan dan penalaran telah terbukti baginya, tanpa memperhatikan siapa yang mengucapkan, maka kebenaran itu harus diterima. Tentu dengan memperhatikan pelbagai kriteria akal dan agama.   Namun jelas bahwa mempelajari ilmu akan lebih ...
  • Tolong sebutkan amalan-amalan dan doa-doa yang harus dikerjakan pada malam-malam dekat pernikahan?
    14375 دستور العمل ها 2013/12/16
    Dianjurkan pada waktu akad nikah membaca khutbah Imam Ridha As yang mengandung makna yang sangat menyeluruh ini supaya beroleh keberkahan dari khutbah tersebut. Teks khutbah Imam Ridha As itu adalah sebagai berikut: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِی حَمِدَ فِی الْکِتَابِ نَفْسَهُ وَ افْتَتَحَ بِالْحَمْدِ ...
  • Apakah pengumuman awal bulan merupakan tugas marja taklid atau wali fakih?
    6974 Hukum dan Yurisprudensi 2011/08/10
    Kefakihan (faqâha) bermakna kapabilitas dalam melakukan inferensi hukum primer syariat dari sumber-sumbernya dan teks-teks agama. Kefakihan merupakan urusan bersama (common) yang dibutuhkan oleh institusi marjaiyyah, peradilan dan wali fakih. Kefakihan pada tiga pos yang berbeda ini memiliki makna yang satu. Salah ...
  • Apa hukumnya membaca formula akad nikah mut’ah melalui internet?
    11070 Khutbah Nikah 2013/02/14
    Dalam membaca formula akad nikah tidak terdapat perbedaan antara nikah mut’ah (temporal) dan nikah daim (permanen) karena itu keduanya mirip satu sama lain. Apabila yang dimaksud adalah membaca formula akad melalui internet adalah (semata-mata) mengetik formula akad, maka hal ini tidak dibolehkan menurut seluruh marja agung taklid.
  • Apakah ucapan ini "Kalau niatnya tulus maka kita tidak lagi memerlukan sebab-sebab lainnya seperti doa dan ziarah, karena niat tersebut sudah mencukupi" benar adanya?
    12123 Akhlak Praktis 2009/08/13
    Ucapan ini merupakan salah satu bisikan setan untuk menjauhkan manusia dari memanjatkan doa,  melakukan ziarah dan pelbagai aktifitas keagamaan lainnya. Karena berdoa dan bertawassul kepada para Imam Maksum As melakukan perintah langsung Allah Swt kepada manusia, menjadi sebab bersihnya hati dan mampu meneladani metode dan ...
  • Apa saja yang membatalkan salat?
    12996 Hukum dan Yurisprudensi 2012/02/14
    Terdapat dua belas hal yang membatalkan salat yang disebut sebagai mubthilât al-shalât (hal-hal yang membatalkan salat): 1.             Hilangnya salah satu syarat salat. 2.             Keluarnya sesuatu di antara salat yang membatalkan wudhu dan mandi.
  • Bagaimanakah pandangan Rasulullah Saw terkait dengan adab memberikan hadiah kepada orang lain?
    13828 Akhlak Praktis 2012/04/10
    Memberikan hadiah dan menerima hadiah merupakan salah satu sunnah dan sirah amaliah Rasulullah Saw. Namun sesuai dengan riwayat yang dikutip dari Rasulullah Saw, perbuatan ini tidak boleh disertai dengan kesusahan bagi diri sendiri dan orang lain; karena tujuan dari perbuatan ini adalah menciptakan kecintaan dan keharmonisan, apabila ...
  • Mengapa Imam Husain As Melemparkan Darahnya ke Langit?
    21000 Sejarah Para Pembesar 2011/01/13
    Dokumen sejarah mewartakan bahwa Imam Husain As melemparkan segenggam darahnya dan segenggam darah Ali Ashgar ke langit pada hari Asyura. Terkait dengan falsafah dan hikmah perbuatan ini dapat dikatakan bahwa Imam Husain As ingin menyampaikan pesan perjuangan dan kebangkitannya kepada seluruh ...
  • Kontradiksi pada ayat-ayat al-Qur’an surah al-Hadid (57) ayat 21 dan surah Ali Imran (3) ayat 133 tentang langit bagaimana dapat diselesaikan?
    22974 Tafsir 2012/01/07
    Masalah yang menyebabkan Anda beranggapan bahwa kedua ayat ini saling kontradiksi adalah bertitik tolak dari terjemahan redaksi kalimat, “al-sama” dengan arti “satu langit” sementara makna hakiki “al-sama” itu bukanlah “satu langit” dan bahkan dalam terjemahan Indonesia, juga tidak terdapat perbedaan dan kontradiksi antara “langit” dan “langit-langit.” Misalnya kita ...
  • Apa yang menjadi latar belakang penolakan kaum teolog atas doktrin wahdat al-wujud?
    13187 Irfan Teoritis 2009/07/22
    Wahdat al-wujud adalah gagasan yang paling fundamental dalam ranah irfan. Dalam pandangan dunia irfan seperti dalam mazhab Ibnu Arabi, wahdat al-wujud adalah doktrin yang paling mendasar. Doktrin ini mengatakan bahwa wujud hakiki, hakikat ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    264711 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    248198 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    231484 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    217550 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177709 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172681 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    169655 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    160104 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    143246 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    135506 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...