Advanced Search
Hits
13105
Tanggal Dimuat: 2012/01/21
Ringkasan Pertanyaan
Apabila beberapa tetesan darah menetes ke lantai dan dibersihkan dengan kain basah, apakah dengan mengepel lantai dan berjalan di atasnya akan menajiskan tempat-tempat yang lain?
Pertanyaan
Apabila beberapa tetesan darah menetes ke lantai dan dibersihkan dengan kain basah, apakah mengepel lantai dan berjalan di atasnya tersebut akan menajiskan tempat-tempat yang lain? Dalam kondisi seperti ini, apa yang harus dilakukan jika tidak semua tempat yang ternodai najis dapat disucikan?
Jawaban Global

Darah merupakan salah satu najis yang apabila sesuatu atau sebuah tempat bersentuhan dengannya (dalam keadaan basah) maka sesuatu atau tempat tersebut akan menjadi najis. Sesuatu atau sebuah tempat akan menjadi suci hanya setelah benda najis itu sendiri (darah) disingkirkan dan dicuci dengan air (sekali dengan air kurr atau mengalir [jâri]).

Adapun terkait dengan apakah darah menjadi suci dengan air qalil, para marja agung taklid berkata, “Lantai yang beralaskan tegel, ubin dan lantai keras yang tidak dapat ditembus air apabila ternodai najis akan suci dengan air qalil. Namun air sedemikian harus dikucurkan sehingga mengalir dan apabila air yang dikucurkan di atasnya keluar menuju sebuah lubang maka seluruh lantai (yang ternodai najis) akan menjadi suci.”[1]

Karena itu, apabila benda najis itu (darah) telah disingkirkan dari lantai, namun tidak dicuci dengan air kurr atau air mengalir atau air qalil, lantai tersebut masih tetap najis dan najis tersebut akan berpindah ke tempat-tempat lain (berjalan dengan kaki basah atau dengan mengepel lantai tersebut) dan dapat menajiskan segala sesuatu dengan perantara ketiga. Karena “Kapan saja sesuatu yang suci bersentuhan dengan sesuatu yang najis dan masing-masing dari keduanya atau salah satunya sedemikian dalam kondisi basah sehingga membasahi yang lainnya maka sesuatu yang suci akan menjadi najis.”[2]

Apabila Anda tidak dapat menyucikan tempat-tempat yang Anda yakini telah najis maka Anda sedapat mungkin harus berhati-hati supaya tempat-tempat tersebut tidak bersentuhan dengan sesuatu yang basah (misalnya dengan membungkusnya atau menempelkan sesuatu di atasnya apabila memungkinkan) dan Anda harus menyiramnya dengan air apabila benda atau tempat yang telah najis itu bersentuhan dengan sesuatu yang basah.

Bagaimanapun, pertanyaan Anda telah kami layangkan ke beberapa kantor marja agung taklid dan menerima jawabannya sebagaimana berikut ini:

Kantor Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Jawaban Pertama: Apabila Anda meyakini akan berpindahnya najis ke tempat-tempat lain maka (tempat-tempat tersebut) telah najis dan kalau (Anda) tidak yakin maka tempat itu saja yang najis.

Jawaban Kedua: Hukumnya telah menjadi jelas dengan jawaban pertama.

Kantor Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Sedapat mungkin Anda menghindar dari tempat-tempat yang Anda yakini telah terkena najis dan Anda tidak memiliki taklif lebih dari itu.

Kantor Ayatullah Agung Siistani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Semata-mata menyucikan tempat tersebut dengan menggunakan kain (maka tempat tersebut) tetap najis.

Kantor Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Segala sesuatu akan menjadi najis apabila bersentuh dengan sesuatu yang basah. Benda yang ternodai najis (mutanajjis) juga dihukumi sebagai najis. Apabila air tidak dapat dialirkan dan tempat yang ternodai najis itu adalah lantai maka lantai itu hanya dapat dengan sinar matahari. Untuk mengetahui tata cara bagaimana menyucikan lantai dengan sinar matahari Anda dapat merujuk pada Risâlah Taudhih al-Masâil. [iQuest]

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat indeks terkait:

1.     Indeks: Cara-cara Menetapkan Kenajisan Sesuatu, Pertanyaan No. 1972.

2.     Indeks: Berpindahnya Najis dari Sesuatu Yang Ternoda Najis (Mutanajjis), Pertanyaan No. 1769.

3.     Indeks: Menyucikan Sesuatu yang Najis, Pertanyaan No. 1073.

4.     Indeks: Najisnya Sesuatu yang Suci, Pertanyaan No. 808.



[1]. Taudhih al-Masâil, al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini, jil. 1, hal. 113, Masalah 180.

[2]. Ibid, jil. 1, hal. 88, Masalah 125.

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...