Advanced Search
Hits
25160
Tanggal Dimuat: 2011/08/30
Ringkasan Pertanyaan
Apabila seseorang mandi junub dan mengeluarkan angin (kentut) apakah ia dapat menuntaskan mandi junubnya atau ia harus memulai dari awal mandinya?
Pertanyaan
Apabila seseorang mandi junub dan mengeluarkan angin (kentut) apakah ia dapat menuntaskan mandi junubnya atau ia harus memulai dari awal mandinya?
Jawaban Global

Imam Khomeini berkata, “Apabila terjadi hadats asghar (buang angin),[1] ketika seseorang mandi misalnya kencing maka mandi (junubnya) menjadi batal.”[2]

Namun harus diperhatikan untuk mengerjakan amalan-amalan yang mensyaratkan adanya wudhu maka ia harus berwudhu. Namun mengikut prinsip kehati-hatian maka ia harus mengulang mandi (itmâm atau tamâm) [3] dengan niat menunaikan taklif dan kemudian ia harus berwudhu lagi.[4]

Pandangan marja agung taklid lainnya adalah sebagai berikut:

Ayatullah Agung Araki: Namun apabila yang dilakukannya adalah mandi junub maka sebagaimana mandi-mandi lainnya ia harus berwudhu ketika ingin mengerjakan salat.

Ayatullah Agung Khui: Ia harus meninggalkan mandi junub tersebut dan mengerjakan mandi yang lain. Dan apabila ia ingin mengerjakan mandi junub tartibi maka mengikut hakikat ihtiyâth mustahab ia juga harus berwudhu (apabila ingin mengerjakan salat).

Ayatullah Agung Gulpaigani, Ayatullah Agung Fadhil dan Ayatullah Agung Shafi: “Ia dapat menuntaskan mandi junubnya dan kemudian berwudhu; dan lebih baik mengikut prinsip kehati-hatian (ihtiyâth) mandinya dimulai dari kepala dengan niat untuk menjalankan taklif, menyempurnakannya atau mengulangnya; namun tetap harus berwudhu setelah mandi dalam kondisi seperti ini.

Ayatullah Agung Nuri Hamadani: Namun setelah mandi ia harus berwudhu untuk mengerjakan salat.

Ayatullah Agung Zanjani: Mandinya benar. Namun setelah mandi ia juga harus berwudhu. Dan sesuai dengan hukum ihtiyath mustahab ia kembali mengulang wudhunya.

Ayatullah Agung Siistani: Ia tidak perlu meninggalkanya mandinya dan mandi lain melainkan ia dapat menuntaskan mandinya dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian ia juga harus berwudhu (ketika ingin mengerjakan salat). Namun apabila ingin berganti niat dari mandi tartibi (di bawah pancuran atau menggunakan gayung) menjadi mandi irtimasi (nyebur) atau irtimasi menjadi tartibi, maka ia tidak perlu berwudhu.

Ayatullah Agung Bahjat: Ia tidak perlu menuntaskan mandinya. Cukup baginya berniat menunaikan tugas faktualnya (terlepas dari tamam atau itmam) ia kembali memulai mandi dan sesuai dengan prinsip ihtiyath (kehati-hatian) ia harus berwudhu apabila ia ingin menunaikan salat atau aktifitas yang mengharuskan wudhu.

Ayatullah Agung Makarim: Mengikut prinsip ihtiyâth wajib ia harus memulai mandi dari awal dan berwudhu untuk mengerjakan salat dan semisalnya.

Ayatullah Agung Tabrizi: Mengikut prinsip ihtiyâth (kehati-hatian) ia harus memulai mandi dari awal dan berwudhu apabila ia ingin mengerjakan salat.[5] [IQuest]



[1]. Keluarnya angin dari perut termasuk sebagai hadats asghar.  

[2]. Taudhih al-Masâil, al-Muhassyâ li al-Imâm al-Khomeini, jil. 1, hal. 225, Masalah 386, Software Jame’ Fiqh Nur.

[3]. Itmâm artinya menuntaskan sebuah mandi yang diantarai oleh sebuah hadats asghar (buang angin). Tamâm yaitu menuntaskan sebuah mandi baru hingga selesai.

[4]. Imam Khomeini, Tahrir al-Wasilah, jil. 1, Masalah 19, hal. 43.

[5]. Taudhih al-Masâil, al-Muhassyâ li al-Imam al-Khomeini, jil. 1, hal. 225, Masalah 386,

 

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...