Please Wait
Hits
46548
46548
Tanggal Dimuat:
2013/05/25
Ringkasan Pertanyaan
Apakah benar yang dikatakan bahwa apabila seseorang meninggal pada hari atau malam Jumat maka ia akan aman selamanya dari himpitan kubur?
Pertanyaan
Apakah benar yang dikatakan bahwa apabila seseorang meninggal pada hari atau malam Jumat maka ia akan aman selamanya dari himpitan kubur?
Jawaban Global
Di antara hari-hari dalam seminggu siang dan malam Jumat adalah hari yang memiliki keutamaan dan kemuliaan tersendiri. Salah satu dari keutamaan itu adalah bahwa apabila seorang Mukmin meninggal pada waktu ini maka disebabkan oleh keberkahan dan kemuliaan waktu tersebut ia akan mendapatkan dispensasi dari sebagian kesulitan dan peristiwa alam kubur dan barzakh.
Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa Jumat merupakan penghulu hari-hari dan Allah Swt akan melipatgandakan kebaikan dan menghapus dosa-dosa dan maksiat. Derajat orang-orang beriman akan diangkat, doa-doa akan dikabulkan, hajat-hajat akan dipenuhi dan seterusnya.[1]
Dalam hal ini terdapat beberapa riwayat yang disebutkan dalam beberapa literatur agama yang akan kami sebutkan beberapa di antaranya sebagai contoh sebagai berikut:
Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa yang meninggal pada malam atau hari Jumat maka azab kubur akan diangkat darinya."[2]
Demikian juga dari Imam Shadiq As diriwayatkan, "Barang siapa yang meninggal di antara Dhuhur hari Kamis hingga hari Jumat maka ia akan terjaga dari azab kubur."[3] Dengan kandungan yang sama juga terdapat sebuah riwayat; seperti bahwa barang siapa yang meninggal pada hari Jumat maka azab kubur akan dihilangkan darinya dan juga terbebas dari azab neraka.[4]
Kiranya penting untuk diingat bahwa riwayat-riwayat ini adalah untuk mengingatkan orang-orang untuk memuliakan hari-hari ini dan memanfaatkan semaksimal mungkin keberkahan dan kemuliaan hari-hari ini.
Di samping itu, sekiranya disebutkan dalam hadis bahwa apabila seorang manusia beriman meninggal pada hari-hari ini adalah supaya ia menaruh perhatian terhadap kemuliaan dan keutamaan hari-hari penuh berkah sepanjang hidupnya untuk kemudian menjaga kehormatan hari-hari ini.
Karena itulah, Allah Swt mengangkat sebagian azab pada malam pertama kubur dan alam barzakh demi untuk memuliakan hari-hari tersebut. [iQuest]
Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa Jumat merupakan penghulu hari-hari dan Allah Swt akan melipatgandakan kebaikan dan menghapus dosa-dosa dan maksiat. Derajat orang-orang beriman akan diangkat, doa-doa akan dikabulkan, hajat-hajat akan dipenuhi dan seterusnya.[1]
Dalam hal ini terdapat beberapa riwayat yang disebutkan dalam beberapa literatur agama yang akan kami sebutkan beberapa di antaranya sebagai contoh sebagai berikut:
Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa yang meninggal pada malam atau hari Jumat maka azab kubur akan diangkat darinya."[2]
Demikian juga dari Imam Shadiq As diriwayatkan, "Barang siapa yang meninggal di antara Dhuhur hari Kamis hingga hari Jumat maka ia akan terjaga dari azab kubur."[3] Dengan kandungan yang sama juga terdapat sebuah riwayat; seperti bahwa barang siapa yang meninggal pada hari Jumat maka azab kubur akan dihilangkan darinya dan juga terbebas dari azab neraka.[4]
Kiranya penting untuk diingat bahwa riwayat-riwayat ini adalah untuk mengingatkan orang-orang untuk memuliakan hari-hari ini dan memanfaatkan semaksimal mungkin keberkahan dan kemuliaan hari-hari ini.
Di samping itu, sekiranya disebutkan dalam hadis bahwa apabila seorang manusia beriman meninggal pada hari-hari ini adalah supaya ia menaruh perhatian terhadap kemuliaan dan keutamaan hari-hari penuh berkah sepanjang hidupnya untuk kemudian menjaga kehormatan hari-hari ini.
Karena itulah, Allah Swt mengangkat sebagian azab pada malam pertama kubur dan alam barzakh demi untuk memuliakan hari-hari tersebut. [iQuest]
[1]. Al-Kâfi, jil. 3, hal. 414.
"عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ زِيَادٍ عَنِ ابْنِ أَبِي نَصْرٍ عَنْ أَبِي الْحَسَنِ الرِّضَا ع قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ يُضَاعِفُ اللَّهَ فِيهِ الْحَسَنَاتِ وَ يَمْحُو فِيهِ السَّيِّئَاتِ وَ يَرْفَعُ فِيهِ الدَّرَجَاتِ وَ يَسْتَجِيبُ فِيهِ الدَّعَوَاتِ وَ يَكْشِفُ فِيهِ الْكُرُبَاتِ وَ يَقْضِي فِيهِ الْحَوَائِجَ الْعِظَامَ وَ هُوَ يَوْمُ الْمَزِيدِ لِلَّهِ فِيهِ عُتَقَاءُ وَ طُلَقَاءُ مِنَ النَّارِ مَا دَعَا بِهِ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ وَ قَدْ عَرَفَ حَقَّهُ وَ حُرْمَتَهُ إِلَّا كَانَ حَقّاً عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ أَنْ يَجْعَلَهُ مِنْ عُتَقَائِهِ وَ طُلَقَائِهِ مِنَ النَّارِ فَإِنْ مَاتَ فِي يَوْمِهِ وَ لَيْلَتِهِ مَاتَ شَهِيداً وَ بُعِثَ آمِناً وَ مَا اسْتَخَفَّ أَحَدٌ بِحُرْمَتِهِ وَ ضَيَّعَ حَقَّهُ إِلَّا كَانَ حَقّاً عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ أَنْ يُصْلِيَهُ نَارَ جَهَنَّمَ إِلَّا أَنْ يَتُوبَ".
[2]. Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, jil. 1, hal. 138, Hadis 371.
"وَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ رَفَعَ اللَّهُ عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ".
[3]. Ibid, Hadis 372.
"وَ قَالَ الصَّادِقُ ع مَنْ مَاتَ مَا بَيْنَ زَوَالِ الشَّمْسِ مِنْ يَوْمِ الْخَمِيسِ إِلَى زَوَالِ الشَّمْسِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَمِنَ مِنْ ضَغْطَةِ الْقَبْرِ".
[4]. Ibid, Hadis 373.
"وَ قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ ع لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ لَيْلَةٌ غَرَّاءُ وَ يَوْمُهَا يَوْمٌ أَزْهَرُ وَ لَيْسَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ يَوْمٌ تَغْرُبُ فِيهِ الشَّمْسُ أَكْثَرَ مُعْتَقاً مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَ مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بَرَاءَةً مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أُعْتِقَ مِنَ النَّار"ِ.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar