Please Wait
Hits
11369
11369
Tanggal Dimuat:
2014/05/24
Ringkasan Pertanyaan
Adakah hadis yang menyebutkan tentang membuka tali ikatan pada mayit?
Pertanyaan
Adakah hadis yang menyebutkan keutamaan untuk membuka tali ikatan pada mayit? Hal-hal apa saja yg mendasarinya? Termasuk keuntungan ataupun kerugiannya jika memang disebutkan?
Jawaban Global
Para fakih terkait dengan adab menguburkan mayit dianjurkan (mustahab) setelah meletakkan mayit di liang lahad supaya orang yang mengatarkannya ke kuburan membuka tali ikatan kain kafan dan membiarkan wajah mayit terbuka.[1] Adab ini bersumber dari hadis-hadis Ahlulbait As yang terdapat dalam masalah ini. Di antara hadis tersebut adalah sebagai berikut:
Abi Hamzah Tsumali berkata, “Saya bertanya kepada Imam Baqir As apakah kain kafan mayit (di kuburan) harus dibuka?”
Imam Baqir As menjawab, “Iya. (Buka tali kain kafannya) dan wajah mayit biarkan terbuka.”[2]
Demikian juga, Imam Shadiq As bersabda, “Tatkala mayit diletakkan di kuburan dan di dalam liang lahad maka tali ikatan kafannya harus dibuka.”[3]
Bagaimanapun, terdapat beberapa riwayat lainnya dengan kandungan sama yang disebutkan dalam literatur-literatur hadis yang semuanya tidak satu pun menyinggung tentang falsafah perbuatan ini. Mengingat dianjurkannya perbuatan ini, meski melakukan perbuatan mustahab ini adalah mengerjakan sunnah dan memiliki pahala,namun meninggalkan perbuatan ini tidak akan mengakibatkan adanya hukuman bagi si mayit. [iQuest]
Abi Hamzah Tsumali berkata, “Saya bertanya kepada Imam Baqir As apakah kain kafan mayit (di kuburan) harus dibuka?”
Imam Baqir As menjawab, “Iya. (Buka tali kain kafannya) dan wajah mayit biarkan terbuka.”[2]
Demikian juga, Imam Shadiq As bersabda, “Tatkala mayit diletakkan di kuburan dan di dalam liang lahad maka tali ikatan kafannya harus dibuka.”[3]
Bagaimanapun, terdapat beberapa riwayat lainnya dengan kandungan sama yang disebutkan dalam literatur-literatur hadis yang semuanya tidak satu pun menyinggung tentang falsafah perbuatan ini. Mengingat dianjurkannya perbuatan ini, meski melakukan perbuatan mustahab ini adalah mengerjakan sunnah dan memiliki pahala,namun meninggalkan perbuatan ini tidak akan mengakibatkan adanya hukuman bagi si mayit. [iQuest]
[1]. Diadaptasi dari Indeks 38082.
[2]. Syaikh Hurr al-Amili, Muhammad bin Hasan, Wasâil al-Syiah, jil. 3 hal. 172, bab 19, hadis 1, Muassasah Alu al-Bait As, Qum, Cetakan Pertama, 1409 H.
« قُلْتُ لِأَحَدِهِمَا (ع) یُحَلُّ کَفَنُ الْمَیِّتِ؟ قَالَ نَعَمْ وَ یُبْرَزُ وَجْهُهُ»
« قُلْتُ لِأَحَدِهِمَا (ع) یُحَلُّ کَفَنُ الْمَیِّتِ؟ قَالَ نَعَمْ وَ یُبْرَزُ وَجْهُهُ»
[3]. Ibid.
« عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ: إِذَا وَضَعْتَهُ فِی لَحْدِهِ فَحُلَّ عُقَدَهُ الْحَدِیثَ »
« عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ: إِذَا وَضَعْتَهُ فِی لَحْدِهِ فَحُلَّ عُقَدَهُ الْحَدِیثَ »
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar