Advanced Search
Hits
12049
Tanggal Dimuat: 2011/02/11
Ringkasan Pertanyaan
Dalam niat salat yang mana harus diucapkan, qurbatan ilallâh atau qurbatan ‘indallah?
Pertanyaan
Dalam niat salat yang mana harus diucapkan, qurbatan ilallah atau qurbatan ‘indallah?
Jawaban Global
Dalam mengerjakan salat niat tidak perlu dinyatakan dalam ucapan dan telah mencukupi apabila niat dinyatakan dalam hati untuk mencari keridhaan Allah Swt dan penghambaan di hadapan-Nya sedemikian sehingga apabila ada yang bertanya ia sedang melakukan apa maka ia dapat menjawab bahwa ia tengah mengerjakan salat untuk Allah Swt.
Namun apabila ada seseorang yang ingin menyatakan niat dengan ucapan maka yang dapat disimpulkan dari ayat-ayat lahir al-Quran ia dapat mengucapkan niatnya dengan membaca qurbatan ‘indallah di samping qurbatan ilallah; karena Allah Swt dalam surah al-Taubah berfirman,
"وَ مِنَ الْأَعْرابِ مَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ يَتَّخِذُ ما يُنْفِقُ قُرُباتٍ عِنْدَ اللَّهِ
وَ صَلَواتِ الرَّسُولِ أَلا إِنَّها قُرْبَةٌ لَهُمْ سَيُدْخِلُهُمُ اللَّهُ في‏ رَحْمَتِهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحيمٌ"
“Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Taubah [9]:99)
Pada ayat ini disebutkan bahwa yang menyebabkan kedekatan kepada Allah Swt itu dinyatakan denga kalimat “qurbatan ‘indallah.”
 
Jawaban Detil
Dalam mengerjakan salat niat tidak perlu dinyatakan dalam ucapan dan telah mencukupi apabila niat dinyatakan dalam hati untuk mencari keridhaan Allah Swt dan penghambaan di hadapan-Nya sedemikian sehingga apabila ada yang bertanya ia sedang melakukan apa ia dapat menjawab bahwa ia tengah mengerjakan salat untuk Allah Swt.
Para juris dalam hal ini berkata bahwa Anda tidak perlu menyatakan niat dalam hati atau misalnya dinyatakan dengan ucapan bahwa saya mengerjakan salat empat rakaat salat Zuhur qurbatan ilallâh.”[1]
Namun dibolehkan apabila ada seseorang yang menyatakan niatnya dengan ucapan sebelum takbiratul ihram; karena itu dibolehkan menggunakan salah satu dari dua kalimat ini “qurbatan ilallâh” dan “qurbatan ‘indallâh.” Menggunakan salah satu kalimat ini tidak akan menciderai salat Anda. Kalimat qurbatan ilallâh banyak digunakan oleh orang-orang Arab dan qurbatan ‘indallâh juga nampaknya tidak ada masalah dari sudut pandang bahasa Arab; karena Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an:
"وَ مِنَ الْأَعْرابِ مَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ يَتَّخِذُ ما يُنْفِقُ قُرُباتٍ عِنْدَ اللَّهِ
وَ صَلَواتِ الرَّسُولِ أَلا إِنَّها قُرْبَةٌ لَهُمْ سَيُدْخِلُهُمُ اللَّهُ في‏ رَحْمَتِهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحيمٌ"
“Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Taubah [9]:99)
Pada kalimat “qurubâtin ‘indallah” kata ‘inda merupakan sifat bagi kata qurubât dan mengikut satu pandangan ‘inda di sini adalah zharf bagi kata yattakhidzu[2] dan mengingat bahwa kata qurubât merupakan bentuk plural dari kata al-qurbah,[3] pada sebagian kamus disebutkan bahwa kata “inda” telah ditetapkan bagi kata qurb dan kedekatan.[4] Karena itu digunakan frase qurbattan indallah. [iQuest]
 

[1]. Sayid Ruhullah Musawi Khomeini, Taudhih al-Masâil (al-Muhassya), Sayid Muhammad Husain Bani Hasyim Khomeini, jil. 1, hal. 532, Cetakan Kedelapan, Daftar Intisyarat Islami, Jami’ah Muddarisin Hauzah Ilmiah Qum, Qum, 1424 H.
[2]. Abdullah bin Husain Abkari, al-Tibyân fi I’râb al-Qur’ân, hal. 188, Cetakan Pertama, Bait al-Afkar al-Dauliyah, Oman-Riyadh.
[3]. Fakhrrudin Turaihi, Majma’ al-Bahrain, jil. 2, hal. 142, Kitabpurusyi Murtadhawi, Tehran, Cetakan Ketiga, 1375 S.
[4]. Hasan Mustafawi, al-Tahqiq fi Kalimât al-Qur’ân al-Karim, jil. 8, hal. 236, Bunggah Tarjamah wa Nasyr Kitab, Tehran, 1360 S.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261244 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246361 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230145 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215010 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176338 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171631 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168126 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158185 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140974 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134050 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...