Advanced Search
Hits
11564
Tanggal Dimuat: 2010/01/06
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Imam Mahdi Ajf juga maksum, sehingga terhindar dari melakukan dosa dan kesalahan?
Pertanyaan
Apakah Imam Mahdi Ajf juga maksum, sehingga terhindar dari melakukan dosa dan kesalahan?
Jawaban Global

Sumber anggapan ini boleh jadi bertitik-tolak dari tiga perkara: Pertama, adanya diskriminasi dan sikap membeda-bedakan di antara para Imam Maksum As. Kedua, usia beliau yang masih belia namun telah menduduki posisi imamah; Ketiga, usianya yang panjang. Apabila perkara pertama yang menjadi penyebab mengemukanya pertanyaan ini maka harus dikatakan bahwa seluruh dua belas Imam dalam perspektif Syiah adalah semuanya merupakan cahaya yang satu dan di antara mereka tidak terdapat perbedaan dari sudut pandang syarat-syarat menduduki posisi imamah. Karena itu titik-tolak seluruh imam adalah sulbi-sulbi dan rahim-rahim suci mereka. Semenjak usia belia hingga wafatnya, sulbi-sulibi dan rahim-rahim mereka adalah suci (mutahhar) dan terjaga dari segala macam kesalahan, kelupaan dan kelalaian.

Apabila sumber pertanyaan berasal dari perkara kedua maka harus diperhatikan bahwa usia kecil Imam Mahdi tidak sama dengan usia kecil manusia lainnya. Dan semenjak masa kecil beliau telah berada dalam penjagaan Ilahi. Hal ini membuatnya semenjak masa kecil hingga masa dewasa (baligh) terjaga dari segala jenis kelalaian, kelupaan dan maksiat. Usia tua, jasmani, pikiran dan mental yang renta karena panjang umur tidak akan menimpanya, dimana karena kelemahan dan ketuaan sehingga beliau dapat lalai, lupa dan bermaksiat. Dengan demikian, asumsi dosa dan lupa baginya merupakan asumsi yang keliru dan hingga kini tidak ada satu pun laporan tentang masalah ini! Karena itu para Imam Maksum tidak semestinya dibandingkan sebagaimana manusia lainnya dan hukum-hukum lainnya tidak dapat dikenakan kepadanya.

Jawaban Detil

Berbeda dengan agama dan mazhab dalam Islam lainnya, mazhab Syiah meyakini kemaksuman (ishmah) para nabi As selama hidup mereka semenjak masa kecil hingga wafatnya demikian juga para Imam Maksum pada seluruh dimensi hidup mereka.

Yang dimaksud dengan kemaksuman (ishmah) adalah kepemilikan yang merupakan anugerah Tuhan yang bertitik tolak dari ilmu gaib, penyaksian (syuhud) gaib, kehendak kuat yang menjadi penyebab para maksum terjaga dari segala jenis kesalahan, kelupaan dan perbuatan dosa pada seluruh tingkatan pemahaman, penyampaian dan pelaksanaan wahyu, baik diterima secara langsung seperti para nabi atau tidak langsung seperti para Imam Maksum As.

Hal ini diberlakukan supaya petunjuk Ilahi dapat dipersembahkan kepada manusia dan dijalankan dalam kehidupan mereka sehingga mereka semuanya memiliki potensi untuk menanjak mendaki puncak kemanusiaan tanpa adanya intervensi dan campur tangan orang yang menyampaikannya. Tujuan ini dapat terlaksana hanya dengan adanya kemaksuman (ishmah) yang berlaku pada seluruh kehidupan mereka. Kalau tidak demikian maka hal ini akan menciderai dimensi wilayah dan hidayah para nabi atau imam sehingga kedudukan mereka jatuh di hati-hati manusia. Wahyu murni tidak akan sampai kepada manusia atau dijelaskan dan ditafsirkan dengan keliru serta petunjuk yang dihasilkan dari wahyu tersebut tidak akan tercapai.

Imam Mahdi Ajf yang telah ditetapkan keimamahannya melalui ragam metode juga tidak terkecuali dari kaidah ini. Karena itu keimamahan beliau meniscayakan kemaksuman beliau pada seluruh dimensi hidupnya semenjak lahirnya hingga akhir usianya. Sehingga tidak lagi tersisa asumsi akan terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pikiran dan perbuatan beliau.

Bukan hal yang mudah untuk memahami kedudukan dan derajat Imam Mahdi Ajf secara umum dan kemaksuman serta ilmu beliau secara khusus. Karena itu, kita harus mengakui kelemahan kita dan menghindar untuk membanding-bandingkan beliau dengan manusia biasa lainnya. Imam Ali As bersabda: "Sesungguhnya urusan kami sulit dan rumit. Tak ada orang yang dapat memikulnya kecuali orang beriman (kepada yang gaib) yang hatinya telah diuji Allah dengan keimanan. Tradisi kita tak akan terpelihara kecuali oleh hati yang terpercaya dan (manusia) yang berpengertian yang kokoh."[1]

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As demikian juga bersabda, "Tak seorang pun di antara umat Islam yang dapat dipandang sejajar dengan Keluarga Muhammad Saw. Orang yang mendapatkan kenikmatan dari mereka tak dapat dibandingkan dengan mereka (yang memberikan kenikmatan). Mereka adalah pondasi agama dan tiang iman."[2]

Berkenaan dengan hal ini, Imam Ridha As dalam sebuah hadits yang panjang bersabda, "Imamah memiliki kadar yang sangat tinggi, kedudukannya sangat besar, derajatnya sangat menjulang, makamnya sangat tinggi dan kedalamannya sangat subtil untuk dapat dicapai manusia dengan akalnya, atau dengan keindahan akal (mereka) dapat menemukan hakikatnya atau dengan pilihannya (mereka) mengangkat seorang imam. Apakah kalian menyangka bahwa imam dapat kalian temukan pada selain Ahlulbait Rasululah Saw? Dalam hal ini akal-akal manusia hilang, para ilmuannya menjadi bodoh dan para penyairnya bungkam, para sastrawannya bisu, para oratornya (lidahnya) kelu untuk dapat mendeskripsikan salah satu dari keutamaan dan derajat imam. Semuanya mengakui ketidakmampuannya."[3]

Asumsi terjadinya kesalahan, kelupaan dan maksiat yang dilakukan manusia pada baik masa kecilnya lantaran ia belum sampai pada tingkatan ilmu dan kehendak untuk maju sehingga karena kebodohan dan kelemahannya ia melakukan kesalahan. Atau karena dorongan syahwat dan kecenderungan hewani atas akal dan kehendaknya pada masa usia pertengahan. Atau lantaran dominasi kelemahan mental dan jasmani pada masa renta. Sementara Imam As terjaga (maksum) pada tiga tingkatan usia ini berkat pertolongan Ilahi sehingga beliau dapat menjalankan dengan baik tugasnya sebagai imam dan pemimpin umat. Beliau memiliki ilmu gaib dan kehendak Ilahi semenjak masa kecilnya hingga wafatnya.

Karena itu, permulaan masa imamah Imam Mahdi Ajf semenjak masa kecilnya (usia lima tahun) tidak berkonsekuensi pada adanya kesalahan sebelum mencapai masa dewasanya.[4] Pada masa dewasa juga hingga masa tua beliau senantiasa dalam penjagaan Tuhan dan memiliki ilmu yakin terhadap mabda (asal) dan ma'ad (tujuan) serta kehendak kuat. Oleh itu, dengan ikhtiarnya sendiri beliau tidak akan melakukan kesalahan dan maksiat baik yang disengaja atau tidak disengaja.

Lintasan usianya yang mencapai ribuan tahun juga tidak akan menjadi sebab lemah dan rentanya akal dan iman beliau; karena sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa beliau tidak dapat dibandingkan dengan manusia biasa lainnya. Di samping itu, terdapat banyak hadis yang menunjukkan bahwa beliau tatkala muncul (zhuhur) (meski ditunda untuk seratus tahun ke depan) maka beliau (seolah) berusia empat puluh tahunan dan dalam bentuk seorang pemuda yang energik dan penuh semangat.[5]

Dalam kitab sirah dan sejarah atau perjumpaan sebagian orang dengannya pada masa ghaibah kubra juga tidak dilaporkan tentang adanya kesalahan yang dilakukan oleh beliau baik disengaja atau tidak disengaja sehingga kita harus menjawab dan menjelaskan kesalahan tersebut. Bahkan, dengan memperhatikan dari apa yang telah dijelaskan, laporan seperti ini juga mustahil dijumpai pada masa-masa mendatang.

Sebagai kelanjutannya, mari kita bersama membaca doa dari Imam Ridha "Dan Engkau telah memilihnya atas keghaiban-Mu, Engkau telah menjaganya dari segala dosa, Engkau telah menjauhkannya dari segala kekurangan, Engkau telah mensucikannya dari segala kotoran dan Engkau telah menyelamatkannya dari segala noda. Ya Allah, maka sesungguhnya aku bersaksi untuknya pada hari kiamat dan hari masuknya peristiwa besar, tiada yang melakukan dosa, tiada yang melakukan kesalahan, tiada yang terkena maksiat dan tiada yang menyia-nyiakan ketaatan kepada-Mu. Dan tiada yang melecehkan kehormatan-Mu, tiada yang akan mengganti kewajiban-Mu, tiada yang mengubah syari’at-Mu, dia adalah pemberi petunjuk, suci, taat, bersih, diridhai….[6] Sebagaimana secara umum kita memberikan kesaksian kepada seluruh Imam Maksum As setelah memberikan kesaksian atas tauhid dan kenabian Rasulullah Saw, "Dan Aku bersaksi bahwa Engkau telah memilih para imam pembimbing, pemandu, pemberi petunjuk, maksum, mulia, orang-orang yang dekat di sisi Allah, bertakwa, bertutur kata benar, terpilih, taat pada perintah Allah, penegak perintah-Nya, beramal sesuai dengan kehendak-Nya, bertutur kata benar terhadap kemuliaan-Nya. Allah telah memilih kalian untuk ilmu-Nya, dan ridha dan memilih kalian sebagai peyimpan rahasia. Menganugerahkan kekuasaan unggul bagi kalian, dan memuliakan kalian dengan petunjuk, dan ridha kepada kalian sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Allah Swt menjaga kalian dari kesalahan-kesalahan, memelihara kalian dari pelbagai fitnah, mensucikan kalian dari segala nista, membersihkan kalian dari segala noda dan mensucikan kalian sesuci-sucinya[7].

Tuhanku! Hanya Engkaulah yang melepaskan segala duka dan nestapa. Apabila orang yang terjepit menyeru-Mu maka Engkau akan penuhi seruannya dan menyelamatkan orang yang didera kesusahan. Maka singkirkanlah segala derita bagi wali-Mu sebagaimana Engkau mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi-Mu dan jangan Engkau jadikan kami sebagai musuh-musuh dan pembenci Ahlulbait Nabi As. Kami berlindung kepadamu dalam urusan ini. Selamatkanlah kami. Tuhan kami! Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang dekat kepada-Mu di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin…[]

 

Sumber Bacaan:

1.     Tuhaf al-Uqûl, Hurr bin Ali Harrani.

2.     Nahj al-Balâgha, Sayid Radhi.

3.     Muntakhâb al-Âtsâr, Luthfullah Shafi.

4.     Mafatih al-Jinân, Syaikh Abbas al-Qummi

5.     Wilâyat dar Irfân, Abul Fadhl Kiyasyamsyeki.

6.     Imâmat wa Rahbari, Muhammad Husain Mukhtari Mazandarani.



[1]. Nahjul Balâgha, khutbah 189.

[2]. Nahjul Balâgha, khutbah 2.

[3]. Ushûl al-Kâfi, jil. 2, bab Nadir Jami' fi Fadhl al-Imam wa Sifatihi. Dan juga Tuhaf al-Uqul, Sabda-sabda Imam Ridha As.

[4]. Silahkan lihat, pertanyaan 285 dan 1068.

[5]. Luthfullah Shafi, Muntakhab al-Atsar, hal. 351-352.

[6]. Mafâtih al-Jinân, doa untuk Imam Zaman.

[7]. Mafâtih al-Jinân, doa pada masa ghaibat untuk Imam Zaman

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah ada perbedaan mengenai hikmah diutusnya para nabi menurut Syiah dan Ahlusunnah?
    8250 Kemestian Pengutusan Para Nabi 2017/06/08
    Tidak terdapat perbedaan yang banyak mengenai hikmah bi’tsah (pengutusan) para nabi di antara mazhab-mazhab yang ada karena hikmah ini diisyaratkan dalam al-Qur’an. 1. Dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat: «رُسُلاً مُبَشِّرینَ وَ مُنْذِرینَ لِئَلاَّ یَکُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُل» Rasul-rasul itu adalah ...
  • Di manakah letak Saqifah Bani Sa’idah?
    10938 Sejarah Tempat-tempat Suci 2012/08/21
    Penulis buku Madina Syinasi (Mengenal Kota Madinah), terkait dengan letak geografis Saqifah Bani Sa’idah, menulis, “Apa yang pasti, tempat Saqifah Bani Sa’idah terletak di samping Masjid Bani Sa’idah dan dekat sumur Budha’i (sumur milik Bani Saidah). Masjid Bani Sa’idah – sesuai riwayat Ibnu Syubbah dan Imam Abu ...
  • Apa saja yang menjadi syarat-syarat pengenaan zakat?
    7679 Zakat dan Sedekah 2013/08/15
    Sesuai dengan fatwa para marja agung taklid, “Zakat diwajibkan pada 9 hal: Pertama: Gandum. Kedua: Bibit gandum. Ketiga: Kurma. Keempat: Kismis. Kelima: Emas. Keenam: Perak. Ketujuh, Unta. Kedelapan: Sapi. Kesembilan: Kambing. Apabila seseorang memiliki salah satu dari kesembilan obyek zakat ini, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan ...
  • Bagaimana hukum Islam terkait dengan hubungan sehat antara muda dan mudi?
    12203 Hukum dan Yurisprudensi 2012/05/13
    Dalam pandangan Islam, pria dan wanita adalah dua entitas dan makhluk yang saling menyempurnakan. Allah Swt menciptakan mereka untuk satu sama lain untuk saling melengkapi. Salah satu kebutuhan pria dan wanita terhadap satu sama lain adalah kebutuhan seksual. Namun kebutuhan ini harus disalurkan pada aturan dan instruksi ...
  • Apa saja yang menjadi faktor-faktor kemunculan Imam Zaman Ajf.
    7202 Teologi Lama 2013/11/25
    Faktor-faktor yang menjadi sebab kemunculan adalah beberapa hal yang disebut sebagai terciptanya ruang bagi kemunculan Imam Zaman Ajf dan termasuk di antara sebab-sebab kemunculan Imam Zaman Ajf. Dalam hal ini harus dikatakan bahwa meski faktor utama kemunculan Imam Zaman Ajf adalah irâdah Ilahi (kehendak Ilahi), namun apa ...
  • Siapakah dan bagaimanakah sosok Mansur Hallaj itu?
    11408 Tafsir 2011/12/13
    Husain bin Mansur Hallaj lahir di Baidha (salah satu daerah di bilangan Syiraz) namun kemudian tumbuh besar di Irak. Hallaj merupakan sosok arif paling kontroversial dalam dunia Islam dan banyak mengungkapkan syathiyyât. Para juris banyak mengkafirkannya dan memvonis hukuman gantung bagi Hallaj pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah. ...
  • Apa hukumnya seseorang yang berzina dengan seorang wanita yang telah bersuami atau masih berada dalam keadaan iddah?
    29216 Hukum dan Yurisprudensi 2012/11/11
    Pertanyaan Anda terdiri dari beberapa asumsi sebagaimana berikut ini: Perbuatan zina dilakukan sebelum talak Menjawab kondisi seperti ini harus dikatakan bahwa berdasarkan fatwa kebanyakan fakih (marja taklid) wanita itu menjadi haram abadi bagi pria yang menggaulinya. Dalam hal ini tidak terdapat perbedaan apakah ...
  • Mengapa Imam Ali As melakukan kerjasama dengan para khalifah?
    9715 Para Maksum 2010/07/05
    Imam Ali As pada seluruh tingkatan hidupnya berusaha untuk merealisir masalah terpenting berupa menjaga Islam dan perkembangannya. Baginda Ali As mengerahkan seluruh wujudnya untuk mewujud hal ini. Kerja sama yang dilakukannya juga untuk mewujudkan masalah ini dan mencegah pelbagai tangan-tangan kotor musuh-musuh Islam yang ingin menodai kesucian ...
  • Apakah seluruh sabda dan ucapan Nabi Saw merupakan wahyu atau tidak?
    47126 Teologi Lama 2009/05/06
    Terdapat ragam pendapat para pemikir otoritatif terkait masalah ini. Sebagian berpandangan, dengan memperhatikan kemutlakan ayat 3 dan 4 surah al-Najm,[i] bahwa seluruh ucapan, perbuatan dan perilaku Nabi Saw adalah wahyu. Sebagian lainnya berkeyakinan bahwa ayat 4 surah al-Najm terkait dengan al-Qur’an dan ayat-ayat yang diwahyukan kepada Nabi ...
  • Saya banyak salat yang tidak saya kerjakan (sebelumnya) namun saya tidak pasti berapa banyak jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan?
    6337 Hukum dan Yurisprudensi 2011/12/19
    Masalah seperti ini disebutkan dalam Risalah-risalah Amaliah (Tuntutan Amalan Praktis Fikih) para marja sebagaimana berikut: Barang siapa yang memiliki kewajiban salat qadha namun ia tidak tahu berapa banyak jumlahnya,[1] misalnya ia tidak tahu empat atau lima, apabila ia mengerjakan dengan bilangan yang sedikit maka ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261171 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246289 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230077 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214949 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176268 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171579 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168070 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158106 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140907 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134014 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...