Advanced Search
Hits
8467
Tanggal Dimuat: 2013/03/09
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Allah Swt dapat menciptakan sebuah entitas atau makhluk yang Dia sendiri tidak mampu lenyapkan?
Pertanyaan
Apakah Allah Swt dapat menciptakan sebuah entitas atau makhluk yang Dia sendiri tidak mampu lenyapkan?
Jawaban Global
Meski kekuasaan dan kodrat Tuhan bersifat umum, namun terkait dengan hal-hal yang memiliki kemungkinan dan kapasitas untuk mewujud; karena itu, seseuatu yang secara esensial sifatnya tercegah (mumtani’) atau meniscayakan absurditas tidak akan terkait dengan kodrat, sementara mustahil Allah Swt menciptakan sesuatu yang Dia sendiri tidak mampu lenyapkan; karena apabila sesuatu itu bersifat mumkin al-wujûd (wujud kontingen) maka ia memiliki kapasitas untuk binasa dan apabila sesuatu itu tidak memiliki kemungkinan untuk binasa maka sesuatu itu adalah wâjib al-wujûd dan hal ini juga sifatnya absurd dan mustahil; karena dalam kondisi seperti ini Allah Swt (Wâjib al-Wujûd) memiliki sekutu dan gambaran seperti ini meniscayakan ijtima’ naqidhaîn (berkumpulnya dua hal yang kontradiktif); hal itu dapat dijelaskan bahwa sesuatu (sekutu Tuhan) di samping ia merupakan wâjib al-wujûd karena persekutuannya dan juga merupakan mumkin al-wujûd karena merupakan ciptaan Tuhan; karena berdasarkan asumsi yang mengemuka dalam pertanyaan bahwa sesuatu (entitas dan makhluk) itu diciptakan oleh Tuhan.
 
Jawaban Detil
Kodrat adalah mengadakan dan melakukan sebuah perbuatan berdasarkan keinginan dan ikhtiar yang dimiliki secara esensial.[1]
Salah satu sifat esensial Allah Swt adalah kodrat dan kekuasaan yang tidak terbatas. Adapun dalilnya adalah kukuh, kuat dan sistem yang menakjubkan penciptaan Tuhan; karena sebagaimana perbuatan (penciptaan) itu menunjukkan pelaku (pencipta), tipologi perbuatan (penciptaan) juga menunjukan tipologi pelaku (pencipta); dan tatkala ciptaan dan kreasi, memiliki tipologi kuat, kukuh dan indah maka hal ini menjadi dalil ilmu dan kodrat penciptanya; karena apabila Tuhan tidak memiliki kekuasaan dan kodrat seperti ini maka tentu saja Dia tidak akan mampu menciptakan entitas dan makhluk sedemikian sistemik dan menakjubkan dengan kualitas dan kuantitas yang sangat jeli dan akurat.[2]
Sebagaimana dalam al-Quran kita membaca, “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah senantiasa turun di antara keduanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Qs. Al-Thalaq [65]:12)
Ayat ini tengah menyinggung tentang keagungan kodrat Ilahi dalam penciptaan tujuh petala langit dan bumi, demikian juga pengetahuan manusia tentang kodrat dan kekuasaan nir batas Ilahi.
Imam Ali As bersabda, “Tanda-tanda dan makhluk-makhluk-Nya adalah bukti dan lambang kekuasaan-Nya.”[3] Demikian juga Imam Ali As bersabda, “Allah Swt menciptakan makhluk-makhluk dengan kodrat-Nya.”[4]
Keluasan kodrat Ilahi bersifat umum, mutlak dan nirbatas. Ayat-ayat al-Quran juga menyinggung tentang keumuman kodrat Allah Swt, “Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Al-Baqarah [2]:20)
Namun keumuman kodrat Tuhan terkait dengan hal-hal yang memiliki kemungkinan untuk terwujudkan. Karena itu sesuatu yang secara esensial bersifat absurd dan tercegah (mumtani’) atau meniscayakan absurditas maka ia tidak akan terkait dengan kodrat (Ilahi); karena hal-hal ini tidak berada pada cakupan “sesuatu” dan “kontingen” (mumkin) sehingga terkait pada kodrat Ilahi; sebagai kesimpulannya, tiadanya kemungkinan terwujud hal-hal seperti tidak bersangkutan dengan kekurangan dan kelemahan terletak pada qâbiliyyat (penerimaan penerima) bukan kekurangan pada pelaku (fail).[5] Dengan kata lain kesemua ini disebabkan karena ketercegahannya (imtinâ’) tidak memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk mengada dan mewujud.
Oleh itu, dengan memperhatikan apa yang telah dijelaskan di atas, dalam menjawab pertanyaan di atas harus dikatakan bahwa:
  1. Mustahil Allah Swt menciptakan sesuatu namun Dia sendiri tidak mampu membinasakannya; karena apabila sesuatu tersebut adalah mumkin al-wujûd maka ia memiliki kapasitas untuk binasa; namun apabila ia tidak memiliki kemungkinan untuk binasa maka ia adalah wajib al-wujûd dan tentu saja hal ini mustahil; karena hal tersebut akan meniscayakan Tuhan memiliki sekutu dan menggambarkan hal seperti ini akan memestikan kontradiksi; yaitu sesuatu (sekutu Tuhan) di samping ia merupakan wâjib al-wujûd dari sisi persekutuannya dengan Tuhan dan juga adalah mumkin al-wujud dari sisi bahwa ia adalah ciptaan Tuhan; karena asumsi yang telah mengemuka dalam pertanyaan adalah sesuatu ini adalah diciptakan Tuhan.”[6]
  2. Penciptaan sesuatu yang Tuhan tidak mampu binasakan merupakan hal yang tercegah dan absurd; karena sesuatu tersebut tidak memiliki kapasitas untuk terkait dengan kodrat Ilahi; sementara kodrat Ilahi terkait dengan hal-hal mungki. Karena itu, problematikanya terletak pada penerimaan penerima (qâbiliyat qâbil) bukan pada pelaku (fâ’il); artinya sesuatu ini tidak memiliki potensi dan kapabilitas untuk tercipta bukan karena Tuhan tidak memiliki kekuasaan atas ciptaan-Nya. [iQuest]
 

[1]. Ja’far Subhani, Muhâdharât fi al-Ilahiyyât, hal. 102, dengan ringkasan Ali Rabbani Gulpaigani, Nasyr Muassasah Imam Shadiq As, Cetakan Ketujuh, 1425 H.
[2]. Ibid, hal. 103; Muhammad Muhammad Ridhai, al-Ilahiyyât Falsafi, hal. 163, Intisyarat Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiah Qum, Cap Quds, Cetakan Pertama, 1383 S.  
[3]. Kulaini, al-Kâfi, jil. 1, hal. 139, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1365 S.  
[4]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 4, hal. 248, Muassasah al-Wafa, Beirut, Libanon, 1404 H; Nahj al-Balâghah, hal. 39, Intisyarat Dar al-Hijrah, Qum.  
[5]. Al-Ilahiyyât Falsafi, hal. 163-164.
[6]. Muhâdharât fi al-Ilahiyyât, hal. 105-106.  
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...