Advanced Search
Hits
13214
Tanggal Dimuat: 2012/04/10
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimanakah pandangan Rasulullah Saw terkait dengan adab memberikan hadiah kepada orang lain?
Pertanyaan
Bagaimanakah pandangan Rasulullah Saw terkait dengan adab memberikan hadiah kepada orang lain?
Jawaban Global

Memberikan hadiah dan menerima hadiah merupakan salah satu sunnah dan sirah amaliah Rasulullah Saw. Namun sesuai dengan riwayat yang dikutip dari Rasulullah Saw, perbuatan ini tidak boleh disertai dengan kesusahan bagi diri sendiri dan orang lain; karena tujuan dari perbuatan ini adalah menciptakan kecintaan dan keharmonisan, apabila adab dan syarat-syarat menerima atau memberi hadiah diabaikan maka hal itu tidak akan membuahkan hasil yang diinginkan.

Jawaban Detil

Di antara instruksi yang terdapat dalam ajaran agama Islam adalah memberikan hadiah kepada orang lain; namun kita perlu camkan bahwa hadiah dalam teks-teks agama memiliki makna yang lebih luas dari hadiah-hadiah material karena juga mencakup hadiah-hadiah spiritual.

Dari Rasulullah Saw dinukil banyak riwayat tentang masalah ini yang akan kami jelaskan beberapa di antaranya sebagaimana berikut ini:

  1. Di antara kemuliaan dan kebesaran manusia terhadap saudaranya Muslim adalah menerima hadiahnya dan memberikan hadiah apa yang dimilikinya dan tidak menjatuhkan dirinya dalam kesusahan dalam memberi hadiah. Rasulullah Saw bersabda, “Saya tidak menyukai orang-orang yang menyusahkan dirinya terkait dengan urusan ini.”[1]

Dalam riwayat ini Rasulullah memandang bahwa memberikan dan menerima hadiah merupakan salah satu kemuliaan dan kebesaran seorang Muslim dan menyinggung tentang sebuah poin penting yaitu menerima atau memberi hadiah tidak boleh disertai dengan kesusahan dan dalam memilih hadiah harus sesuai dengan ukuran dompet. Kalau tidak demikian, akan menjadi obyek “takalluf” membebani diri dan menyelisih falsafah pemberian hadiah.

  1. Imam Baqir As bersabda, “Rasulullah Saw menerima hadiah dan menolak menerima sedekah dan bersabda, “Berilah hadiah sesama kalian; karena hadiah akan menghilangkan kesedihan dan menghapus dendam dan benci.”[2]
  2. Imam Ridha As meriwayatkan sabda ayah dan datuknya yang bersabda, “Rasulullah Saw menyukai hadiah dan menyenangkan baginya serta memintanya dan sebagai gantinya beliau juga memberikan hadiah.”[3]
  3. Rasulullah Saw bersabda, “Hadiah terdiri dari tiga: Pertama sebagai balasan dari hadiah lain. Kedua, untuk berdamai dan ketiga untuk meraih keridhaan Allah.”[4]
  4. Rasulullah Saw bersabda, “Apabila mereka mengundangku untuk makan kaki sapi atau kambing tentu saya akan memenuhinya. Dan apabila orang-orang mengirimkan hadiah kaki sapi atau kambing tentu akan akan menerimanya.”[5]

Rasulullah Saw menyebutkan kaki kambing atau sapi sebagai contoh dan maksudnya adalah bahwa sekiranya orang-orang memberikan hadiah yang kurang bernilai sekali pun maka beliau akan menerimanya.

  1. Rasulullah Saw bersabda, “Bersegeralah mengembalikan wadah-wadah hadiah (supaya tidak membuat orang yang memberikan tidak menyesal) dan membawakan lagi hadiah untuk kalian.[6]
  2. Imam Ridha As meriwayatkan dari datuk-datuknya dari Rasulullah Saw yang bersabda, “Sebaik-baik sesuatu adalah hadiah karena ia merupakan kunci pemenuh segala hajat.”[7]

 

Dari riwayat-riwayat tentang hadiah yang kami kutip di atas dapat diambil kesimpulan bahwa meski perbuatan ini sangat memiliki nilai signifikan yang tinggi dan Rasulullah Saw sangat menganjurkan hal tersebut namun adab dan syarat-syarat yang telah disebutkan harus tetap mendapat perhatian; karena tujuan asli pemberian atau penerimaan hadiah adalah menciptakan harmoni dan kecintaan serta menghilangkan kebencian. [iQuest]

 

 

 


[1]. Ali Hasan Thabarsi , Misykât al-Anwâr, hal. 219, Kitabkhane Haidariyyah, Najaf, 1385 H.

[2]. Ibid.  

[3]. Ibid.  

[4]. Muhammad Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 5, hal. 141, Hadis 1, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1365 S.

[5]. Muhammad bin Ali Shaduq, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, jil. 3, hal. 299, Intisyarat Jamia’h Mudarrisin, Qum, 1413.

[6]. Ibid, hal. 300.  

[7]. Muhammad bin Ali Shaduq, ‘Uyun Akhbar al-Ridha As, jil. 2, hal. 74, Hadis 342, Intisyarat Jahan, 1378 S.  

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...