Advanced Search
Hits
8067
Tanggal Dimuat: 2012/02/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah wanita dapat menuntut upah kepada suaminya atas jerih payah dan jasanya memberikan susu kepada anaknya?
Pertanyaan
Apakah wanita dapat menuntut upah kepada suaminya atas jerih payah dan jasanya memberikan susu kepada anaknya?
Jawaban Global

Kiranya kita perlu mencermati bahwa hukum-hukum fikih dan prinsip-prinsip moral dalam Islam saling melengkapi satu sama lain dan sama sekali tidak terdapat jurang pemisah di antara keduanya. [1]

Karena itu, apabila sebagian hukum sebagai hak dari hak-hak yang ditetapkan bagi setiap orang dan mukallaf dapat menggunakan hak ini sebagai sebuah hukum fikih, namun dalam ajaran-ajaran agama terdapat hak-hak lain yang disebut sebagai prinsip-prinsip moral yang dengan menempatkan keduanya bersandingan satu sama lain maka kehidupan akan menjadi lebih baik dan lebih indah.

Sehubungan dengan masalah yang mengemuka dalam pertanyaan di atas, harus dikatakan bahwa hal ini tergantung pada jenis kebudayaan dan loyalitas terhadap masalah-masalah syariat dan mizan hubungan yang terjalin antara suami dan istri.

Apabila hubungan yang terjalin berdasarkan hubungan-hubungan agama, kecintaan dan kasih sayang, suami yang memiliki kemampuan finansial bertanggung jawab, di samping memberikan nafkah dan kebutuhan-kebutuhan keseharian, untuk menyerahkan upah pemberian susu untuk anaknya kepada istri di samping hak-hak lainnya.

Akan tetapi dari sudut pandang moral, apabila suami tidak memiliki kemampuan finansial maka ada baiknya pihak istri tidak menuntut upah atas jasa pemberian susu tersebut kepada suaminya. Istri harap memperhatikan poin ini bahwa kehidupan rumah tangga akan menjadi indah dan menyenangkan tatkala suami dan istri masing-masing setia menjalankan tugas-tugas syariat dan moralnya masing-masing.

Namun apabila wanita memutuskan untuk tetap menuntut hak-hak syar’inya, apabila tidak membuahkan solusi melalui jalan musyawarah atau bantuan sesepuh keluarga, ia dapat menempuh jalur hukum dan mengajukan tuntutan di pengadilan.

Patut untuk disebutkan bahwa tuntutan upah jasa pemberian susu dari pihak istri, tidak serta merta bermakna adanya ikhtilaf antara suami dan istri, namun biasanya tuntutan-tuntutan seperti ini tidak umum berlaku dalam masyarakat Islam. [iQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat Tugas Timbal-Balik Suami dan Istri pada dua indeks terkait berikut ini:

1.      Tugas-tugas Wanita di Hadapan Suami, Pertanyaan 15303 (Site: 15011) .

2.              Ketaatan Istri di Hadapan Suami, Pertanyaan 1674 (Site: 1345).

 

 



[1] . Silahkan lihat, Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fî Tafsir al-Qur’ân, jil. 2, hal. 235, Daftar Intisyarat-e Islami Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qum, 1417 H.

 

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...