Advanced Search
Hits
21769
Tanggal Dimuat: 2011/09/15
Ringkasan Pertanyaan
Karakter dan sifat-sifat apa saja yang dimiliki orang-orang beragama?
Pertanyaan
Karakter dan sifat-sifat apa saja yang dimiliki orang-orang beragama?
Jawaban Global

Tipologi personal orang beriman dan beragama atau sifat dan karakter orang yang beriman kepada Allah Swt telah dijelaskan dalam al-Qur’an dan sabda-sabda para Imam Maksum As. Di antara karakter menonjol orang beriman adalah menunaikan segala yang wajib[1] dan meninggalkan segala yang diharamkan oleh Allah Swt.[2]

Dalam beberapa riwayat, terlepas dari dua hal ini, telah disebutkan ragam tipologi bagi orang beriman. Namun sebagaimana maklum derajat iman lebih tinggi dari derajat Islam. Mukmin lebih tinggi kedudukannya daripada Muslim. Artinya bahwa untuk masuk dalam Islam dan disebut sebagai seorang Muslim cukup bagi setiap orang membaca dua kalimat syahadat (syahadatain). Namun terdapat jalan panjang dan mendaki yang harus dilalui untuk sampai pada derajat iman dan disebut sebagai seorang mukmin.

Dalam al-Qur’an Allah Swt menyebutkan ungkapan yang sangat menarik ihwal ucapan orang-orang yang beriman secara lahir. Allah Swt berfirman, Orang-orang Arab Badui itu berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk’ karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. Jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hujurat [49]:14) Benar iman setelah ketaatan kepada Allah Swt dan Rasul-Nya tampak nyata pada setiap bidang. Berititk tolak dari fakta di atas ada baiknya Anda mencermati satu poin hadis berikut ini:

“Suatu hari Imam Ali As bertanya kepada Rasulullah Saw tentang sifat orang beriman (mukmin); Rasulullah Saw menjawab dengan menyebutkan seratus tiga sifat orang beriman yang akan kita sebutkan di sini sebagian dari sifat-sifat tersebut mengingat terbatasnya ruang dan waktu. Orang beriman adalah sosok orang yang sabar dan tabah. Bertutur kata baik dan berhati lapang. Keceriaan nampak pada paras wajahnya dan kesedihan tersembunyi dalam dadanya. Tawanya adalah senyum dan dalam interaksi sosialnya senantiasa menyampaikan pelajaran, memberikan peringatan kepada orang-orang lalai dan mengajarkan orang-orang yang bodoh. Ia tidak akan turut campur pada pelbagai urusan bukan menjadi urusannya. Tidak menggunjing orang dan bersikap hati-hati dalam pelbagai keburaman (syubhat). Sangat pemaaf. Lebih manis dari madu dan lebih kukuh daripada gunung. Tidak mengungkap rahasia seseorang kepada orang lain dan banyak meluangkan waktu untuk beribadah. Sangat dipercaya pada amanah masyarakat. Bertutur kata jujur dan menjaga kehormatan (afif). Memenuhi janji yang diberikannya. Senantiasa mencari ruang dan waktu untuk menanjak jauh tinggi dan lebih unggul. Sedikit pengeluarannya dan banyak ibadahnya. Tidak menerima kebatilan meski dari sahabatnya dan menerima kebenaran meski dari musuhnya. Penghasilannya tidak berbau syubha (apatah lagi haram). Apabila ia bermusuhan dengan seseorang maka permusuhan ini tidak akan keluar dari sikap fair dan apabila ia menyukai seseorang maka ia tidak akan terjerembab dalam kubangan dosa karenanya. Tidak akan memutuskan hubungan silaturahmi (tidak memutus hubungan dengan ayah, ibu dan kerabat dan menaruh hormat kepada mereka utamanya kepada ayah dan ibu). Bersikap lembut dan pemurah kepada anak-anak yatim.[3]

Dengan memiliki karakter seperti ini dan sifat-sifat lainnya yang serupa sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat terkait dengan tipologi dan karakter orang beriman kita berdoa kepada Allah Swt semoga kita menjadi manusia teladan dan diterima sebagai insan beragama dan religius.

Untuk telaah lebih jauh kami persilahkan Anda untuk merujuk pada kitab Nahj al-Balâghah khutbah yang lebih dikenal sebagai khutbah muttaqin yang menyebutkan jawaban Amirul Mukminin As atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Hammam yang bertanya, “Tolong Anda sebutkan tipologi dan karakter orang bertakwa (muttaqin)?” Kemudian Amirul Mukminin Ali As menjelaskan ciri-ciri, karakter dan tipologi orang bertakwa. Bihâr al-Anwâr, jil. 68, hal. 384. Dua pustaka Syaikh Shaduq, al-Khishâl, jil. 2, hal. 571 dan Sifat al-Syiah, hal. 6. [IQuest]



[1]. Rasulullah Saw bersabda, “Kerjakanlah apa yang diwajibkan Allah Swt atasmu sehingga engkau menjadi insan yang paling bertakwa.” Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 2, hal. 82, Al-Maktabat al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama, 1388 H. Demikian juga Baginda Ali As bersabda, “Tiada satu pun ibadah melebihi mengerjakan segala tugas dan kewajiban.” Subhi Shaleh, Nahj al-Balâghah, Hikmah 113.  

[2]. Sayidina Ali As bersabda, “Berjibakulah dengan diri Anda dalam meninggalkan dosa sehingga menjadi mudah bagimu melakukan ketaatan dan ibadah.” Abdul Wahid bin Muhammad Tamimi Amadi, Ghurar al-Hikam, hal. 129, Hadis 6410. Demikian juga, Imam Baqir As bersabda, “Tiada satu pun ibadah yang paling bernilai di sisi Allah Swt melebihi menjaga perut dan pangkuan dari hal-hal yang haram.” Ushûl Kâfi, jil. 2, hal. 79.  

[3]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 64, hal. 310, Intisyarat-e Wafa, Beirut.

 

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...