Advanced Search
Hits
8971
Tanggal Dimuat: 2009/02/19
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang akan berlaku tatkala ditetapkan bahwa lafaz-lafaz, susunan-susunan al-Qur'an merupakan wahyu atau urutan surah-surah dan ayat-ayatnya adalah wahyu ketika bersandar pada al-Qur'an untuk memperoleh hukum-hukum syariat?
Pertanyaan
Apa yang akan berlaku tatkala ditetapkan bahwa lafaz-lafaz, susunan-susunan al-Qur'an merupakan wahyu atau urutan surah-surah dan ayat-ayatnya adalah wahyu ketika bersandar pada al-Qur'an untuk memperoleh hukum-hukum syariat?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil
Jawaban Detil

Dalam menjawab pertanyaan ini harus dikatakan bahwa secara asasi urutan surah-surah yang terdapat dalam al-Qur'an tidak memiliki peran yang berarti dalam praktik ijtihad. Dan tidak terdapat objek atau kasus (dalam al-Qur'an) sehingga poin jurisprudensial dapat diinferensi dan disimpulkan dari urutan surah-surah ini. Demikian juga komposisi ayat-ayat yang tidak memiliki hubungan makna antara satu dengan yang lain tidak memiliki pengaruh dalam praktik ijtihad seorang juris (faqih). Oleh karena itu, seorang juris dalam asas teologisnya (mabâni kalâmi) tidak perlu menetapkan dua masalah ini.[1]

Apa yang mesti dilakukan oleh seorang juris adalah menetapkan bahwa kandungan al-Qur'an, lafaz kosa-kata, rangkaian lafaz-lafaz yang merajut ayat dan kumpulan-kumpulan ayat yang berhubungan satu dengan yang lain bercorak Ilahi dan merupakan wahyu.[2] Dan hal ini dapat ditetapkan melalui mukjizat kefasihan al-Qur'an, lantaran kefasihan bukan semata pada lafaz, namun pada keduanya, pada lafaz dan makna, keduanya memiliki pengaruh terhadap kefasihan al-Qur'an. Secara asasi, kefasihan dan elokuensi al-Qur'an tidak akan memiliki makna jika tidak memiliki kandungan yang valid, sistemiknya makna dan keterjalinan ruh ucapan.

Dari sisi lain, kemungkinan adanya kasus atau objek dalam al-Qur'an dimana dalam membedakan dan bertukar-tempatnya ayat-ayat, sebagian maknanya hilang. Sebagai perumpamaan, satu indikasi struktural yang menujukkan pada satu makna khusus dan lantaran bertukar-tempatnya ayat-ayat sehingga hilang- dari sudut pandang mujtahid hal ini tidak terjadi; karena berdasarkan dalil-dalil yang ada – yang dibahas pada pembahasan terkait – al-Qur'an terjaga dari segala jenis distorsi dan penyimpangan.

Dalam pada itu, apabila seorang juris memberikan kemungkinan adanya kelebihan atau kekurangan ayat, dan perubahan ini juga berpengaruh pada makna, maka ia tidak lagi dapat berkata bahwa saya memiliki tugas untuk menghukumi secara lahir, karena kemungkinan seperti ini bermakna bahwa ia secara keseluruhan telah meragukan argumen lahiriya al-Qur'an.

Dengan demikian, akal memandang jika kemungkinan ini (adanya penambahan atau pengurangan) bahwa lafaz-lafaz al-Qur'an atau rangkaian lafaz-lafaznya yang membentuk ayat-ayat, atau kumpulan dari ayat-ayat yang memiliki struktur tunggal dan berhubungan dengan satu matlab, bersumber dari selain Tuhan, maka perkara ini merupakan perkara yang meniscayakan adanya distorsi pada al-Qur'an dan sebagai kesimpulannya al-Qur'an tertolak.

Dengan karakteristik seperti ini, akal dapat dijadikan sandaran dalam menetapkan turunnya al-Qur'an dari sisi Tuhan, kendati perkara ini menyebabkan asas (mabnâ) yang kini digunakan berbentuk cabang dari cabang asas yang lain terkait keterjagaan al-Qur'an dari distorsi.

Oleh karena itu, jika menerima kemungkinan yang beranggapan bahwa lafaz-lafaz atau komposisi-komposisi dan bahkan kumpulan konteks al-Qur'an datang dari selain Tuhan, maka konsekuensinya adalah gugurnya al-Qur'an sebagai hujjah. Boleh jadi, salah satu dalil kaum Akhbariyun yang berpandangan bahwa lahiriya al-Qur'an tidak dapat dijadikan sebagai hujjah adalah keyakinan mereka terhadap terjadinya pengurangan atau bertukar-tempatnya ayat-ayat dalam al-Qur'an. Kesalahan besar mereka terdapat pada cara mereka berpikir bahwa apabila al-Qur'an ditepikan maka hal ini bermakna bahwa mereka telah menjaga agama; namun dengan perbuatan ini, sandaran utama agama dan sejatinya seluruh agama mereka ragukan.[3]

Referensi untuk telaah lebih jeluk:

Mahdi Hadavi Tehrani, Mabâni Kalâmi Ijtihâd, Muassase-ye Farhang-e Khane-ye Kherad, Qum, cetakan pertama.



[1]. Arti dari ucapan ini tidak bermakna bahwa al-Qur'an telah dikumpulkan di masa Rasulullah Saw tidak dapat dibuktikan dan ditetapkan. Namun bermakna bahwa matlab ini, tidak memiliki peran signifikan dalam praktik seorang juris dan bukan bagian dari paradigma teologi ijtihad. Sebagaimana pada masa-masa yang lalu, kebanyakan ulama Syiah berpandangan bahwa dalil-dalil historis memberikan kesaksian bahwa al-Qur'an telah disusun pada masa Rasulullah Saw. Di samping itu, apabila kita mampu menemukan poin-poin dalam urutan surah-surah dan ayat-ayat, apabila urutan ini saling berbenturan, maka poin-poin tersebut akan sirna- seperti hubungan angka-angka di antara surah-surah dan ayat-ayat, dan atau pada sekumpulan al-Qur'an yang ada kita peroleh keterjalinan tipikal, untuk menetapkan masalah ini, kita tidak memerlukan dalil-dalil historis, namun bersandar pada akal yang menghukumi bahwa Tuhan yang menyusun dan mengurut surah-surah serta ayat-ayat tersebut.

[2]. Pengaruh revelasionalnya kumpulan ayat-ayat yang berkaitan satu dengan yang lain yang disebut sebagai "indikasi kontekstual" dimana dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di dalamnya.  

[3]. Mahdi Hadavi Tehrani, Mabâni Kalâmi Ijtihâd, hal. 56-57

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...