Advanced Search
Hits
18712
Tanggal Dimuat: 2011/10/22
Ringkasan Pertanyaan
Sebenarnya penciptaan langit, bumi dan rezeki-rezeki terjadi dalam enam hari atau delapan hari?
Pertanyaan
Al-Qur’an menyatatakan, “Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.” (Qs. Yunus [10]:3); “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa.” (Qs. Al-Furqan [25]:59); “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa.” (Qs. Al-Hud [11]:7) Ayat-ayat di atas dengan lugas dan tegas menyatakan bahwa Allah Swt menciptakan langit-langit dan bumi dalam masa enam hari. Namun menurut ayat-ayat lainnya, “Katakanlah, “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Dzat yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam.” (Qs. Al-Fushshilat [41]:9); “Dan Dia menciptakan di atas bumi itu gunung-gunung yang kokoh. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa, persis seperti kebutuhan orang-orang yang memohon.” (Qs. Fusshilat [41]:10) “Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “Datang (dan berbentuklah) kamu dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami datang (dan berbentuk) dengan suka hati.” Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan (batu-batu meteor dari kejahatan setan). Demikianlah ketentuan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Fusshilat [41]:11-12) Sekarang mari kita kalkulasi dua (2) hari (untuk penciptaan bumi) + 4 hari (penciptaan pelbagai keberkahan) + 2 hari (untuk penciptaan tujuh petala langit) maka hasilnya akan menjadi 8 hari bukan 6 hari. Masalahnya dimana? Kok tidak ketemu hasilnya? Apakah masalahnya bersumber dari mukjizat Muhammad atau Matematika?
Jawaban Global

Allah Swt menggunakan terminologiqaddara(penentuan) terkait dengan hari. Sementara sehubungan dengan penciptan langit dan bumi, Allah Swt menggunakan terminologi khalqa (penciptaan); artinya empat hari pada ayat yang dimaksud adalah terkait dengan penentuan seluruh rezeki bukan penciptaannya.

Dengan demikian boleh jadi inti persoalan akan dapat terjawab dengan tuntas. Karena masalahnya muncul karena kita menempatkan hari-hari penentuan hari sejajar dan sederetan dengan penciptaan. Kalau tidak demikian maka inti persoalan akan dapat terselesaikan.

Jawaban Detil

Pertama-tama untuk menjawab pertanyaan Anda, pantas kiranya apabila kita melayangkan perhatian kita pada ayat-ayat yang menjadi obyek bahasan:

Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘arasy (Dia mengatur seluruh alam semesta). (Qs. Al-A’raf [7]:54)

Katakanlah, “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Dzat yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?” (Qs. Al-Fushshilat [41]:9)

“Dan Dia menciptakan di atas bumi itu gunung-gunung yang kokoh. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa, persis seperti kebutuhan orang-orang yang memohon. (Qs. Al-Fusshilat [41]:10) “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan (batu-batu meteor dari kejahatan setan). Demikianlah ketentuan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Fusshilat [41]:11-12)

 

Hari dalam Pandangan al-Qur’an

Yang dimaksud dengan hari (yaum) pada ayat yang menjadi obyek bahasan adalah penggalan dari masa bukan hari dalam artian umum dan yang galib terlintas dalam benak kita. Karena hari dalam pandangan kita sebagai penghuni bumi adalah satuan gerakan planet bumi yang berputar mengelilingi dirinya yang satu kali putarannya disebut sebagai satu hari. Atau dengan kata lain, kita menyebutnya sebagai sehari dan semalam. Penyebutan hari bagi sepenggalan waktu sangat umum digunakan. Di antaranya adalah firman Allah Swt yang menyatakan, Kami mempergilirkan hari-hari di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)(Qs. Ali Imran [3]:140) Dan juga berfirman, Lantas apakah mereka tidak menunggu-nunggu hari-hari yang sama dengan kejadian dan balasan (yang menimpa) orang-orang yang telah terdahulu sebelum mereka. (Qs. Yunus [10]:102) Dan semisalnya yang menyebut hari sebagai satu penggalan dari masa.[1]

Namun harap diperhatikan bahwa kendati hari bermakna sedemikian namun persoalannya tidak akan selesai begitu saja. Karena itu kita harus menjawab pertanyaan ini.

 

Penentuan Rezeki Bumi dalam masa Empat Hari

Pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana ayat-ayat di atas (surah al-Fusshilat) menyebutkan penciptaan bumi dalam masa dua hari, gunung-gunung, pelbagai keberkahan, makanan dalam empat hari dan sebagai ikutan ayat-ayat ini, penciptaan bumi juga terjadi dalam masa dua hari yang secara keseluruhan totalnya menjadi delapan hari?

Sementara banyak ayat dalam al-Qur’an menyebutkan penciptaan tujuh petala langit dan bumi secara keseluruhan terjadi dalam tempo enam hari atau dengan ungkapan lain terjadi selama enam masa.[2]

Para penafsir al-Qur’an mengemukakan beberapa jalan dalam menjawab pertanyaan ini:

Jalan pertama yang masyhur dan dikenal banyak orang adalah bahwa redaksi ayat yang menyebutkan “arba’at ayyam” (empat hari) maksudnya adalah sempurnanya empat hari. Hal itu terjadi sebagaimana berikut, pada dua hari pertama dari empat hari ini bumi diciptakan. Pada dua hari kedua, pelbagai tipologi bumi lainnya di tambah penciptaan tujuh petala langit selama dua hari yang total keseluruhannya menjadi enam hari (enam masa).

Contoh ungkapan seperti ini terdapat pada bahasa Arab dan Persia yang sebagai contoh disebutkan bahwa, “Dari tempat ini ke Mekkah memakan jarak selama sepuluh hari, hingga Madinah selama lima belas hari. Artinya terdapat jarak lima hari antara Mekkah dan Madinah. Dan sepuluh hari jarak dari sini ke Mekkah. Namun apabila ayat-ayat tidak menyebutkan penciptaan terjadi selama enam hari maka penafsiran seperti ini tidak dapat diterima. Mengingat ayat-ayat al-Qur’an menafsirkan sebagian ayat lainnya dan menjadi indikasi bagi yang lainnya, maka penafsiran di atas dapat diterima dengan baik.

Jalan lainnya yang disokong oleh sebagian kecil penafsir: Arba’at ayyam (empat hari) tidak berhubungan dengan awal penciptaan melainkan tengah menyinggung empat musim setiap tahunnya yang menjadi sumber munculnya rezeki dan pengembangan bahan-bahan makanan manusia dan hewan.[3]

Jalan ketiga, terkait dengan rezeki maka yang digunakan adalah redaksi “qaddara. Sementara sehubungan dengan penciptaan langit dan bumi digunakan redaksi “khalaqa.” Artinya empat hari ini adalah penentuan rezeki-rezeki bukan penciptaannya. Dengan penjelasan ini boleh jadi persoalan utamanya sudah terjawab dengan tuntas; karena persoalan yang dapat dilontarakan di sini adalah manakala hari-hari penentuan rezeki kita dudukan sejajar dengan penciptaannya (sebagaimana yang telah lakukan oleh Pengguna Yang Budiman). Selain itu, inti persoalan telah terjawab dengan tuntas.

Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah disebutkan di atas, “Hari-hari yang disebutkan pada ayat-ayat ini bertautan dengan penciptaan langit-langit dan bumi adalah empat hari. Dua hari untuk penciptaan bumi dan dua hari untuk menegakkan tujuh petala langit, setelah itu sebelumnya berupa asap. Namun hari-hari setelah kejadian penciptaan bumi dan tujuh petala langit adalah hari-hari penentuan (rezeki) bukan penciptaan rezeki. Dan apa yang dinyatakan dalam firman Allah Swt secara berulang adalah bahwa Allah Swt menciptakan tujuh petala langit dan bumi dalam masa enam hari, bukan kumpulan penciptaan dan penentuan rezeki. Karena itu yang benar bahwa zharf (adverb of time, keterangan waktu) hanyalah qaid untuk kalimat berikutnya sehingga tidak lagi memerlukan pembuangan (hadzf) dan juga tidak perlu dipandang sebagai kalimat taqdiri (perkiraan). Dan yang dimaksud dengan penentuan rezeki-rezeki bumi adalah (pembagian rezeki) pada empat musim dalam setahun.”[4]

Dengan demikian, tidak terdapat masalah pada mukjizat Rasulullah Saw juga pada ilmu Matematika! Masalahnya adalah terletak pada kita yang tanpa memiliki keahlian dan tanpa merujuk kepada ahlinya kita telah memberikan penilaian atasnya. [IQuest]



[1]. Nasir Makarim Syirazi, Tarjemeh Qur’ân (Makarim), Dar al-Qur’an al-Karim, (Daftar Muthala’at Tarikh wa Ma’arif Islami), Qum, Cetakan Kedua, 1373 S.

 

[2]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 17, hal. 362 dan 363, Daftar Intisyarat-e Islami, Jami’at al-Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qum, Qum, Cetakan Kelima, 1417 H.  

[3]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 20, hal. 225.  

[4]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 17, hal. 363 dan 364.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...