Advanced Search
Hits
17711
Tanggal Dimuat: 2014/02/06
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana penafsiran surat al-Kahfi ayat 27-28?
Pertanyaan
Bagaimana penafsiran surat al-Kahfi ayat 27-28?
Jawaban Global
Al-Quran dalam surah al-Kahfi (18) ayat 27-28 mengatakan:
«وَ اتْلُ ما أُوحِیَ إِلَیْکَ مِنْ کِتابِ رَبِّکَ لا مُبَدِّلَ لِکَلِماتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَداً.
وَ اصْبِرْ نَفْسَکَ مَعَ الَّذینَ یَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَداةِ وَ الْعَشِیِّ یُریدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَیْناکَ عَنْهُمْ تُریدُ زینَةَ الْحَیاةِ الدُّنْیا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنا قَلْبَهُ عَنْ ذِکْرِنا وَ اتَّبَعَ هَواهُ وَ کانَ أَمْرُهُ فُرُطاً».
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhan-mu (Al-Quran). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari-Nya. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan urusannya senantiasa melewati batas.
 
Ayat ini kembali pada ayat-ayat sebelumnya dari kisah Ashabul Kahfi yaitu rasa dukacita dan kesedihan Rasulullah Saw dikarenakan mengapa orang-orang tidak beriman dan tidak menerima ajakan kebenarannya.
Berkenaan dengan kesedihan Rasulullah Saw itu, al-Quran menyatakan:
«فَلَعَلَّکَ باخِعٌ نَفْسَکَ عَلى آثارِهِمْ إِنْ لَمْ یُؤْمِنُوا بِهذَا الْحَدیثِ أَسَفاً».
Sepertinya kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, apabila mereka tidak beriman kepada keterangan (Al-Qur’an) ini. (Qs al-Kahfi [18]:6)
 
Ayat-ayat yang menjadi obyek bahasan adalah Allah Swt memberikan ungkapan belasungkawa terhadap Rasulullah Saw dikarenakan dunia merupakan tempat cobaan dan ujian, sesuatu apapun yang dihiasi akan segera menjadi kering kerontang. Oleh itu tidak pantas engkau bersedih hati dan berkabung karena mereka tidak beriman dan menerima ajakanmu.
Pada periode awal Islam, umat Muslim sangat membutuhkan tenaga dan fasilitas-fasilitas, sekelompok  orang-orang Arab kaya yang angkuh dan para pemuka congkak datang kepada Rasul dan sementara mereka mengacu kepada orang-orang beriman seperti Salman, Abu Dzar, Khabbab, dan yang sejenis mereka, orang-orang angkuh tersebut berkata kepada Rasul,”Hai Muhammad! Jika engkau duduk di tengah-tengah majelis dan engkau menjauhkan diri dari orang-orang seperti ini, maka kami akan datang kepadamu, namun apa yang bisa kami lakukan dengan keberadaan kelompok ini kami tak punya tempat di sini!” Pada saat itu turunlah ayat 28 dari surah al-Kahfi dan diperintahkan kepada Nabi jangan pernah mengalah pada kata-kata omong kosong dan tetap berpegang teguh dengan orang-orang yang beriman dan suci layaknya para Salman dan para Abu Dzar.
Seperti ini Allah Swt memerintahkan Nabi bahwa “Bacakaanlah apa yang diturunkan kepadamu dari kitab Tuhanmu (Al-Quran) Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari-Nya. Setelah itu mengimbuhkan, “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan urusannya senantiasa melewati batas.
Allah Swt menyatakan kepada Nabi-Nya, “Apa yang menjadi kewajiban kamu adalah sabar dan bersabar dengan kelompok miskin yang telah beriman dan orang-orang yang terus-menerus menyeru kepada Tuhan, mereka tidak memperdulikan orang-orang kafir tangguh pengingkar Tuhan yang selalu membanggakan harta kekayaan dan perhiasan kehidupan dunia mereka, karena mereka tahu  perhiasan-perhiasan itu akan berubah menjadi tanah yang kering, oleh karena nya mereka selalu mengajak para pecinta dunia kepada Tuhan mereka,  siapapun yang mau beriman dan yang tidak bukan menjadi tanggung jawab Rasul dan mereka tidak akan menanggunggi mereka lagi. Yang menjadi tanggung jawab Rasul adalah beliau harus menjaga diri ketika berhadapan dengan mereka, jika mereka beriman beliau dengan rasa senang dan jika mereka tidak beriman beliau jangan bersedih hati ketika berhadapan dengan mereka akan tetapi Nabi harus peringatkan pahala dan sanksi dari Tuhan.
Kesimpulan dari apa yang diuraiakan adalah bahwa pada ayat-ayat ini seperti ini Allah Swt memerintahkan Nabi bahwa “Bacakaanlah apa yang diturunkan kepadamu dari kitab Tuhanmu (Al-Quran) Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari-Nya. Setelah itu mengimbuhkan “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan urusannya senantiasa melewati batas.[1] [iQuest]
 

[1]. Sayyid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 13, hal. 300-303, Nasyr Islami, Qom, 1417 H; Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 12, hal. 394-417, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, 1374 S; Ya’qub Ja’fari, Kaustar, jil. 6, hal. 401-402.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261144 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246265 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230053 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214919 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176243 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171560 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168044 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158079 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140884 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133997 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...