Please Wait
11700
Pertama: Peranan syaitan dalam menyimpangkan dan menyesatkan manusia hanya berada pada peringkat mengajak dan menyeru. Kedua: Proses untuk meraih kesempurnaan sentiasa berlangsung di tengah pelbagai cabaran dan paradoks. OIeh kerana itu, penciptaan hidupan dan makhluk sedemikian dalam sistem penciptaan tidak boleh disebut sebagai sia-sia atau tanpa alasan. Melainkan hal itu merupakan manifestasi kemahapengasihan dan kebaikan mutlak Ilahi.
Pertama: Tuhan tidak mencipta syaitan sebagai syaitan. Ini berdasarkan dalil bahawa selama beribu tahun (enam ribu tahun) syaitan merupakan ahli ibadah dan setaraf dengan para malaikat. Namun setelah itu, atas kehendaknya sendiri dan pengaruh kesombongan, ia memilih untuk membangkang, menyimpang dan menjauh dari rahmat Tuhan.
Kedua: Kedudukan syaitan, tidaklah merugikan bagi orang beriman dan bagi yang ingin melintasi landasan kebenaran. Bahkan kedudukannya menjadi perantara untuk kemajuan dan penyempurnaan; lantaran perkembangan, kemajuan dan kesempurnaan sentiasa berlangsung di tengah pelbagai pertentangan dan paradoks.
Peranan syaitan di alam semesta hanyalah sebagai perancang dan penggoda sahaja; ertinya syaitan hanya mengajak manusia untuk menyimpang dan tersesat. Allah (s.w.t) tidak memberikan kekuasaan kepadanya untuk menaklukkan jiwa-jiwa dan dominasi atasnya. "Sesungguhnya kekuasaan syaitan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah." (Qs. Al-Nahl [16]:99)
Atas alasan ini di hari kiamat sebahagian orang yang disesatkan berjumpa dengan syaitan, kemudian syaitan berdalih kepada mereka, "Dan syaitan berkata tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyerumu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mencercaku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri." (Qs. Ibrahim [14]:22)
Ajaran-ajaran Quran menegaskan bahawa peranan syaitan dalam menyimpangkan dan menyesatkan manusia hanya berada pada tahap menggoda dan mengajak. Ia sekali-kali tidak memaksa manusia untuk memilih jalan kesesatan; lantaran manusia merupakan objek dari dua seruan. Pertama, objek seruan Tuhan dan kedua objek godaan syaitan. Manusialah yang memilih salah satu dari dua seruan ini. Akan tetapi tatkala manusia, dengan selera dan kehendaknya sendiri, memenuhi seruan dan ajakan syaitan dan menjadikannya sebagai teladan dan mematuhi perintah-perintahnya, maka syaitan kemudian mendominasinya lalu menggiringnya kepada kebinasaan. "Sesungguhnya kekuasaan syaitan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin." (Qs. Al-Nahl [16]:100)[]
Silakan merujuk pada indeks berikut ini untuk info lebih selanjutnya:
Syaitan dan Kematian, pertanyaan 398 (Site: 849); Bisikan dan Godaan Syaitan, pertanyaan 762 (Site: 805)