Advanced Search
Hits
31794
Tanggal Dimuat: 2012/05/15
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa hari Sabtu merupakan hari hukuman bagi umat Yahudi? Apakah hari minggu juga dianggap sebagai hari hukuman bagi umat Kristiani?
Pertanyaan
Mengapa hari Sabtu merupakan hari hukuman bagi umat Yahudi, apa falsafahnya? Apakah hari Minggu juga dianggap sebagai hari hukuman bagi umat Kristiani?
Jawaban Global

Salah satu persoalan yang dilarang dalam ajaran-ajaran agama adalah mencari-cari dalil dan alasan untuk perbuatan-perbuatan salah. Al Qur’an menyebut dan memperkenalkan sebagian umat Yahudi yang melanggar hukum itu sebagai “ash-hab sabt” serta mengutuk mereka, karena mencari dan berburu ikan pada hari sabtu itu hukumnya haram bagi mereka dan pada hari itu, dengan kehendak Allah Swt, banyak bermunculan ikan di pinggir-pinggir pantai demi untuk menguji kesetiaan umat Yahudi pada aturan-aturan Ilahi, namun mereka tidak sanggup untuk menahan dan mengontrol diri ketika melihat ikan yang menumpuk itu, pada hari Sabtu mereka itu dimasukkan ke dalam perangkap dan pada hari-hari lain mereka mengeluarkannya dari air.

Penyelewengan atas aturan-aturan dan hukum-hukum yang mereka lakukan itu dicarikannya alasan dengan cara menjelaskan bahwa: pada hari Sabtu kami tidak berburu, namun kami hanya sekedar mengadakan persiapan berburu untuk hari-hari berikutnya dan pengadaan persiapan ini tidak diharamkan bagi kami!

Oleh karena itu, penyebab hukuman-hukuman bagi umat Yahudi adalah penolakan dan pembangkangan atas hukum-hukum Allah Swt. Tentunya keyakinan kaum Muslimin adalah seperti ini dan tidak bagi kaum Yahudi, karena mereka menganggap hari sabtu itu sebagai hari dimana Tuhan sedang beristirahat. Banyak ayat dan riwayat yang menolak pandangan ini dan menganggapnya sebagai hal yang batil.

Berkenaan dengan penghormatan hari minggu, terdapat perbedaan pandangan di kalangan umat Kristiani. Sebagian kelompok Kristiani yang popular dengan sebutan Sabbath (yang berpaham hari sabtu) memiliki keyakinan seperti kaum Yahudi yang menjadikan hari Sabtu sebagai hari suci. Dengan demikian, mereka libur dan tidak beraktifitas pada hari itu, dan hari kemudian (hari Minggu) baru mereka kembali bekerja dan beraktifitas, dan mereka yakin dan percaya sesuai dengan ayat-ayat Injil, bahwa sepuluh hukum-hukum yang ada dalam Taurat itu tetap berlaku kemudian al-Masih datang guna menyempurnakan dan menerapkan serta menjalankannya.

Di sisi lain, menurut keyakinan umat Kristiani non-Sabbath bahwa karena proses wafatnya Isa al-Masih terjadi pada hari Jum’at dan tiga hari setelahnya Isa al-Masih bangkit dari alam kematian dan menampakkan diri kepada murid-muridnya, oleh sebab itu hari minggu itu merupakan hari dimana Isa al-Masih bangkit dan hari itu (Minggu) merupakan hari raya bagi umat Kristiani.

Berdasarkan apa yang telah disebutkan itu – anggapan bahwa hari minggu merupakan hari hukuman bagi umat Kristiani – dalam literatur-literatur Islam tidak ditemukan satupun riwayat yang membuktikan masalah ini.

Jawaban Detil

Salah satu kisah yang banyak mendapat perhatian al Qur’an dan para Imam Maksum As dan ulama-ulama tafsir berusaha menafsirkannya adalah kisah tentang “Ashhâb Sabt” (Sabbath, orang-orang Yahudi yang melanggar ketentuan Allah pada hari Sabtu ).

Sebagian dari umat Yahudi dikarenakan sebagian penyelewengan yang dilakukannya, maka dilarang untuk berburu ikan pada hari sabtu. Mereka berusaha menolak dan menentang perintah Tuhan dengan melancarkan berbagai macam makar dan tipu daya. Dengan demikian, mereka mendapat laknat dan azab serta berubah menjadi kera.

Kisah tentang “Ashhâb Sabt” disebutkan dalam beberapa surat al-Qur’an, di antaranya adalah: al-Baqarah:65, al-Nisa:47 dan 154, al-A’raf:163 dan al-Nahl:124.[1]

Ringkasan kisah tentang “Ashhâb Sabt” berdasarkan pada sebuah riwayat yang dinukil Imam Baqir As dari sabda Imam Ali As adalah seperti berikut:

“Ashhâb Sabt” merupakan suatu kelompok dari Yahudi Aliah dan dari kaum Tsamud. Allah Swt mengaharamkan bagi mereka berburu ikan pada hari Sabtu guna menguji kadar keimanan mereka. Untuk mencari-cari alasan bagi penentangan-penentangan yang dilakukannya, maka mereka membuat kolam-kolam sederhana di pinggir-pinggir sungai dan setelah ikan-ikan masuk ke dalam kolam-kolam tersebut, mereka mengahalu ikan-ikan tersebut dengan jaring-jaring yang telah mereka buat supaya tidak kembali ke sungai dan baru pada hari berikutnya mereka memburu dan mengambilnya. Setelah hal ini berjalan beberapa waktu dan juga tidak ditemukan satu orang yang melarang serta mengahalangi mereka dari pembangkangan serta tipu daya ini, maka setan membisikkan kepada sebagian dari mereka bahwa Allah Swt melarang kalian makan ikan pada hari Sabtu dan tidak melarang kalian berburu pada hari itu.

Dengan demikian, pada hari Sabtu mereka pun bergegas pergi untuk menangkap ikan dan baru dimakan pada hari-hari berikutnya dan hari demi hari kemaksiatan serta pembangkangan mereka semakin banyak serta semakin menjadi. Kemudian beliau bersabda: Menghadapi hal ini, orang-orang pun menjadi terbagi dua bagian, ada sebagian yang melakukan amar makruf nahi mungkar dan menakut-nakuti mereka dengan azab Allah Swt dan ketika mereka menyaksikan bahwa nasihat yang disampaikannya itu tidak ada pengaruh dan gunanya lagi, mereka pun beranjak dari tempat itu dan menuju padang sahara, namun ada juga sebagian dari mereka yang tidak melakukan amar makruf nahi mungkar kendati mereka menganggap bahwa perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut merupakan perbuatan dosa.

Dengan itu, azab Allah Swt pun menimpa mereka secara keseluruhan dan pada akhirnya para nelayan ikan itu dihabiskan dan muncul dalam bentuk kera. Mereka yang tidak melakukan amar makruf nahi mungkar tertimpa azab yang cukup pedih, namun mereka yang memberikan nasehat itu memperoleh keselamatan.

Pada akhir riwayat, Imam Ali As bersabda: ”Demi Tuhan yang telah menumbuhkan bibit serta mengeluarkannya dari dalam tanah dan yang telah menciptakan manusia, saya mengetahui setiap ajaran agama, nasab mereka itu dari umat ini dimana mereka tidak mengingkari dan tidak merubah keyakinan dan kepercayaan, bahkan mereka juga meninggalkan perintah Tuhan serta menyebar di seluruh pelosok dunia. Dan Allah Swt berfirman: Kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim.” (Qs. Hud [11]:18) Dan juga firman Allah Swt:  ”Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (Qs. Al-A’raf [7]:165)[2]

Kendati hal ini turun untuk kaum Yahudi, namun hukum ayat ini juga mencakup seluruh orang-orang yang dengan alasan tak berguna berusaha menentang perintah Allah Swt. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh kaum Yahudi ini sama seperti perbuatan sebagian rentenir dan pemakan riba yang mencari-cari alasan sehingga terbebas dari terjerumus ke dalam jual beli riba, meletakkan sebungkus korek api atau barang-barang tidak berharga lainnya ketika transaksi berlangsung, sebagaimana halnya  juga para penerima suap mencari-cari alasan bahwa uang yang diterimanya itu merupakan hasil jerih payahnya!

Adapun mengenai bagian kedua dari pertanyaan di atas, mesti dikatakan bahwa: terkait masalah hukuman-hukuman umat Kristiani pada hari minggu, tidak ditemukan satupun riwayat dalam Islam tentang hal ini dan yang terdapat pada sebagian tafsir adalah seperti berikut ini:

“Mayoritas umat Kristiani tidak begitu memberi perhatian terhadap hari Sabtu dan mereka libur pada hari Minggu, karena mereka berkeyakinan bahwa proses wafatnya Isa al-Masih terjadi pada hari Jumat dan tiga hari setelahnya al Masih bangkit dari alam kematian dan menampakkan diri kepada murid-muridnya, oleh sebab itu hari minggu itu merupakan hari dimana Isa al-Masih bangkit dan hari itu (Minggu) merupakan hari raya bagi umat Kristiani.

Tentunya sebagian kelompok Kristiani yang (juga) popular dengan sebutan Sabbath memiliki keyakinan seperti kaum Yahudi yang menjadikan hari Sabtu merupakan hari yang suci. Dengan demikian mereka libur dan tidak beraktifitas pada hari itu, dan hari kemudian (hari Minggu) baru mereka kembali bekerja dan beraktifitas, dan mereka yakin dan percaya sesuai dengan ayat-ayat Injil, bahwa sepuluh hukum-hukum yang ada dalam Taurat itu tidak hanya untuk umat Yahudi, tapi umat Kristiani pun harus mengamalkannya dan tanggungjawab Isa al-Masih untuk menyempurnakan serta menjalankannya.[3] [iQuest]

 

Indeks terkait: Hubungan Kutukan Menjadi Kera dan Menangkap Ikan pada Hari Sabtu, Pertanyaan 6479 (Site: 6912).

 

 


[1]. Untuk telaah lebih jauh, silahkan lihat software Jâmi’ al-Tafâsir, Markaz-e Tahqiqat-e Komputeri-e ‘Ulum-e Islami-e Qom.

[2]. Silahkan lihat, Ali bin Ibrahim bin Hasyim Qumi, Tafsir Qummi, hal. 244, Muassasah Darul Kitab, Qum, 1404 H.

[3]. Sayid Abdulhujjat Balaghi, Hujjat al-Tafasir wa Balâgh al-Iksir, jilid 2, (mukaddimah), hal. 765, Intisyarat-e Hikmat, Qom, 1386 Syamsi.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259873 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245635 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229539 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214331 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175633 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171015 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167436 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157501 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140347 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133564 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...