Advanced Search
Hits
34043
Tanggal Dimuat: 2012/03/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah maksud dari qaulan tsaqila (firman yang berat) dalam ayat “Inna sanulqi ‘alaika qaulan tsaqila?”
Pertanyaan
Apakah maksud dari qaulan tsaqila (firman yang berat) dalam ayat “Inna sanulqi ‘alaika qaulan tsaqila?”
Jawaban Global

Yang dimaksud dengan “firman yang berat” pada ayat “Inna sanulqi ‘alaika qaulân tsaqila” adalah al-Qur’an. Meski para mufasir berbeda pendapat tentang tafsir “firman yang berat” berdasarkan sisi tinjauan yang berbeda, namun nampaknya, jika ditinjau dari berbagai sudut yang beragam, tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan firman yang berat ini adalah al-Qur’an.

Al-Qur’an berat dari segi isi dan konsep, berat dari sisi bawaannya dalam hati, berat dari sisi penyampaian pesan-pesannya, berat dari sisi program dan pelaksanaannya,  dan lain sebagainya.

Jawaban Detil

Tsaqil” (berat) adalah kualitas tertentu bagi benda (jism). Ciri-ciri dari kualitas benda ini adalah sulit untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat yang lain dan mungkin saja kalimat ini juga digunakan pada kalimat selain benda misalnya pada perkara maknawi.

Sebagai contoh, sebagian mengatakan bahwa pelajaran hari ini berat, artinya bagi kebanyakan murid, kemampuan untuk memahaminya sangat sulit atau seperti perkataan orang-orang bahwa ceramah hari ini yang disampaikan berdasarkan pendapat-pendapat ilmu eksak merupakan ceramah yang sangat berat bagi kebanyakan orang. Hal ini menunjukkan bahwa “tsaqila” adalah gambaran-gambaran kalimat berat yang juga digunakan pada kata-kata selain benda (material).

Dalam urusan-urusan spiritual (maknawi) yang agak pelik untuk memahaminya atau hakikat-hakikat yang sulit untuk dapat dicapai atau  digunakan juga untuk perintah-perintah yang sulit untuk dipatuhi dan dijalankan.

Al-Qur’an adalah kalam Ilahi dengan dua tinjauan (penceraan makna dan pemahaman,  dan realisasi ajaran-ajarannya) adalah berat (tsaqil). Adapun mengapa al-Qur’an disebut berat dari sisi pemahaman makna karena merupakan kalam Ilahi yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw dari Allah Swt. Jelas bahwa kalam ini tidak mudah dipahami, kecuali disebabkan oleh jiwa suci dari segala kotoran; jiwa yang telah memutuskan harapan pada segala sesuatu dan menambatkan hati hanya kepada Allah Swt semata yang merupakan Sebab dari segala sebab; kalam tersebut adalah kalam Ilahi dan sebuah kitab mulia yang memiliki lahir dan batin, penafsiran dan takwil; penjelasan atas segala sesuatu, beratnya tampak terlihat pada situasi dan kondisi yang dihadapi Nabi Saw tatkala menerima wahyu.

Adapun dari sisi realisasi hakikat ajarannya, yaitu tauhid, ajaran-ajaran akidah dan akhlak telah terealisir pada diri Nabi Saw, sedemikian sehingga dalam menjelaskan beratnya, Al-Qur’an menandaskan, “Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk umat manusia supaya mereka berpikir.”  (Qs. Al-Hasyr [59]:21)

Al-Qur’an tidak hanya berat dari dua tinjuan di atas, melainkan juga pada sisi implementasinya di tengah masyarakat dan seruan kepada masyarakat untuk mengamalkan program-program agama lurus ini. Di samping itu, keunggulan agama hanif ini atas agama-agama lainnya adalah bukti beratnya pelbagai musibah dan penderitaan yang dialami oleh Rasulullah Saw di jalan Allah. Demikian juga, beratnya pelbagai  gangguan yang dilakukan oleh orang-orang munafik, kafir dan musyri kepda kepada Rasulullah Saw sehingga sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan sisi-sisi yang berisi dengan pelbagai gangguan tersebut. Karena itu, firman-Nya “Inna sanulqi ‘alaika qaulan tsaqila”, maksud dari “qaulan tsaqila” (firman yang berat) adalah Al-Qur’an.

Oleh karena itu, meski para mufasir memiliki beberapa penjelasan yang berbeda dalam menafsirkan “firman yang berat” berdasarkan sisi tinjauan yang berbeda, namun nampaknya, jika ditinjau dari berbagai sudut yang beragam, tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksud dengan firman yang berat ini adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an berat dari segi isi dan makna ayat-ayat, berat dari sisi bawaannya dalam hati, berat dari sisi penyampaian pesannya, berat dari sisi program dan pelaksanaannya, dan lain sebagainya ….[1] [iQuest]

 


[1]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, Terjemahan Persia Tafsir al-Mizân, Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, jil. 20, hal. 97, Daftar-e Intisyarat Islami, Qum, Cetakan Kelima, 1374 S; Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 25, hal. 169-170, Dar al-Kutub Islamiyah, Teheran, 1374 S.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259837 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245604 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229508 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214295 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175605 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167402 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157469 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140314 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...