Advanced Search
Hits
106390
Tanggal Dimuat: 2011/05/09
Ringkasan Pertanyaan
Berapa lama jarak masa yang terbentang di antara pengutusan para nabi Ulul Azmi?
Pertanyaan
Tolong Anda sebutkan berapa lama jarak masa yang terbentang di antara pengutusan para nabi Ulul Azmi?
Jawaban Global

Tiada penjelasan akurat dokumen-dokumen sejarah terkait dengan berapa jarak masa yang terbentang di antara pengutusan para nabi Ulul Azmi. Namun dalam sebagian literatur disebutkan beberapa hal yang berbeda-beda yang dari kesemua itu dapat ditarik kesimpulan sebagaimana berikut ini:

Jarak Nabi Adam As hingga Nabi Nuh As adalah lebih dari 1200 tahun lamanya. Jarak antara Nabi Nuh As hingga Nabi Ibrahim As adalah 2240 tahun. Jarak antara Nabi Ibrahim As hingga Nabi Musa As adalah 900 tahun. Jarak antara Nabi Musa As hingga Nabi Isa As adalah 1900 tahun. Dan jarak antara Nabi Isa As hingga Nabi Muhammad Saw adalah 620 tahun lamanya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Imam Shadiq As bersabda, “Antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As terbentang jarak seribu tahun lamanya.”

Jawaban Detil

Kami tidak menjumpai sebuah jawaban yang disepakati oleh seluruh penulis sejarah terkait dengan masalah ini. Sejarawan tidak menyodorkan dokumen tunggal kepada kita. Artinya bahwa kitab-kitab sejarah tidak memberikan penjelasan apa pun masa para nabi pra Islam dan apa yang disebutkan dalam ayat-ayat dan riwayat-riwayat tidak menyinggung hal-hal seperti ini secara partikular. Satu-satunya yang disebutkan dalam riwayat adalah nukilan hadis dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As terbentang jarak seribu tahun lamanya.”[1]

Adapun yang disebutkan dalam kitab-kitab sejarah adalah bahwa usia Baginda Adam As seribu tahun. Jarak antara wafatnya dan taufan Nabi Nuh As adalah seribu dua ratus empat puluh dua tahun lamanya (1240). Dan jarak antara taufan Nabi Nuh As dan wafatnya Nabi Nuh As adalah enam ratus lima puluh tahun (650). Antara Nabi Nuh dan Ibrahim As terbentang jarak dua ribu dua ratus (2200) tahun lamanya. Jarak antara Nabi Ibrahim As dan Musa As adalah sembilan ratus tahun (900) dan antara Nabi Musa As dan Nabi Daud As adalah lima ratus tahun (500). Antara Nabi Daud As dan Nabi Isa As adalah seribu dua ratus tahun (1200). Oleh itu, antara Nabi Musa As dan Nabi Isa As berjarak seribu dua tujuh ratus tahun (1700) lamanya. Dan antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw adalah enam ratus dua puluh tahun (620). Dengan demikian, jarak antara masa Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad Saw adalah tujuh ribu delapan ratus tahun (7800) lamanya.[2]

Terdapat reportase lain terkait dengan jarak masa yang terbentang di antara para nabi:

Terbentang jarak sepuluh abad antara Nabi Adam As dan Nabi Nuh As. Orang-orang saleh dari kaum Nabi Nuh hingga Adam seluruhnya memeluk ajaran Ilahi.. dan antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As juga terbentang jarak sepuluh abad lamanya. Antara Nabi Ibrahim As dan Nabi Musa As juga berjarak sepuluh abad lamanya. Jarak antara Nabi Musa As bin Imran dan Nabi Isa bin Maryam adalah seribu sembilan ratus (1900). Dan pada jarak yang terbentang di antara keduanya tidak terdapat kondisi fatrat (masa tanpa nabi) dan pada masa tersebut dari kalangan Bani Israil sendiri terdapat seribu nabi yang diutus. Jarak antara masa kelahiran Nabi Isa As dan pengutusan (bi’tsat) Rasulullah Saw adalah lima ratus enam puluh sembilan (590).[3]

Barangkali dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan yang terdapat di antara dua laporan ini bahwa perbedaan ini bersumber dari kriteria titik-mula perhitungan di antara para sejarawan yang berbeda satu sama lain. Sebagian menjadikan hari kelahiran mereka sebagai titik awal dan akhir perhitungan jarak waktu ini. Dan sebagian menjadikan awal dan akhir kenabian mereka. Dan sebagian lainnya melakukan rekonsiliasi dari kedua perhitungan ini. Artinya untuk memulai perhitungan, mereka menjadikan masa kelahiran seorang nabi dan mengakhiri perhitungan seiring dengan bermulanya pengutusan nabi lainnya. Atau sebaliknya.

Sebagai contoh, mari kita simak laporan kedua berikut ini. Ia menjelaskan jarak antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw sedemikian:

Jarak antara kelahiran Nabi Isa As dan pengutusan Rasulullah Saw adalah lima ratus enam puluh sembilan (569) tahun lamanya. Di sini awal perhitungan dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa As dan akhir perhitungan adalah masa pengutusan Nabi Muhammad Saw dan bukan bertitik tolak masa kelahiran beliau.

Namun harap diperhatikan bahwa perbedaan pendapat di antara para sejarawan boleh jadi dapat diminimalisir namun tidak dapat dihilangkan sama sekali. Dan juga kita tidak dapat sampai pada satu jawaban yang bersifat jelas dan definitif; karena sesuai dengan sebagian laporan, jarak antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As adalah dua abad lamanya namun pada laporan lainnya jarak ini disebutkan lebih dari dua ribu dua ratus tahun lamanya. Bagaimana pun angka-angka ini bersifat perkiraan dan terdapat banyak kemungkinan bahwa angka-angka ini tidak benar adanya. [IQuest]



[1]. Bihâr al-Anwâr, Muhammad Baqir Majlisi, jil. 76, hal. 91.  

[2]. Al-Bad wa al-Târikh, Muthahhar bin Thahir al-Muqaddisi, terjemahan Muhammad Ridha Syafi’i Kadakuni, jil. 1, hal. 238, Teheran, Cetakan Pertama, 1374 S.

[3]. Al-Thabaqât al-Kubrâ, Muhammad bin Sa’ad, terjemahan Mahmud Mahdawi Damaghani, jil. 1, hal. 41, Teheran, Intisyarat-e Farhang wa Andisyeh, 1374 S.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Mengapa kita harus menerima Islam?
    17836 Kalam Jadid 2012/03/05
    Agama Islam merupakan agama paling inklusif dan komprehensif di antara agama-agama Ilahi. Agama ini diturunkan oleh Allah Swt sebagai petunjuk kepada manusia supaya manusia mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan abadi. Apa yang membuat mengapa kita harus menerima Islam disebabkan oleh beberapa dalil sebagaimana berikut ini:
  • Bagaimana batu-batuan dan tumbuh-tumbuhan bertasbih memuji Allah Swt?
    37475 Teologi Lama 2012/08/21
    Ilmu manusia terhadap makhluk-makhlulk yang menghuni alam semseta sangat terbatas dan minim. Bagaimana proses tasbih kepada Allah Swt merupakan hal-hal yang belum diketahui manusia hingga kini. Telah dijelaskan pada banyak ayat dan riwayat bahwa seluruh makhluk bertasbih kepada Allah Swt. Terdapat dua pandangan para ahli ...
  • Siapa sajakah yang mengaku sebagai nabi di zaman Rasulullah Saw? Mengapa umat Islam membunuh mereka?
    29290 Sejarah 2013/11/27
    Di zaman Rasulullah saw ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi. Namun hanya segelintir dari mereka yang mendapatkan pengikut. Sebagai contoh, yang paling terkenal adalah Musailamah bin Tsamamah, yang mengaku sebagai nabi yang bekerja sama dengan Rasulullah Saw, begitu juga Aswad Unsi dan Thalihah bin Khuwailid, dan ...
  • Apa yang menjadi tugas anak terhadap salat dan puasa ayah dan ibu yang tidak terlalu menaruh perhatian terhadap tugas-tugas syariatnya?
    6966 Hukum dan Yurisprudensi 2013/05/25
    Sesuai dengan fatwa kebanyakan fukaha salat dan puasa qadhâ orang tua diwajibkan bagi anak yang lebih tua; artinya anak laki-laki yang lebih tua diwajibkan untuk mengerjakan salat dan puasa yang ditinggalkan ayahnya setelah ia meninggal dunia, terlepas apakah ia mengerjakannya sendiri atau menyewa orang lain. Namun demikian ...
  • Apa hikmah pelarangan pengucapan amin dalam salat?
    17616 Hukum dan Yurisprudensi 2012/05/19
    Tidak dibolehkan pengucapan amin dalam salat berdasarkan hadis Ahlulbait As dan mengucapkannya menyebabkan batalnya salat. Di samping itu, kita tidak membutuhkan dalil untuk menetapkan ketidakbolehannya. Hal itu berarti bahwa salat adalah sebuah perintah ibadah dan tidak dibolehkan bagi seseorang menambahkan sesuatu ke dalam salat, jika tidak ada ...
  • Apa makna tafsir itu secara leksikal dan teknikal? Apa definisi tafsir itu menurut Muhammad Abdul Azhim Zurqani?
    11096 Ulumul Quran 2013/08/13
    Tafsir – mashdar bab taf’il – berasal dari klausul fa-ssa-ra. Bentuk jamak dari kata tafsir ini adalah ta-fa-sir yang secara leksikal bermakna menerangkan dan menjelaskan beberapa persoalan serta menyingkap persoalan tersebut.”[1] Sebagian berkata: Tafsir menjelaskan dan menyingkap maksud dan niat sebuah lafaz yang sulit ...
  • Adakah riwayat dari Rasulullah Saw berkenaan dengan penyebutan Ali bin Abi Thalib dengan laqab Imam?
    7757 Tipologi dan Keunggulan Sifat 2013/12/24
    Rasulullah Saw dalam banyak peristiwa menyebut dan memanggil Imam Ali As baik dengan namanya langsung (Ali)[1] atau pun dengan pelbagai gelar dan julukannya (seperti Abu Turab).[2] Salah satu gelar khusus Ali As adalah Amir al-Mukminin As. Gelar ini diberikan oleh Rasulullah ...
  • Apa yang dimaksud dengan fikih tradisional?
    9460 Hukum dan Yurisprudensi 2012/06/09
    Yang dimaksud dengan fikih tradisional adalah ijtihad dan istinbâth (inferensi) hukum-hukum agama berdasarkan metode yang digunakan selama ribuan tahun oleh para juris Syiah dan tercatat dengan apik dalam buku-buku mereka sebagai turats. Fikih tradisional sebagaimana yang diperkenalkan oleh Imam Khomeini merupakan sebaik-baik metode untuk mengkaji ...
  • Bagaimana memaknai persatuan Islam dengan benar?
    15794 Teologi Lama 2009/12/16
    Wahdat Islamiyah tidak bermakna menyatukan mazhab-mazhab atau men-Syiah-kan orang Sunni atau me-Sunni-kan Orang Syiah, melainkan bermakna ittihad (persatuan) dan keutuhan para pengikut ragam mazhab dalam Islam. Seluruh kaum Muslimin selagi mereka berbeda satu dengan yang lainnya mereka dapat bersandar pada hal-hal yang disepakati secara umum (common) di ...
  • Apakah hikmah dan falsafah tawassul kepada Ahlulbait As? Apakah tawassul sedemikian termasuk jenis “kolusi”?
    20177 Teologi Lama 2010/04/05
    Tawassul secara leksikal bermakna mendekat kepada sesuatu dengan sebuah media dan perantara praktis. Yang harus diperhatikan dan dipahami terkait dengan tawassul kepada para wali Tuhan adalah bahwa tujuan tawassul adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan tawassul kepada para wali Tuhan tidak berseberangan sama ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262694 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247302 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230759 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216083 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177019 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172096 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168779 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159320 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    142021 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134817 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...