Advanced Search
Hits
9796
Tanggal Dimuat: 2011/07/21
Ringkasan Pertanyaan
Apakah tidak terdapat kontradiksi antara ayat pertama surah al-Anfâl yang menyatakan bahwa kepemilikian seluruh anfâl adalah milik Allah dan Rasul-Nya dan ayat empat puluh satu (41) yang memandang bahwa Allah dan Rasul-Nya hanya memiliki seperlima ghanâim?
Pertanyaan
Ayat pertama surah al-Anfâl, memandang bahwa seluruh anfâl tanpa kecuali adalah milik Allah Swt dan Rasul-Nya. Namun pada ayat empat puluh satu (41) pada surah yang sama memandang bahwa Allah Swt dan Rasul-Nya hanya memiliki saham seperlima dari ghanâim dan tentu saja sisanya yaitu empat perlima didapatkan oleh para mujahid. Dalam pandangan Anda, yang manakah yang benar dari dua ayat yang kontradiktif ini?
Jawaban Global

Ghanâim dan anfâl adalah dua hal yang berbeda dari sudut pandang ilmu Logika. Namun terlepas dari hal ini harus dikatakan bahwa dengan pandangan unilateral dan monoteistik dapat dikatakan bahwa manusia dan seluruh semesta adalah milik Allah Swt. Namun dengan pandangan multilateral, kebinekaan dan keragaman, sebagian anugerah materi, tanpa terputus kepemilikiannya dari Tuhan, dimiliki secara lahir oleh manusia. Kedua hal ini tidak bertentangan satu sama lain.

Jawaban Detil

Ayat-ayat yang nampak kontradiktif satu sama lain adalah:

A.    Mereka menanyakan kepadamu tentang al-Anfâl (harta rampasan perang dan setiap harta yang tak berpemilik). Katakanlah, “Al-Anfâl itu kepunyaan Allah dan rasul.[1]

B.    “Ketahuilah, sesungguhnya setiap harta rampasan perang yang kamu peroleh, maka sesungguhnya seperlima harta itu untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnus sabil, jika kamu beriman kepada Allah.”[2]

 

Dalam hal ini harus dikatakan bahwa di samping dalam pandangan tafsir Syiah, dua redaksi “anfâl” dan “ghanimah” keduanya tidak memiliki hubungan logis. Namun dengan demikian, menjelaskan satu poin mungkin dapat membantu untuk menyelesaikan keburaman ini.

Dalam pandangan pertama dan dengan pandangan unilateral (baca:monoteistik), seluruh eksistensi kita dan kemampuan apa yang dapat kita manfaatkan adalah milik Allah, Sang Mahapencipta. Realitas ini berulang kali ditegaskan dalam al-Qur’an di antaranya:

1.     Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.[3] 

2.     “Yaitu), orang-orang yang apabila tertimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya).”[4]

3.     Katakanlah, “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Kepunyaan Allah. Dia telah menetapkan atas diri-Nya rahmat (kasih sayang). Dia sungguh-sungguh akan menghimpunmu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.”[5]

Dari sisi lain dan dengan pandangan multilateral, Allah Swt memandang manusia sebagai pemilik sebagian anugerah yang terdapat di dunia dan dalam pelbagai hal, secara umum atau dalam klasifikasi khusus, Allah Swt mengingatkan tentang masalah ini. Dia dalam sebuah ayat menyampaikan seperti ini, Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu. Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari sebagian rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.[6]

Dalam hal-hal seperti khumus,[7] warisan,[8] kepemilikan[9] dan lain sebagainya yang nampaknya Allah Swt sepertinya memandang manusia sebagai pemiliki atas sebagian dunia materi. Jelas bahwa antara dua pandangan yang sepintas berbeda ini terkait dengan kepemilikan yang telah dijelaskan, tidak dapat dijumpai perbedaan dan alangkah indahnya mengungkap dua jenis pandangan ini dalam satu ayat, “Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.[10]

Dengan memperhatikan beberapa poin yang telah disebutkan dan bahkan dengan asumsi adanya kesatuan konsep ghanimat dan anfâl dapat dikatakan bahwa penyerahan pelbagai kewenangan kepemilikan terkait dengan empat perlima harta rampasan perang (ghanâim) diperuntukkan bagi para mujahid yang juga bersumber dari kepemilikan tanpa tanding Ilahi. Adapun kepemilikan lahir mereka tidak akan tentu saja mengurangi kepemilikan sejati dan hakiki Ilahi. [IQuest]



[1]. (Qs. Al-Baqarah [2]:284); (Qs. Ali Imran [3]:109 dan 129); (Qs. Al-Nisa [4]:126)  

یَسْئَلُونَکَ عَنِ الْأَنْفالِ قُلِ الْأَنْفالُ لِلَّهِ وَ الرَّسُول‏..."

[2]. (Qs. Al-Anfal [6]:41)

"وَ اعْلَمُوا أَنَّما غَنِمْتُمْ مِنْ شَیْ‏ءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَ لِلرَّسُولِ و..." 

[3]. (Qs. Al-Baqarah [2]:284)

"لِلَّهِ ما فِی السَّماواتِ وَ ما فِی الْأَرْض"

[4]. (Qs. Al-Baqarah [2]:156)

"إِنَّا لِلَّهِ وَ إِنَّا إِلَیْهِ راجِعُون" 

[5]. (Qs. Al-An’am [6]:12)

"قُلْ لِمَنْ ما فِی السَّماواتِ وَ الْأَرْضِ قُلْ لِلَّه‏"

[6]. (Qs. Al-Mulk [57]:15)

:"ُوَ الَّذی جَعَلَ لَکُمُ الْأَرْضَ ذَلُولاً فَامْشُوا فی‏ مَناکِبِها وَ کُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَ إِلَیْهِ النُّشُور"  

[7]. (Qs. Al-Anfal [6]:41)

[8]. (Qs. Al-Nisa [4]:11-12) 

[9]. (Qs. Yasin [36]:71) 

[10]. (Qs. Al-Jatsiyah [45]:13)

"وَ سَخَّرَ لَکُمْ ما فِی السَّماواتِ وَ ما فِی الْأَرْضِ جَمیعاً مِنْهُ إِنَّ فی‏ ذلِکَ لَآیاتٍ لِقَوْمٍ یَتَفَکَّرُون"

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...