Advanced Search
Hits
47343
Tanggal Dimuat: 2012/05/15
Ringkasan Pertanyaan
Apa tafsir redaksi ayat, “Iyyaka Na’budu wa Iyyakan Nasta’in?”
Pertanyaan
Tolong Anda jelaskan tafsiran global redaksi ayat, “Iyyaka Na’budu wa Iyyakan Nasta’in?” Terima kasih.
Jawaban Global

Terjemahan ayat “Iyyaka Na’budu wa Iyyakan Nasta’in” adalah “(Tuhan kami) Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.”[1]

Ibadah kepada Allah Swt adalah menunjukkan bahwa Anda dimiliki oleh Allah Swt.[2] Isti’ânah (memohon pertolongan), meminta hal-hal yang bersifat spiritual dan maknawiyat dan ‘aun.[3] Sementara ‘aun bermakna mutlak pertolongan dan bantuan.[4]

Ayat-ayat yang disebutkan pada permulaan surah al-Fatiha berbicara tentang tauhid zat dan sifat. Adapun pada ayat, “Iyyaka Na’budu wa Iyyakan Nasta’in” berkata-kata tentang tauhid ibadah (ibadi) dan tauhid perbuatan (af’ali). Tauhid ibadah bermakna kita meyakini bahwa tiada satu pun yang layak disembah kecuali zat Allah dan berserah diri hanya pada-Nya serta menjauh dari penyembahan dan penyerahan diri kepada selain zat-Nya. Tauhid perbuatan (af’âli) adalah kita memandang bahwa satu-satunya yang memberikan pengaruh secara hakiki di alam ini adalah Allah Swt. Hal ini tidak bermakna bahwa kita tidak mencari media-media sebab, melainkan meyakini bahwa segala sesuatu dapat berlaku dan berpengaruh sesuai dengan titah Allah Swt.[5] Pemikiran dan keyakinan ini akan memutuskan diri dari segala sesuatu dan merapatkan dirinya hanya kepada Allah Swt.[6]

Imam Ridha As bersabda, “Iyyaka na’budu” adalah ekspresi keinginan kuat dan pencarian kedekatan seorang hamba kepada Allah Swt dan mengungkapkan ketulusan dalam perbuatan untuknya  dan bukan selain-Nya. Sementara iyyaka nasta’in adalah memohon taufik dan ibadah yang banyak dari Allah Swt dan memohon keberlangsungan segala karunia serta memohon pertolongan kepada Allah Swt.[7]

Berikut ini adalah beberapa poin tafsiran atas redaksi ayat di atas:[8]

  1. Hanya Allah Swt yang layak dan harus disembah dan satu-satunya realitas yang dapat dimintai pertolongan hanyalah Allah Swt.[9]
  2. Dengan memperhatikan ayat-ayat sebelumnya yang mencakup keyakinan-keyakinan manusia dan pada ayat ini menjelaskan amalan manusia yaitu ibadah kita dapat mengambil dua kesimpulan. Pertama, bahwa pikiran-pikiran manusia adalah dasar dan asas perbuatan-perbuatannya. Kedua, rububiyah Allah Swt atas seluruh makhluk, sifat Maharahman dan Maharahim serta kekuasan atas hari Kiamat adalah sebaik-baik dalil bahwa Dialah yang patut disembah.[10]
  3. Mengabaikan dirinya di hadapan Allah Swt merupakan salah satu adab penyembahan kepada-Nya. Penggunaan redaksi kata “kami” sebagai ganti “aku” terkadang dimaksudkan untuk pengagungan dan terkadang untuk menghindari ananiyah dan egoisme. Pelbagai indikasi adalah penentu maksud dan di sini selaras dengan penyembahan, menghindari ananiyah dan egosime. Karena itu, kami menyembah (na’budu) menggunakan bentuk kalimat mutakallim ma’a al-ghair (kami).
  4. Manusia dalam beribadah kepada Tuhan dan ketulusan dalam ibadah memerlukan pertolongan Ilahi. Nasta’in mengacu pada seluruh tugas yang dapat disimpulkan dari surah al-Fatiha dan keharusan tauhid yang dapat disimpulkan dari iyyaka na’budu.
  5. Manusia selagi memiliki ikhtiar dalam ibadah kepada Allah Swt, tanpa pertolongan-Nya manusia tidak akan mampu melakukannya.[11] Manusia senantiasa memerlukan pertolongan Allah Swt sepanjang hidupnya. [iQuest]

 

Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil

 


[1]. (Qs. Al-Fatiha [1]:5)

[2]. Silahkan lihat beberapa indeks terkait, Model-model Ibadah, Pertanyaan 8931 (Site: 9418); Ibadah untuk Manusia atau untuk Tuhan?” Pertanyaan 7118 (Site: id7212); “Derajat-derajat Ibadah dan Kehadiran Hati,” Pertanyaan 14743 (Site: 14486).

[3]. Bastani, Fuad Afram, Mihyar, Ridha, Farhang Abjadi, hal. 60, klausul is-ti-‘â-nah, Intisyarat-e Islami,  Teheran, Cetakan Kedua, 1375 S.

[4]. Khalil bin Ahmad Farahidi, Kitâb al-‘Ain, jil. 2, hal. 253, Intisyarat-e Hijrat, Qum, Cetakan Kedua, 1410 H; Abdullah Jawadi Amuli, Tasnim, jil. 1, hal. 425, Nasyr Isra, Qum.

[5]. Silahkah lihat, “Tingkatan-tingkatan Tauhid, Pertanyaan 6949 (Site: id7050); “Tuhan dan Sifat-sifat Tsubuti dan Salbi,” Pertanyaan 2330 (Site: 2859).

[6]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 1, hal. 42 dan 43, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama, 1374 S.

[7]. Muhammad bin Ali Syaikh Shaduq, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, Riset dan Koreksi oleh Ali Akbar Ghaffari, jil. 1, hal. 310, Daftar Intisyarat Islami, Qum, Cetakan Kedua, 1413 H.

[8]. Ali Akbar Hasyimi, Tafsir Rahnema, jil. 1, sehubungan dengan ayat 5, Surah al-Fatiha, Markaz Farhanggi wa Maarif Qur’an, Qum, Dengan sedikit perubahan.

[9]. Didahulukannya kata obyek “iyyaka” atas kata kerja “na’budu” dan “nasta’in” menunjukkan adanya pembatasan.

[10]. Dengan memperhatikan ayat-ayat pendahuluan surah al-Fatiha hingga ayat yang menjadi obyek bahasan, “Rabb al-‘Alamin, al-Rahman al-Rahim. Malik Yaum al-Din. Iyyaka na’budu.”

[11]. Dengan memperhatikan makna ayat iyyaka na’budu wa iyyakan nasta’in.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah dibolehkan menggunakan facebook dengan maksud ingin menyebarkan ajaran Islam?
    8092 Menjalankan Peraturan 2012/09/08
    Dari sudut pandang syariat, dibolehkan menggunakan internet khususnya dalam rangka menyebarkan Islam kecuali terdapat mafsadah (kerusakan yang boleh jadi ditimbulkan) pada perbuatan ini atau dipandang sebagai perbuatan melanggar hukum. Beberapa Lampiran: Jawaban para Marja Agung Taklid terkait dengan pertanyaan seperti ini adalah sebagai ...
  • Mengapa Allah Swt memerintahkan supaya al-Qur’an dibaca dengan tartil dan pelan?
    31165 Ulumul Quran 2012/04/14
    Ungkapan tartil, “Warattil al-Qur’an tartila”[1] yang aslinya bermakna “tanzhim” dan “tartib mauzun” di sini bermakna membaca ayat-ayat al-Qur’an secara perlahan dan irama yang diperlukan, mengucapkan huruf-hurufnya dengan benar, menjelaskan kalimat-kalimatnya, mencermati dan memikirkan makna-makna ayat-ayat dan berkontemplasi pada hasil-hasilnya. Jelas bahwa membaca ...
  • Apa batasan masuknya kaum ruhaniawan pada dunia?
    6430 Akhlak Praktis 2010/08/16
    Dunia memiliki dua dimensi:Pertama: Sebagai sebuah perkara riil dan faktual, seperti keberadaan bumi, planet-planet yang terdapat di langit, keberadaan manusia, kekuasaan, ilmu, kehendak dan kehidupannya serta realitas-realitas lainnya di alam materi. Dari sudut pandang ini, dunia bukan hanya tidak tercela dan terpinggirkan melainkan ...
  • Apakah Syiah meyakini bahwa Abu Bakar telah menghabiskan usianya dalam melayani dan menyembah berhala-berhala?
    9843 Teologi Lama 2010/05/12
    Agar jawaban kami berikut ini menjadi lebih jelas, maka pertanyaan Anda kami bagi kepada beberapa bagian, kemudian kami berikan jawabannya.1.     Jika diasumsikan bahwa hadis tersebut terdapat pada sebagian kitab Syiah, apakah hadis itu –dari sisi sanadnya- ...
  • Apa signifikansi, pengaruh shalat malam, hukum nawafil yang telah lewat waktunya dan qadhanya?
    9813 Hukum dan Yurisprudensi 2010/12/11
    Di antara shalat-shalat mustahab (yang dianjurkan) yang ditekankan dalam al-Qur’an dan riwayat adalah shalat-shalat nawafil malam khususnya nafilah malam. Imam Shadiq As terkait dengan pengaruh shalat malam bersabda, “Shalat malam akan mengindahkan wajah, mengelokkan perilaku, menyucikan rezeki, membayarkan utang, menyingkirkan kesedihan, mencerahkan pandangan. Hendaklah kalian menunaikan ...
  • Mengapa ayat-ayat al-Quran lebih didominasi dengan ayat-ayat maskulin?
    15073 Ulumul Quran 2009/11/24
    1.     Kita dapat menetapkan khitab-khitab (penyampaian-penyampaian) al-Quran itu maskulin ketika ruh yang mendominasi lafaz-lafaz dan khitab-khitab itu bersandar pada jenis kelamin dan fokus pada pria. Dari berbagai ayat al-Quran dapat dipahami bahwa wacana yang mendominasi al-Quran itu ...
  • Bagi wanita yang menikah lagi di dunia maka suami yang manakah yang kelak menjadi pasangannya di surga?
    9230 Teologi Lama 2011/04/07
    Sekaitan dengan kondisi ukhrawi pria dan wanita yang merupakan pasangan suami dan istri di dunia dapat dijelaskan dengan beberapa asumsi sebagai berikut: 1.     Suami dan istri keduanya adalah penghuni surga.
  • Bagaimana seseorang yang selama hidupnya berada dalam kesesatan dan dosa, namun melalui perantara kebaikan dan doa orang lain, tiba-tiba kondisinya berubah di akhirat meski tanpa peran langsungnya?
    26024 Teologi Lama 2009/11/10
    Permasalahan yang menjadi pertanyaan ini tidak dapat diterima seratus persen dan juga tidak dapat ditolak seratus persen, melainkan bergantung pada jenis dosa yang dilakukan dan siapa pelakunya.  Seperti misalnya pelaku dosa syirik, yang tidak sedikitpun akan mendapatkan ampunan. Begitu juga dengan dosa yang  berkaitan dengan "hak-hak manusia" (haqqunnas)  tidak ...
  • Apa yang menjadi syarat-syarat Islam dan Iman?
    40504 Hukum dan Yurisprudensi 2009/12/20
    Iman dan Islam memiliki tingkatan dan derajat. Derajat pertama yaitu derajat Islam dimana setiap orang dengan mengucapkan dua kalimat syahadat "Asyhadu an laa ilaha illaLah wa asyahdu anna muhammadan Rasululullah." (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah) maka ia termasuk sebagai seorang ...
  • Bagaimana penafsiran ayat-ayat 164+166?
    8298 بنی اسرائیل 2015/05/17
    Ayat-ayat 164 hingga 166 surah al-A’raf (7) berkaitan dengan Bani Israel yang hidup pada masa Nabi Daud As. Populasi mereka kurang lebih dua belas ribu jiwa. Mereka diperintahkan untuk pergi mencari ikan pada hari Jumat dan menghindar dari kegiatan bernelayan pada hari Sabtu. Dalam kaitannya dengan hukum Ilahi ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    258961 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245240 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229023 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    213800 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175233 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170578 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    166805 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157030 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    139768 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133200 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...