Advanced Search
Hits
7115
Tanggal Dimuat: 2010/04/20
Ringkasan Pertanyaan
Apakah yang dimaksud bahwa menziarahi Imam Husain As setara dengan menziarahi Tuhan di arasy-Nya?
Pertanyaan
Apakah Anda setuju bahwa jika seseorang menziarahi Husain bin Ali –cucu Rasul Saw- seperti halnya ia menziarahi Tuhan? Silahkan lihat Al-Mazâr Mufid, hal. 51.
Jawaban Global

Imam Husain As (Imam Ketiga Syiah) memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Tuhan karena tujuan, keistimewaan, kesetiaan, pengorbanan dan musibah-musibah yang telah ditanggung oleh Sayid al-Syuhada di jalan-Nya. Tuhan memberikan pahala yang begitu banyak kepadanya, dimana salah satunya adalah kemuliaan dan keagungannya di dunia ini, sedemikian hingga seluruh umat dianjurkan untuk menziarahi makam sucinya dengan menjanjikan pahala yang sedemikian besar.

Salah satu dari janji Tuhan ini adalah sebuah hadis yang dinukilkan secara mutawatir oleh Syaikh Mufid Ra. dan yang lainnya. Dalam hadis ini dinukilkan, Imam Ja'far Shadiq As bersabda, "… Dan seseorang yang menziarahi Imam Husain pada hari Asyura, maka seakan-akan ia menjumpai Tuhan di atas arasy-Nya."

Kami juga memiliki hadis-hadis semacam ini mengenai keutamaan menziarahi makam Rasul Saw.

Mengenai makna menziarahi Tuhan, Imam Ridha As bersabda, "Karena menziarahi dan melihat Tuhan merupakan persoalan yang mustahil, maka Tuhan menempatkan ziarah kepada para Nabi-Nya setara dengan menziarahi-Nya."

Tentunya harus dipahami bahwa menziarahi Imam Husain As bertujuan untuk mempertahankan dan menjayakan tujuan tinggi beliau yang tak lain adalah menjaga agama suci Tuhan dan aturan-aturan al-Qur'an.

Jawaban Detil

Islam merupakan agama yang sarat dengan nilai-nilai dan menjanjikan pahala Ilahi atas nilai-nilai tersebut, sebagai hasil perbuatan manusia yang dilakukan dengan ikhlas adalah untuk-Nya, karena Tuhan merupakan pemberi pahala yang terbaik dan teradil, dan tidak pernah merugikan siapapun.[1] Semakin ikhlas perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dan semakin ia menanggung kesulitan dan penderitaan di jalan-Nya, maka pahala dan nilainya di sisi-Nya pun akan semakin tinggi. Dengan dasar inilah sehingga para nabi Allah dan para imam maksum As memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi-Nya, sebagaimana hal ini juga dimiliki oleh Imam Husain bin Ali As (Imam Ketiga Syiah).

Kedudukan ini bukan karena adanya hubungan nasab (garis keturunan) dengan Rasulullah Saw, melainkan dikarenakan tujuan, karakteristik, perbuatan, pengorbanan, kesetiaan dan musibah-musibah yang ditanggungnya dalam mempertahankan dan menjaga Islam, al-Qur'an dan dalam menunaikan kewajiban Ilahi.

Imam Husain bin Ali As dalam perang melawan Yazid dan para pengikutnya, memiliki tujuan Ilahi dan bukan untuk memuaskan kecenderungan-kecenderungan dunia dan nafsunya. Saat ini telah jelas bagi siapapun bahwa jika Imam Husain As berdiam diri dalam menghadapi penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan-kerusakan besar Bani Umayyah, maka agama Islam hanya tinggal namanya saja, sedangkan realitas dan hakikatnya akan dicengkeram oleh tangan-tangan Bani Umayyah dan tidak akan sampai kepada kita.

Pengorbanan Imam Husain As yang merupakan perpaduan antara kecintaan dan akal yang suci ini telah mempertahankan Islam dari bahaya kehancuran dan jatuhnya ke tangan-tangan busuk Bani Umayyah.[2] Dari sisi lain, Imam Husain As juga telah mengetahui bahwa dalam tragedi tersebut tidak ada sedikitpun kemungkinan baginya untuk hidup. Beliau mengetahui bahwa mereka menginginkan kematiannya dan beliau juga mengetahui bagaimana kelemahan orang-orang Kufah selama ini dalam memegang janji terhadap ayah dan abangnya. Namun dengan semua ini, beliau tetap maju ke medan laga dengan seluruh modal yang dimilikinya, (jiwa, kerabat, anak-anak, para sahabat dan sebagainya) untuk membela agama Tuhan dengan kerelaan sempurna terhadap ketentuan Ilahi dan memberikan kehidupan baru kepada Islam dengan menyiramkan darahnya.

Meskipun sosok-sosok agung dan mulia dari para wali Tuhan dan para Nabi senantiasa mengorbankan nyawanya di jalan-Nya, akan tetapi tragedi kesyahidan Imam Husain As dan para sahabatnya, dari sisi jumlah syuhada, bagaimana mereka syahid, kejahatan-kejahatan lain yang terjadi setelah kesyahidan mereka yang dilakukan terhadap jasad-jasad syuhada (plural syahid) serta perampasan dan pemenjaraan para perempuan dan putra-putra syuhada yang dilakukan oleh para pengikut Yazid, tidak ada bandingnya dalam sejarah!!! Allah Swt berfirman, "… Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan memperoleh pahala mereka secara sempurna tanpa perhitungan.” (Qs. Al-Zumar [39]: 10)

Dalam sepanjang sejarah ini, adakah musibah yang lebih berat dari musibah yang dialami oleh Imam Husain, atau adakah kesabaran yang lebih tinggi dari kesabaran yang dimiliki oleh Imam Husain As? Dari sisi lain, seluruh musibah dan kesabaran Imam, seluruhnya berada dalam keikhlasan yang sempurna dan berada di jalan-Nya, tidak ada sedikitpun yang dilakukannya demi kepentingan pribadi maupun duniawinya.

Dengan memperhatikan persoalan ini, betapa Allah Swt telah memberikan imbalan yang luar biasa kepada Imam Husain As sehingga wujud dan kebajikan-Nya tetap hadir baik dalam musibah-musibah Imam maupun dalam tingkatan keadilan.

Atas dasar ini, Tuhan telah memberikan pahala dan imbalan yang sedemikian banyak kepada beliau dimana salah satunya adalah kemuliaan dan keagungannya di dunia ini hingga pada tingkatan dimana seluruh manusia ditekankan untuk berziarah ke makam sucinya dengan menjanjikan pahala yang besar bagi para peziarahnya. Salah satu dari janji-janji Ilahi ini adalah hadis yang dinukilkan secara mutawatir oleh Syaikh Mufid Ra dan yang lainnya. Dalam hadis tersebut dinukil dari Imam Ja'far Shadiq As yang bersabda, "… Dan barang siapa menziarahi makam Imam Husain pada hari Asyura, seakan-akan ia telah menemui Tuhan di atas arsy-Nya."[3]

Tentu saja persoalan ini bukanlah sesuatu yang aneh, karena kita memiliki begitu banyak riwayat semacam ini terkait dengan ziarah kepada makam Rasul Saw. Imam Ja'far Shadiq As bersabda, "Barang siapa menziarahi Rasul Saw, seakan-akan ia menemui Tuhan di atas arsy-Nya."[4]

Imam Ridha As, mengenai makna menziarahi Tuhan bersabda, "Karena melihat dan menziarahi Tuhan adalah tidak mungkin, maka Tuhan menetapkan, menziarahi Rasul-Nya sejajar dengan menziarahi-Nya."[5]

Tentunya harus dipahami bahwa menziarahi Imam Husain As dapat menyebabkan keberlangsungan tujuan-tujuan mulia beliau yang tak lain adalah menjaga agama Tuhan dan aturan-aturan al-Qur'an.[IQuest]



[1]. "..Dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman" (Qs. Ali Imran [3]: 171); "Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (Qs. Al-Taubah [9]: 120)

[2]. Diadaptasi dari Pertanyaan ke 4218 (site: 4456), Indeks: Tindakan Imam Husain As pada hari Asyura, Sebuah Kerasionalan ataukah Kecintaan?

[3]. 19619- - جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ قُولَوَیْهِ فِی الْمَزَارِ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُوسَوِیِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نَهِیکٍ عَنِ ابْنِ أَبِی عُمَیْرٍ عَنْ زَیْدٍ الشَّحَّامِ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ ع قَالَ مَنْ زَارَ الْحُسَیْنَ ع لَیْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَا تَأَخَّرَ وَ مَنْ زَارَهُ یَوْمَ عَرَفَةَ کَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ حَجَّةٍ مُتَقَبَّلَةٍ وَ أَلْفَ عُمْرَةٍ مَبْرُورَةٍ وَ مَنْ زَارَهُ یَوْمَ عَاشُورَاءَ فَکَأَنَّمَا زَارَ اللَّهَ فَوْقَ عَرْشِهِ.

[4]. Silahkan lihat, Tahdzibul Ahkâm, jil. 6, hlm. 3

قاْلِ الصَّادِقِ ع مَنْ زَارَ رَسُولَ اللَّهِ ص کَمَنْ زَارَ اللَّهَ فَوْقَ عَرْشِهِ;

Wasâil Al-Syiah, jil. 14, hlm. 335, hadis ke 19340

وَ عَنْ عِدَّةٍ مِنْ أَصْحَابِنَا عَنْ سَهْلِ بْنِ زِیَادٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ

الْحُسَیْنِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِیلَ عَنْ صَالِحِ بْنِ عُقْبَةَ عَنْ زَیْدٍ الشَّحَّامِ قَالَ قُلْتُ لِأَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع مَا لِمَنْ زَارَ رَسُولَ اللَّهِ ص قَالَ کَمَنْ زَارَ اللَّهَ فَوْقَ عَرْشِهِ الْحَدِیثَ..

[5].  ید، [التوحید] ن، [عیون أخبار الرضا علیه السلام‏] لی، [الأمالی للصدوق‏] الْهَمْدَانِیُّ عَنْ عَلِیٍّ عَنْ أَبِیهِ عَنِ الْهَرَوِیِّ قَالَ قُلْتُ لِعَلِیِّ بْنِ مُوسَى الرِّضَا ع یَا ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ مَا تَقُولُ فِی الْحَدِیثِ الَّذِی یَرْوِیهِ أَهْلُ الْحَدِیثِ أَنَّ الْمُؤْمِنِینَ یَزُورُونَ رَبَّهُمْ مِنْ مَنَازِلِهِمْ فِی الْجَنَّةِ فَقَالَ ع یَا أَبَا الصَّلْتِ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَکَ وَ تَعَالَى فَضَّلَ نَبِیَّهُ مُحَمَّداً ص عَلَى جَمِیعِ خَلْقِهِ مِنَ النَّبِیِّینَ وَ الْمَلَائِکَةِ وَ جَعَلَ طَاعَتَهُ طَاعَتَهُ وَ مُبَایَعَتَهُ مُبَایَعَتَهُ وَ زِیَارَتَهُ فِی الدُّنْیَا وَ الْآخِرَةِ زِیَارَتَهُ فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَ جَلَّ مَنْ یُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطاعَ اللَّهَ.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259837 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245602 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214294 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157467 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140314 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...