Please Wait
23261
Untuk menjelaskan masalah ini kiranya beberapa poin di bawah ini perlu mendapat perhatian:
1. Apabila yang Anda maksud dengan "Syiah" adalah kesalahan yang dilakukan oleh sebagian para pemeluk Syiah, penyandaran pelbagai kesalahan ini terhadap mazhab Syiah bukan merupakan sebuah tindakan yang fair. Karena sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair:
Islam pada dasarnya tidak memiliki cela
Setiap cela sesungguhnya berasal dari penganutnya
2. Apa yang menjadi kriteria dan bahan perbandingan Anda? Dengan apa Anda membandingkan Syiah sehingga Anda memahaminya bahwa ia telah mengalami kesesatan?
Dalam masalah ini, dudukkan Al-Qur'an dan Sunnah – qathi' al-shudur – kemduian bandingkan mazhab-mazhab Islam dengan keduanya? Sehingga Anda dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa setiap mazhab yang sejalan dengan al-Qur'an dan Sunnah adalah mazhab yang benar dan selainnya mazhab yang batil.
Apabila Anda sandingkan dan bandingkan Syiah dengan al-Qur'an, tolong Anda sebutkan sisi akidah, hukum-hukum fikih, atau aturan-aturan moral Syiah yang tidak sejalan dengan al-Qur'an? Mengapa Anda pandang bahwa mazhab Syiah merupakan mazhab yang salah dan keliru yang sebenarnya semata-mata mengikuti jalan, akidah dan hukum-hukum Ahlulbait dengan lisan, hati dan perbuatannya?
Apabila dalam Syiah Anda saksikan terdapat sejenis pertentangan, kontradiksi dengan akidah dan aturan-aturan Ahlulbait As, tolong Anda sebutkan secara tepat dalam hal apa saja pertentangannya?
Ulama Syiah berkata: Kami tidak akan melintasi jalan yang berseberangan dengan Sunnah Rasulullah Saw; karena kebanyakan ayat dan riwayat yang disepakati oleh semua mazhab Islam dipahami bahwa:
1. Nabi Saw tidak dapat melepaskan begitu saja umat tanpa pengganti setelah wafatnya.
2. Pengganti dan khalifah Nabi Saw sesuai dengan bukti-bukti standar hanyalah Amirulmukminin As.
3. Bahkan non-Syiah (Ahlusunnah) tidak memiliki satu dalil pun yang menegaskan bahwa Nabi Saw mewasiatkan khilafah kepada selain Ali As. []