Advanced Search
Hits
9821
Tanggal Dimuat: 2014/09/30
Ringkasan Pertanyaan
Apa saja faktor-faktor yang dapat membantu menguatkan keyakinan sebagai seorang Syiah?
Pertanyaan
Apa saja faktor-faktor yang dapat membantu menguatkan keyakinan sebagai seorang Syiah?
Jawaban Global
Untuk meningkatkan iman dan keyakinan agama maka keyakinan ini harus dibangun dengan argumentasi di atas fondasi ilmu dam makrifat. Keyakinan tidak boleh disusupi oleh masalah-masalah supertitious dan khurafat. Di samping itu, ia harus mampu menjawab seluruh pelbagai syubhat dan keraguan akidah yang mungkin saja ada.
Dalam tataran  praktik, iman dan keyakinan harus diamalkan dalam ibadah-ibadah syariat dan penyucian jiwa; karena perilaku mulia akan berperan aktif dan konstruktif dalam menguatkan iman sebagaimana perilaku buruk akan melemahkan iman. Demikian juga dimensi afeksi dan kecintaannya harus dikuatkan dengan landasan pengenalan karena dari sudut pandang ajaran-ajaran agama, agama itu selevel dan sejajar dengan cinta. Ketiga aspek ini harus seiring sejalan sehingga dapat berfungsi tepat dan terarah dalam menguatkan iman.
 
Jawaban Detil
Manusia secara fitrah adalah pencari kesempurnaan dan senantiasa berusaha bergerak dari kekurangan menuju kesempurnaan dan sampai kepada keparipurnaan dalam seluruh bidang. Meski boleh jadi dalam mengidentifikasi kesempurnaan-kesempurnaan manusia mengalami kesalahan dan menempuh jalan menyimpang. Namun inti pencari kesempurnaan merupakan masalah fitri manusia yang dianugerahkan Allah Swt dalam diri manusia.
Iman merupakan salah satu tipologi kesempurnaan manusia dan juga merupakan kesempurnaan terpenting yang memiliki tingkatan. Sudah sepantasnya setiap manusia yang beriman berusaha supaya setiap hari imannya kian bertambah dan semakin kuat.
Untuk menguatkan iman yang benar harus diusahakan dalam tiga bidang, kognisi, praktik dan afeksi.
  1. Dari sisi kognisi dan pengetahuan:
Seluruh fakih Syiah berkata bahwa taklid dalam ushuluddin tidak dibenarkan dan manusia sendiri harus menerima ushuluddin itu dengan pikiran dan penelitian. Kemudian setelah melalui pikiran dan penelitian ia akan memperoleh keyakinan. Karena itu, setiap orang Syiah harus mendasarkan keyakinan dan imannya pada argumentasi dan dalil. Menjadikan telaah dan riset dalam masalah-masalah agama khususnya masalah-masalah akidah sebagai agenda hariannya sehingga hari demi hari semakin dalam dan luas. Pengetahuan tentang Islam dan Syih harus diperkuat sehingga dapat membela keyakinan-keyakinannya dari pelbagai jenis khurafat yang dilontarkan oleh orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama lalu memperkenalkan Islam hakiki (Islam Muhammadi) yaitu mazhab Syiah Duabelas Imam (Itsna ‘Asyar) kepada orang lain. Apabila manusia meyakini sesuatu dengan dalil dan argumetasi maka dengan demikian imannya tidak akan rapuh dan mudah goyah dalam menghadapi pelbagai keraguan dan syubha sekecil apa pun itu. Seluruh anjuran dan instruksi Islam dan al-Quran kepada umatnya supaya menuntut ilmu dan berpikir adalah untuk tujuan membangun keyakinan dan akidah dengan landasan ilmu, dalil, pengetahuan dan argumentasi.
Setiap Syiah dengan menelaah keyakinan dan akidah Syiah maka ia akan mengetahui keungulan dan superioritas akidah ini atas akidah mazhab lainnya. Dengan memahami keunggulan ini maka ia akan menguatkan imannya.[1] Seorang Syiah harus tahu dari siapakah ia mempelajari agamanya dan siapa yang seharusnya dijadikan sebagai teladan dan pemimpin. Seorang Syiah bangga bahwa orang-orang yang dijadikan sebagai imam adalah orang-orang yang disucikan Allah Swt dari segala noda dan dosa. Mereka adalah para Imam yang diperkenalkan sebagai tambang ilmu dan pemilik pengetahuan.[2]
Demikian juga terkait ia harus sensitif dengan pelbagai syubhat dan keraguan yang boleh jadi muncul dalam benak lalu menyodorkan jawaban yang tepat dan memuaskan atas syubhat-syubhat tersebut mengingat bahwa syubhat laksana penyakit wabah yang bisa menular yang apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat maka akan mencelakakannya. Syubhat ini kalau segera tidak diatasi maka, di samping, akan menular kepada orang lain juga akan menjangkitinya sendiri. Keraguan-keraguan agama apabila tidak diatasi dengan benar dan logis, maka secara perlahan akan menggerogoti fondasi iman dan akidah secara personal dan sosial.
  1. Dari sisi praktik:
Penyucian jiwa yang disebut sebagai jihad akbar dalam literatur-literatur agama. Penyucian jiwa ini merupakan faktor terpenting dalam proses kesempurnaan dan penguatan iman.
Demikian juga, melaksanakan secara benar ibadah dengan memperhatikan adab-adab dan syarat-syaratnya akan sangat berpengaruh secara positif dalam keyakinan manusia dan semakin mengukuhkan keyakinan seseorang. Dalam pandangan al-Quran dan riwayat, amalan manusia sangat berpengaruh dalam menguatkan atau melemahkan keyakinan agama seseorang.
Al-Quran menyatakan:
«وَ اعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقينُ»
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai keyakinan (ajal) datang kepadamu.” (Qs. al-Hijr [13]:99)
Dari sisi lain, amalan buruk dan maksiat secara perlahan akan melemahkan iman seseorang dan bahkan menggiringnya untuk menjadi kafir. Al-Quran dalam hal ini menegaskan:
«ثُمَّ كانَ عاقِبَةَ الَّذينَ أَساؤُا السُّوآى‏ أَنْ كَذَّبُوا بِآياتِ اللهِ وَ كانُوا بِها يَسْتَهْزِؤُونَ»
“Kemudian pendustaan terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya adalah akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan.” (Qs al-Rum [30]:10)
  1. Dari sisi afeksi:
Salah satu dimensi penting manusia adalah sisi afeksi yang sangat berpengaruh dalam keyakinan-keyakinan manusia sedemikian sehingga dalam sebagian hadis agama ditafsirkan sebagai cinta. Imam Shadiq As bersabda, “Agama itu tidak lain kecuali cinta.”[3] Kecintaan sejati manusia kepada Sang Kekasih akan menggiringnya untuk menaati-Nya dan segala yang diinginkan oleh Sang Kekasih akan ia lakukan sebaik mungkin. Karena itu, Imam Shadiq As dalam kelanjutan hadis yang disebutkan membacakan ayat ini:
«قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُوني‏ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَ اللهُ غَفُورٌ رَحيمٌ»
“Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran [3]:31) Oleh itu, penguatan dimensi afeksi yang berpijak di atas pengenalan dan makrifat yang benar merupakan salah satu faktor dalam menguatkan keyakinan-keyakinan sebagai seorang Syiah. [iQuest]
 

[1] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, “Dalil-dalil Keunggulan Syiah” Pertanyaan No. 277 (Site: 2163) dan “Keunggulan Syiah atas Mazhab-mazhab Lain, Pertanyaan 1000 (Site: 1252)
[2] Imam Khomeini Rah dalam wasiatnya menulis: “Kami bangga bahwa imam-imam kami adalah para Imam Maksum yang dimulai dari Ali bin Abi Thalib As hingga Imam Mahdi Ajf (Sang Penyelamat) yang berkat kekuasaan Allah Swt Yang Mahakuasa, masih hidup dan mengawasi urusan-urusan (umatnya). Kami bangga bahwa Baqir al-‘Ulum itu adalah Imam kami yang merupakan orang yang paling unggul dalam sejarah dan tiada seorang pun yang dapat memahami kedudukannya selain Allah Swt, Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As.” Imam Khomeini, Negaresy Maudhui bar Wasiat Name Siyasi Ilahi Imam Khomeini Rah, hal. 6, cetakan kedelapan, Muasssah Tanzhim wa Nasyr Atsar Imam Khomeini Rah, Tehran, 1383 S.
[3] Syaikh Shaduq, al-Khishal, hal. 21, Jama’ah al-Mudarrisin fi al-Hauzah al-‘Ilmiyah, Qum, 1362 S.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Mengapa kita harus menerima Islam?
    17836 Kalam Jadid 2012/03/05
    Agama Islam merupakan agama paling inklusif dan komprehensif di antara agama-agama Ilahi. Agama ini diturunkan oleh Allah Swt sebagai petunjuk kepada manusia supaya manusia mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan abadi. Apa yang membuat mengapa kita harus menerima Islam disebabkan oleh beberapa dalil sebagaimana berikut ini:
  • Bagaimana batu-batuan dan tumbuh-tumbuhan bertasbih memuji Allah Swt?
    37475 Teologi Lama 2012/08/21
    Ilmu manusia terhadap makhluk-makhlulk yang menghuni alam semseta sangat terbatas dan minim. Bagaimana proses tasbih kepada Allah Swt merupakan hal-hal yang belum diketahui manusia hingga kini. Telah dijelaskan pada banyak ayat dan riwayat bahwa seluruh makhluk bertasbih kepada Allah Swt. Terdapat dua pandangan para ahli ...
  • Siapa sajakah yang mengaku sebagai nabi di zaman Rasulullah Saw? Mengapa umat Islam membunuh mereka?
    29290 Sejarah 2013/11/27
    Di zaman Rasulullah saw ada beberapa orang yang mengaku sebagai nabi. Namun hanya segelintir dari mereka yang mendapatkan pengikut. Sebagai contoh, yang paling terkenal adalah Musailamah bin Tsamamah, yang mengaku sebagai nabi yang bekerja sama dengan Rasulullah Saw, begitu juga Aswad Unsi dan Thalihah bin Khuwailid, dan ...
  • Apa yang menjadi tugas anak terhadap salat dan puasa ayah dan ibu yang tidak terlalu menaruh perhatian terhadap tugas-tugas syariatnya?
    6966 Hukum dan Yurisprudensi 2013/05/25
    Sesuai dengan fatwa kebanyakan fukaha salat dan puasa qadhâ orang tua diwajibkan bagi anak yang lebih tua; artinya anak laki-laki yang lebih tua diwajibkan untuk mengerjakan salat dan puasa yang ditinggalkan ayahnya setelah ia meninggal dunia, terlepas apakah ia mengerjakannya sendiri atau menyewa orang lain. Namun demikian ...
  • Apa hikmah pelarangan pengucapan amin dalam salat?
    17616 Hukum dan Yurisprudensi 2012/05/19
    Tidak dibolehkan pengucapan amin dalam salat berdasarkan hadis Ahlulbait As dan mengucapkannya menyebabkan batalnya salat. Di samping itu, kita tidak membutuhkan dalil untuk menetapkan ketidakbolehannya. Hal itu berarti bahwa salat adalah sebuah perintah ibadah dan tidak dibolehkan bagi seseorang menambahkan sesuatu ke dalam salat, jika tidak ada ...
  • Apa makna tafsir itu secara leksikal dan teknikal? Apa definisi tafsir itu menurut Muhammad Abdul Azhim Zurqani?
    11096 Ulumul Quran 2013/08/13
    Tafsir – mashdar bab taf’il – berasal dari klausul fa-ssa-ra. Bentuk jamak dari kata tafsir ini adalah ta-fa-sir yang secara leksikal bermakna menerangkan dan menjelaskan beberapa persoalan serta menyingkap persoalan tersebut.”[1] Sebagian berkata: Tafsir menjelaskan dan menyingkap maksud dan niat sebuah lafaz yang sulit ...
  • Adakah riwayat dari Rasulullah Saw berkenaan dengan penyebutan Ali bin Abi Thalib dengan laqab Imam?
    7757 Tipologi dan Keunggulan Sifat 2013/12/24
    Rasulullah Saw dalam banyak peristiwa menyebut dan memanggil Imam Ali As baik dengan namanya langsung (Ali)[1] atau pun dengan pelbagai gelar dan julukannya (seperti Abu Turab).[2] Salah satu gelar khusus Ali As adalah Amir al-Mukminin As. Gelar ini diberikan oleh Rasulullah ...
  • Apa yang dimaksud dengan fikih tradisional?
    9460 Hukum dan Yurisprudensi 2012/06/09
    Yang dimaksud dengan fikih tradisional adalah ijtihad dan istinbâth (inferensi) hukum-hukum agama berdasarkan metode yang digunakan selama ribuan tahun oleh para juris Syiah dan tercatat dengan apik dalam buku-buku mereka sebagai turats. Fikih tradisional sebagaimana yang diperkenalkan oleh Imam Khomeini merupakan sebaik-baik metode untuk mengkaji ...
  • Bagaimana memaknai persatuan Islam dengan benar?
    15794 Teologi Lama 2009/12/16
    Wahdat Islamiyah tidak bermakna menyatukan mazhab-mazhab atau men-Syiah-kan orang Sunni atau me-Sunni-kan Orang Syiah, melainkan bermakna ittihad (persatuan) dan keutuhan para pengikut ragam mazhab dalam Islam. Seluruh kaum Muslimin selagi mereka berbeda satu dengan yang lainnya mereka dapat bersandar pada hal-hal yang disepakati secara umum (common) di ...
  • Apakah hikmah dan falsafah tawassul kepada Ahlulbait As? Apakah tawassul sedemikian termasuk jenis “kolusi”?
    20177 Teologi Lama 2010/04/05
    Tawassul secara leksikal bermakna mendekat kepada sesuatu dengan sebuah media dan perantara praktis. Yang harus diperhatikan dan dipahami terkait dengan tawassul kepada para wali Tuhan adalah bahwa tujuan tawassul adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan tawassul kepada para wali Tuhan tidak berseberangan sama ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262694 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247302 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230759 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216083 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177019 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172096 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168779 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159320 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    142021 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134817 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...