Advanced Search
Hits
10128
Tanggal Dimuat: 2012/03/05
Ringkasan Pertanyaan
Apa makna sabda Imam Ali As “Thabibun Dawwarun Bithibbihi” yang berbicara ihwal Rasulullah Saw?
Pertanyaan
Apa makna sabda Imam Ali As “Thabibun Dawwarun Bithibbihi” yang berbicara ihwal Rasulullah Saw?
Jawaban Global

Imam Ali As menyerupakan Rasulullah Saw sebagai tabib dan dokter yang senantiasa berkelana mencari orang-orang yang memerlukan perawatan mental dan spiritual. Imam Ali menjelaskan bahwa risalah Nabi Saw adalah untuk mengobati ruh dan jiwa manusia. Katanya, “Thabib Dawwârun Bithibbihi” beliau adalah dokter spesialis penyakit kebodohan dan tabib akhlak keji dan tercela. Dawwârun bithibbihi (Nabi Saw dengan ilmu tabibnya senantiasa berkelana dan berkeliling) merupakan ungkapan kiasan bahwa beliau menyiapkan dirinya untuk mengobati orang-orang bodoh dan tersesat. Nabi Saw memandang dirinya telah diangkat dan ditugaskan untuk keperluan ini.

Masalah yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa Rasulullah Saw berbeda dengan kebiasaan para dokter dan tabib yang berhubungan dengan badan fisikal masyarakat. Para dokter umumnya duduk menantikan para pasien yang datang memeriksakan kesehatan mereka pada klinik-kliniknya, namun Rasulullah yang datang kepada mereka. Dengan kata lain, Rasulullah Saw memiliki risalah inklusif yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit ruh dan jiwa masyarakat. Risalah ini menuntut supaya beliau mendatangi masyarakat dan menyembuhkan mereka.

Jawaban Detil

Untuk menjelaskan makna “Thabibun Dawwârun” pertama-tama kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Imam Ali As yang menyinggung salah satu sifat dan karakter Nabi Saw kita telusuri kemudian membahas masalah yang menjadi obyek bahasan. Imam Ali As dalam salah satu khutbah Nahj al-Balagha menyatakan bahwa Nabi adalah ibarat tabib yang berkelana yang telah menyiapkan obat-obatannya dan memanaskan peralatannya. Beliau menggunakannya bilamana timbul keperluan untuk menyembuhkan hati yang buta, telinga yang tuli, dan lidah yang kelu. Beliau menelusuri dengan obatnya tempat-tempat kelalaian dan tempat-tempat kebingungan.”[1]

Imam Ali As dengan menyerupakan Rasulullah Saw sebagai tabib dan dokter yang senantiasa berkelana mencari orang-orang yang memerlukan perawatan mental dan spiritual. Imam Ali menjelaskan bahwa risalah Nabi Saw adalah untuk mengobati ruh dan jiwa manusia. Katanya, “Thabibun Dawwârun Bithibbihi” beliau adalah dokter spesialis penyakit kebodohan dan tabib akhlak keji dan tercela. Dawwârun bithibbihi (Nabi Saw dengan ilmu tabibnya senantiasa berkelana dan berkeliling) merupakan ungkapan kiasan bahwa beliau menyiapkan dirinya untuk mengobati orang-orang bodoh dan tersesat. Nabi Saw memandang dirinya telah diangkat dan ditugaskan untuk keperluan ini. Kata “marâhim” (jamak marham yang bermakna obat) merupakan ungkapan metapora untuk pengetahuan-pengetahuan dan sifat-sifat terpuji dan unggul yang dimiliki oleh Nabi Saw.  

Redaksi kata “mawâsim” juga merupakan kiasan bagi hukum-hukuman dan batasan-batasan syariat serta implementasinya yang terkait dengan orang yang tidak mengambil manfaat dari bimbingan dan pengajaran. Karena itu, beliau laksana dokter mahir dan terampil yang memiliki segala macam obat, memanaskan peralatan dan membakar luka-luka bagi seseorang yang tidak berguna obat baginya, sehingga kapan saja diperlukan untuk menyembuhkan hati yang buta, telinga yang tuli, dan lidah yang kelu sehingga mereka siap sedia menerima pelbagai cahaya ilmu dan petunjuk pada jalan kebenaran dan memberikan penglihatan pada mata hati mereka; dan untuk mengobati telinga yang tuli supaya dapat menerima nasihat dan wejangan. Redaksi kata “shamam” (tuli) digunakan dengan kata kiasan bagi seseorang yang tidak mendengarkan bimbingan dan wejangan dan disebut sebagai orang-orang tuli, hal ini karena penyebutan malzum atas lazim; karena tuli meniscayakan tiadanya pemanfaatan bimbingan dan nasihat.

Demikian juga obat bagi lidah yang bisu sehingga dapat terbuka untuk bertutur kata hikmah dan berdzikir kepada Allah Swt. Redaksi “bukm” (bisu) digunakan secara kiasan untuk lisan-lisan yang tidak dapat berkata-kata ideal dan layak. Hal ini menyebabkan ia seperti orang-orang bisu dan tuna wicara. Karena itu, kebutuhan manusia terhadap dokter spiritual adalah lebih tinggi ketimbang kebutuhannya terhadap dokter fisikal dan badan; karena untuk menghilangkan penyakit-penyakit jasmani untuk kelestarian hidup yang terbatas dan material, namun menyembuhkan penyakit-penyakit mental untuk mencerap kehidupan abadi.

Masalah yang perlu dibahas di sini adalah bahwa Rasulullah Saw berbeda dengan kebiasaan para dokter dan tabib yang berhubungan dengan badan fisikal masyarakat dan pada klinik-kliniknya menantikan para pasien yang memeriksakan kesehatan mereka, Rasulullah yang datang kepada mereka. Dengan kata lain, Rasulullah Saw memiliki risalah inklusif yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit ruh dan jiwa masyarakat.[2] Risalah ini menuntut supaya beliau mendatangi masyarakat dan menyembuhkan mereka.

Ibnu Abi al-Hadid (pensyarah Nahj al-Balaghah) berkata tentang tabib dawwar, “Rasulullah Saw adalah seorang dokter yang berkeliling dan berkelana; karena dokter yang berkeliling memiliki pengalaman yang lebih banyak dan yang dimaksud dengan “dawwar” adalah bahwa Rasulullah Saw mendatangi orang sakit; karena orang-orang saleh dan budiman mendatangi orang-orang yang memiliki penyakit hati dan jiwa untuk mengobatinya. Orang-orang berkata dan terkejut melihat Nabi Isa As di rumah salah seorang yang berperangai buruk dan jahat. Mereka bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah! Anda tidak cocok berada di tempat ini? Nabi Isa bersabda, “Tabib yang mendatangi orang sakit.”[3] [iQuest]

 


[1]. Nahj al-Balâghah, Khutbah 108. Silahkan lihat Ibnu Maitsam Bahrani, Syarh Nahj al-Balâghah, Para Penerjemah: Muhammadi Muqaddam, Qurban Ali, Nawai Yahya Zadeh, Ali Asghar, jil. 3, hal. 74-75, Bunyad Pazyuhesy Islami Astan Quds Radhawi; Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balâghah, jil. 7, hal. 184, Kitabkhane Ayatullah Mar’asyi Najafi, Qum, Cetakan Pertama, 1337 S.

وَ مِنْهَا طَبِيبٌ دَوَّارٌ بِطِبِّهِ قَدْ أَحْكَمَ مَرَاهِمَهُ وَ أَحْمَى مَوَاسِمَهُ يَضَعُ ذَلِكَ حَيْثُ الْحَاجَةُ إِلَيْهِ مِنْ قُلُوبٍ عُمْيٍ وَ آذَانٍ صُمٍّ وَ أَلْسِنَةٍ بُكْمٍ مُتَتَبِّعٌ بِدَوَائِهِ مَوَاضِعَ الْغَفْلَةِ وَ مَوَاطِنَ الْحَيْرَةِ ..

[2]. Seperti para dokter yang tidak mengenal tapal batas dalam menunaikan tugas medikalnya, tidak membedakan antara orang-orang sebangsa atau dari bangsa lain.

[3]. Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahj al-Balâghah, jil. 7, hal. 184.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...